Selasa, 24 Mei 2016

keutamaan Tawasul dan Ziarah Kepada Rasulullah dan Para Waliyullah dan Orang Sholeh


Para sahabat pecinta Abah Guru yang di rahmati Allah, seadanya menuliskan tentang masalah Tawassul dan Ziarah kemakam para Kekasih Allah, berhubung belum mendownload aplikasi bahasa arabnya, maka semua dalil berbahasa arab, ulun berikan terjemahannya saja, misal ayat Al Quran ada, gak ditulis ayatnya, hanya terjemah saja,,kalau mau mencari ayat dan surahnya, cari aja sampeyan sendiri.

Oke.. Sebelum mengulas lebih tajam tentang Tawassul secara konsepnya, Pertama-tama ketika seseorang hendak memasuki Agama Islam, ia harus meyakini terlebih dahulu bahwa Rasulullah itu adalah Wasilah, Apabila tidak memiliki kesediaan penuh untuk bertawassul kepada Rasulullah Saw, maka keislaman nya belum sah, Tepatnya ketika mengucap kalimah syahadat, dimana ia harus mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah.

Kata rasul ini menunjukkan bahwa Sayyidina Muhammad adalah perantara ( wasilah_) Allah dalam menyampaikan risalah, Ketika Allah menggunakan Rasulullah sebagai wasilah untuk menyampaikan risalah, maka hal itu sama sekali tidak menandakan kelemahan Allah hingga membutuhkan perantara, sebab Allah sendiri berfirman dalam surah As sajadah ayat 13 yang artinya " Kalau saja Kami menghendaki, maka Kami akan memberikan petunjuk (secara langsung) kepada tiap-tiap jiwa.

Rasulullah Saw pun menerima wahyu melalui Allah Saw melalui perantara Jibril, artinya ; Allah saja Yang Maha Kaya bertawassul dengan malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu Nya, Lantas mengapa kita yang maha miskin ini lagi sangat lemah, enggan bertawassul dan men syirikkan Tawassul, kan begitu? Tidak hanya syahadat saja menjadi Tawassul atau perantara, ke empat rukun Islam itu juga mengandung makna Tawassul, apabila menolak Tawassul sepenuhnya,maka sama merobohkan pondasi keislaman seutuhnya yang kemudian secara tidak langsung mengeluarkan penolaknya dari lingkaran agama Islam.

Pernah mendengar gak, sebuah hadits bahwa sholat itu tiang agama? Barangsiapa mendirikan sholat berarti ia telah mendirikan agama nya, artinya ; Shalat sebagai rukun Islam yang kedua adalah wasilah untuk tujuan mendirikan dan menegakkan tiang agama..Dalam hadits bahwa Rasulullah Saw memerintahkan ummat memelihara harta dan membersihkan harta dengan cara berzakat, bukan dengan bayar pajak,,Maka zakat sebagai rukun Islam yang ketiga adalah wasilah untuk membersihkan harta dan memelihara harta agar berkah..

Dan ada Hadits lain bahwa orang yang berpuasa,melaksanakan puasa akan memasuki pintu surga Ar Rayyan, Maka rukun Islam yang ke empat adalah wasilah untuk memasuki pintu surga yang bernama Ar Rayyan tersebut.. Dan " Haji yang Mabrur tidak mempunyai balasan kecuali surga " HR Bukhari Muslim..secara tak langsung mengatakan rukun Islam yang kelima adalah Wasilah meraih tujuan surga itu..

Sehingga orang muslim sejati,ingin memperoleh ketakwaan yang tinggi,hendaklah dia bertawassul. Firman Allah dalam Surah al- Maidah yang artinya " Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah Wasilah kepada Nya( . QS al Maidah 35). Pernahkah mendengar saat sholat istisqo, sholat minta hujan di saat kemarau panjang, kita di suruh minta hujan? Dan umat Islam dianjurkan bertawassul dengan membawa binatang, karena kambing-kambing yang juga kehausan turut dihadirkan sebagai wasilah untuk tujuan mensukseskan upara sholat berjamaah Istisqo.. Nabi Saw bersabda " Kalau bukan karena bayi-bayi yang menyusu,dan orang tua yang sudah bongkok dan hewan hewan yang sedang sakit, maka turunlah azab kepada kamu sekalian ( HR Baihaqi) .

Bertawassul dengan benda mati, tak terkecuali seorang Nabi dan Rasul Sayyidina Musa as.. bertawassul dengan tongkat ( benda mati) untuk membelah lautan dengan izin Allah sebagaimana ayat yang artinya " Lalu Kami wahyukan kepada Musa : Pukul lah lautan itu dengan tongkatmu! Maka terbelah lah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar ( Q S Asy Syuara 63) .. Namun ketika seorang muslim meyakini ke wasilahan nabi dan wali,maka dia tidak boleh memungkiri bahwa status wasilah tersebut menandakan dengan jelas bahwa nabi dan wali sebetulnya tidak memiliki kekuatan apapun selain kekuatan Allah, ini secara hakikat, sama seperti pisau tak mampu membelah daging,mengupas bawang,dll ,kecuali di berdayakan pengguna,pemilik pisau itu,, Kalau orang sakit,siapa yang menyembuhkan? Dokter atau Allah, tentu Allah,, tapi kita tetap di suruh pergi ke dokter dan minum obat resep dokter..maka doker dan obat itu adalah wasilah..

Dan karena Allah menyalurkan kekuatan ganda kepada para Nabi dan Wali tidak berbeda semasa mereka masih hidup atau sudah wafatnya., Sebab Sang Pemberi tidak pernah mati dan pemberian Nya tidak pernah putus oleh kematian yang Ia cintai,, Sungguh fatal apabila menghukumkan Tawassul hanya bagi yang masih hidup,karena meyakini kekuatan Nabi dan wali berasal dari diri mereka sendiri,sehingga bisa hilang apabila sudah mereka meninggal dunia,, tetap mereka itu kaya waktu masih berjasad.

Para penentang Tawassul ber dalil dengan doa Sayyidina Umar " Ya Allah, dulu kami bertawassul dengan Nabi hingga Engkau turunkan hujan untuk kami, Kini kami bertwassul dengan paman Nabi, maka turunkan lah hujan untuk kami " ( HR Bukhari) Padahal doa diatas tidak menampik tawassul dengan yang telah meninggal dunia,akan tetapi Sayyyidina Umar hanya ingin memperluas makna lingkaran Tawassul tersebut..

Imam as Subki menfatwakan : Sesungguhnya Tawassul dengan Nabi Saw hukumnya boleh di setiap keadaan beliau,sebelum lahir,setelah lahir,semasa hidup, setelah wafat,di alam barzakh, di padang Mahsyar,disaat-saat menegang kan di akhirat maupun di dalam surga ". Syekh Husain bin Muhammad as Syafii dalam kitab beliau " Risalah Fii Itsbat Wujud an Nabi Fii Kulli Makaan " bahwa keberadaan Baginda Rasulullah saw itu sama sekali tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dan zaman, Beliau selalu ada dan kapanpun dan dimana pun untuk menjawab Salam salam manusia, dan untuk hadir dalam mimpi-mimpi para pecinta untuk membuktikan bahwa Allah Tuhan Maha segala-galanya.

Habib Ali A Jufri berkata ; Rasulullah Saw bukan lah petugas pos yang hanya mengantar surat/ risalah dari Tuhan kemudian pergi begitu saja,dan kita hanya menerima surat lalu membiarkannya pergi, Sesungguhnya inti pesan Ilahy tersebut adalah membina ikatan kuat dengan pembawa pesan itu sendiri yaitu Rasulullah Saw,, Dalam setiap shalat,ummat Islam di dunia mengucap salam untuk Rasulullah Saw dengan ucapan Assalamu 'Alaika ayyuhan Nabiyyu ( Salam sejahtera atas engkau wahai Nabi) kata engkau itu berarti berhadapan,tidak pantas di ucapkan kecuali orang kedua hadir, karena Rasulullah selalu eksis di setiap masa,ruang dan waktu..Jika tidak,ucapan salam hanya pantas di ucapkan oleh orang gila..

Terus ya,, jangan bosan membaca nya... Para penentang Tawassul ada juga berdalil hadits riwayat at Tirmidzi " Apabila kamu hendak bertanya,maka bertanyalah kepada Allah,dan apabila kamu hendak meminta pertolongan,mintalah kepada Allah,Dan ketahuilah,jikalau ummat berkumpul untuk memberi manfaat kepada mu,mereka tidak akan mampu memberi apapun apa yang telah di gariskan Allah untukmu, Dan jikalau mereka berkumpul untuk memberikan mudhorat atasmu,maka mereka tidak akan mampu berbuat apa pun kecuali yang di gariskan Allah atas mu, pena telah terangkat dan papan azali telah kering "..

Padahal obyek perintah dalam Hadits tsb di atas hanyalah Sayyidina Abbas, bukan untuk semua orang, berbeda dengan perintah dibawah ini untuk umum ke semua ummat Islam " Bertanyalah kepada ahli zikir, jika kamu tidak mengetahui,, " dan makna sisa hadits di atas bahwa menyatakan umat tidak mampu berbuat apa- apa melainkan apa yang di gariskan Allah,tidak tepat di simpulkan tergesa-gesa, simak Hadits Nabi Saw yang artinya " Sebaik-baik orang ialah yang paling berguna/ bermanfaat bagi yang lain ( HR ad Dhiya).

Ummat dapat berbuat kepada seseorang,memberi dampak baik dan buruknya,meskipun tidak lepas dari ketetapan Allah, dan takdir Allah itu pun juga bisa berubah sebagaimana dalam firman Nya yang artinya ; Allah menghapus ( yamhullah) apa yang Dia kehendaki dan menetapkan ( wayusbit) dan disisi Nya lah Lauhul Mahfuz ( Ar Ra'du 39).. Memohon kepada Nabi dan Wali Allah.. Para ulama Ahlussunnah menyebutkan tiga cara Tawassul ; Pertama Tawassul dengan amal Ibadah, kedua Tawassul dengan Asma_ul Husna" Walillaahil Asmaaul Husnaa Fad'uuu bihaaa" Dan Allah memiliki Asmaul Husna,maka berdoa lah dengan nya ( al A'raf 180) .. ketiga Tawassul dengan orang sholeh baik dengan cara memohon kepada Allah dengan menyebut kedudukannya, misalnya Yaa Qutub..

atau meminta kepada mereka agar bersedia mendoakan kita, atau memohon langsung kepada mereka, atau pun dengan sekedar mencintai mereka, sebab seseorang akan di bangkitkan bersama orang yang di cintainya. Yang paling berat adalah Tawassul dengan memohon langsung kepada orang shalih,baik Nabi atau Wali Allah, Syekh Muhammad Ibrahim, Muhammad Salim dalam kitab beliau " Maj muah Ar Rudud as Syamilah mengatakan bahwa " Memohon langsung kepada orang shalih adalah salah satu cara Tawassul yang di bolehkan dalam Islam.

Baginda Rasulullah Saw mengajarkan sebuah doa " Apabila seorang diantara kamu kehilangan sesuatu atau membutuhkan pertolongan di sebuah padang lapang yang menakutkan, maka hendaklah dia memanggil " Wahai hamba Allah, wahai hamba Allah, tolong lah aku.. Wahai hamba Allah,wahai hamba Allah.. tolonglah aku. Karena Allah memiliki hamba-hamba yang tidak di lihat kita ( HR Thabrani) .. " Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang memang tercipta untuk memenuhi hajat manusia, Hajat-hajat manusia akan terpenuhi di tangan mereka ( HR Ibnu Abi ad-dun_ya).

Coba simak kisah Nabi Ibrahim dengan ayah nya Azar dalam Al Quran " Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu,yang tidak datang kepadamu. Maka ikutilah aku,niscaya aku akan memberi petunjuk ke jalan yang lurus ( QS Maryam 43) Malaikat Jibril pun memberikan anak kepada Siti Maryam ibu nya Nabi Isa,tanpa menghamili ibunda Isa.. Dalam Al Quran " Jibril berkata " Sesungguhnya aku ini utusan Tuhanmu untuk mengarunia mu seorang anak laki-laki yang suci ( QS Maryam 19). Dan banyak lagi ayat dalam Surat Quran bahwa ayat semisal, orang yang diberi oleh Allah untuk sebagai wakil Nya untuk memberi sesuatu kepada umat..

Dan apabila umat memohon langsung kepada wali sama saja juga memohon hakikatnya kepada Allah Yang Maha Kuasa,, Dalam ruangan makam Baginda Nabi Saw bertuliskan " Wa Anta Haqqan Ghiyaatsul Khalqi 'Ajma'iiinaa,, Wa Anta Haadil Waroo Lillaahi Dziil Madadi.. Engkaulah Ya Rasulallah penolong sejati bagi setiap ciptaan, Engkau petunjuk umat kepada Yang Maha Penyayang.. Sedang mengambil berkah,, sudah seperti yang pernah ulun tulis di baranda al faqir, coba lihat tentang keterangan Hukum mengambil berkah,, yang intinya arti berkah " Segala kebaikan ada di tangan Allah,namun Allah meletakkan kebaikan itu dimana pun Dia kehendaki.

Kewajiban kita adalah mengambil kebaikan itu dimana Dia meletakkan nya ". Sedang meminta langsung d kubur Nabi atau Wali.. atau mengadu di makam mereka, Syekh Abdul Baqi al Hanafi dalam kitab nya As Suyuf as Siqal bahwa para wali memenuhi hajat manusia dari dalam alam barzakh nya dengan catatan bahwa ia meyakini wali itu masih hidup, segar bugar di alam nya ; Dalam Al- Quran bahwa para syuhada itu hidup disisi Tuhan nya kata Abah Guru, apalagi Rasulullah, mana hebatnya syuhada dengan Rasulullah,,, ?

Sedang Awliya itu mengikut lahir dan bathin dengan Rasulullah,mereka bulik, kada mati,, Syekh Ali al Khawwas menziarahi makam Imam Syafiii untuk menanyakan suatu permasalahan dan ternyata Imam Syafiii menjawabnya dari dalam kuburnya . Syekh Imam Sayyid Ahmad bin al Badawi dan Syekh Ibrahim Ad Dusuqi. Memenuhi hajat para muridnya disaat para murid meminta mereka dimana pun memanggil..

Syekh Abdul Wahhab Asy Sya'rani dalam Thabaqotul Kubra menyebutkan bahwa Syekh Syamsuddin Muhammad Hasan berwasiat di akhir hayatnya " Barangsiapa berhajat,maka datang saja ke makam ku untuk mengadukan hal nya kepadaku,niscaya aku penuhi hajatnya.. Makam Imam Al Ghazali senantiasa senantiasa ziarahi pengunjung dan ternyata doa pengunjung selalu di kabulkan, berkata Imam Imam Jazri dan Imam Saukani " aku telah membuktikan terkabul nya doa dimakam para wali ". Dalam kitab Risalah Qusyairiyah " Syekh Ma'ruf al Karkhi adalah ulama yang terkabul doa nya dan tercapai kesembuhan di makamnya ". Kubur Syekh Ma'ruf adalah penawar yang muijarrab " Dalam kitab Tarikh Baghdad " berkata Syekh Abu Abdillah al Mahammili ; Aku mengenal makam Syekh Ma'ruf al Karkhi sudah tujuh puluh tahun silam,Tidak ada orang susah datang kepadanya melainkan lepas dari kesusahannya".

Imam Syafii berkata " Sesungguhnya aku bertabarruk dengan Imam Abu Hanifah dan mendatangi makamnya setiap hari, dan ketika aku berhajat, aku melakukan shalat dua rakaat dan berdoa di makam nya,Tidak lama kemudian hajatku terpenuhi ( Kitab Ifham wal Ifham). Dan Syekh Hasan bin Ibrahim Al Khallal berkata " Tiap kali aku ditimpa keresahan, aku datangi makam al Imam Musa al Kazhim ( sepuh Habaib) untuk bertawassul dengannya, Maka Allah memudahkan segala yang ku inginkan ". Dan terakhir dalam kitab Tuhfatul Murid karya Syekh Ibrahim Al Bajuri disebutkan perkataan Syekh Abdul Wahhab As Sya'rani " Sebagian guru-guru berkata kepada ku bahwa sesungguhnya Allah Swt telah mewakilkan malaikat pada makam seorang wali untuk memenuhi hajat- hajat manusia, Terkadang pula wali itu sendiri yang keluar dar makamnya untuk memenuhi nya.. Sekian dulu, Moga ada manfaatnya bagi Umat Muslimin Muslimin Muslimat Ahlusunnah Wal jamaah golongan hak,semoga keyakinan kita dengan para Wali Allah dan Abah Guru semakin di tambah Allah, hingga kita semua mendapat barokah dari mereka, dunia dan Akhirat Aamiiin Allaahumma Aamiin

Sumber : Alfaqir Abu Hamid

Artikel Terkait

1 komentar:

Arsip Blog