Dari sebelah rumah Tuan Guru KH. Abdurahman atau H. Adu, tokoh Kampung Tunggul Irang Martapura itu, sayup sayup terdengar tangisan bayi. bayi itu yang baru dinamai Qusyairi. suara itu makin lama makin jelas terdengar. ternyata ibu Qusyairi kecil membawa kerumah Tuan H. Adu
Sang ibu itu mencoba menyampaikan keluh kesahnya kepada Tuan Guru bahwa bayinya itu sudah berjam jam menangis, tapi tidak mau menyusu. dari keluh kesah sang ibu mengertilah Tuan Guru apa yang dimaksud oleh sang ibu, lalu Tuan H. Adu menngambil sang bayi dari pangkuan ibunya dan memeluk sang bayi itu dengan penuh kasih sayang.
Setelah bayi itu dipangkuannya Tuan Guru H. Adu menjulurkan lidah nya ke mulut si bayi, Dengan serta merta bayi itu pun mengisap lidah beliau dengan lahapnya sampai puas sehingga bayi itupun berhenti menangis dan tertidur. sehingga tenanglah sang ibu semula rasa kehawatiran beliau yang melanda,,
taukah siapa Bayi tersebut bayi tersebut adalah seorang yang kelak menjadi ulama besar dan seorang yang dipuji kerena tingkah laku yang terpuji dan kharimatiknya beliau adalah syekhuna Muhammad zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul.
Menurut penuturan Abah Guru Sekumpul Sendiri pada waktu pengajian beliau bercerita, kata ibu beliau Sejak mengisap air liur KH. Abdurahman atau Tuan Guru H. Adu itu, beliau tetap merasa kenyang, sehingga tidak menyusu selama 40 hari..
Subhanallah mungkin cerita ini diluar nalar akal pikiran manusia tetapi yang namanya karamah adalah sesuatu yang menyalahi adat dan itu semua terjadi atas kehandak Allah SWT ...
Semoga dengan cerita ini menambah keyakinan kita tentang wali wali Allah dan menjadikan iman dan islam kita menjadi kuat betapa kekuasaan Allah itu sangatlah besarnya...
0 komentar:
Posting Komentar