Nama “Wali Katum” sudah tidak asing lagi bagi warga asli Kota Banjarmasin khususnya, dan masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya.
Nama beliau sebenarnya adalah Muhammad Ramli bin Anang Katutut, di masa kecil beliau bernama Artum Ali, beliau hidup apa adanya tanpa berusaha (bekerja), hari-hari beliau habiskan hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
kata Katum diambil dari bahasa Arab yang berarti sembunyi. Diceritakan, beliau pergi selalu membawa Alqur’an apabila berhenti beliau akan membacanya, hingga akhir hayat beliau Alqur’an tersebut tidak persegi melainkan lonjong karena sisi-sisinya sudah aus terkikis lantaran sering dibaca.
Beliau suka khalwat dan uzlah (melatih melawan hawa nafsu) selama 30 tahun dan waktu khalwat itu beliau sekeluarga makan cuma 1 genggam beras perhari tapi bila ada orang yang memberi beliau lebih dari itu beliau menolak dan beliau punya pakaian hanya beberapa saja.
Rumah beliau berdinding daun rumbia dan berlantai pelepah rumbia.
Sebagian dari karomah beliau:
-Mengetahui barang tercecer
-tidak kering minyak pada lampu duduk. Pada waktu beliau mengajar pada saat itu masih tidak ada lampu listrik jadi pakai lampu duduk aja..nah lampu duduk itu minyaknya gak habis sampai beliau slesai mengajar padahal nyata minyak di lampu itu 0,5 cm yang diperkirakan 15 menit habis dan pasti padam lampunya tapi sampai siang gak padam” lampunya.
-mengetahui keadaan orang yg berkunjung.
-bisa kemana saja dalam sekejab
-Pekerjaan yang dibantu beliau membawa berkah
.-Tubuh beliau tidak pernah digigit nyamuk pada waktu beliau khalwat
– Kalo beliau memasak nasi dgn menggunakan kayu dari pelepah nyiur yg masih hijau dan panci nya tempurung kelapa, tapi sebanyak apapun orang makan bersama beliau nasi itu pasti cukup.
Beliau wafat tgl 24 juni 1982 M bertepatan dengan tgl 29 Sya’ban 1402 H pada usia sekitar 70 tahun. Makam Wali Katum terletak di desa Tabu Darat Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.
Artikel Terkait
- Menaqib Tuan Guru KH. Muhammad Aini
- Kalam kalam Al allimul Al allamah Abah Haji Guru Zuhdi
- Keistimewaan Guru Zuhdi " Hujan Lebat Berhenti Setelah Ucapan Beliau "
- Keistimewaan Guru Zuhdi " Anak Lebih Alim Daripada Ayahnya"
- Manaqib " Wali Katum" Muhammad Ramli bin Anang Katutut
- Manaqib Guru Husein Qadri Albanjari
- Syekh Jamaluddin Al-Banjari “Tuan Guru Surgi Mufti”
- -Menaqib Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari “Penulis” Kitab I’anah Ath-Tholibin
- Tahukah Anda Siapa itu Hadrotussyaikh
- Inilah Sebab Kenapa Guru Bakeri Suka Berlucu-lucuan Di Majelis Pengajian
- KH. Abdul Ghani Tokoh Pendiri Mesjid Assu'ada Amuntai
- Manaqib Syaikh Muhammad Indra bin Abdullah Al-Anjiri Kapuas Timur
- Manakib Tuan Guru KH.Hasan Ahmad
- Bahayanya Penyakit Hati Takabur Dan Sombong
- Manaqib Datu Nuraya
- Menaqib Datu Suban Sekalian Datu Muning
- Profil Ustadz Abdul Somad, Lc. MA
- Beruntung Kita Orang Banjar Memiliki Datu Kelampayan / Syekh Muhammad Arsyad
- Manaqib KH. Muhammad Tsani (Pendiri Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru )
- Kisah Dua Sahabat Bin Yahya dan Al Habsyi
0 komentar:
Posting Komentar