Ini adalah cerita dari salah seorang teman saya yang beruntung bisa bertemu langsung dengan Abah Guru Sekumpul. Mudah2an cerita ini menambah kecintaan kita kepada para ulama khususnya kepada Abah Guru Sekumpul.Karena teman saya yang bersangkutan tidak mau disebutkan namanya, biarlah kita sebut saja dia sebagai si Fulan. Si Fulan bercerita bahwa antara tahun 2000-2001 usahanya mengalami kemunduran yang berat, hutangnya saat itu berjumlah ratusan juta, jumlah yang besar pada periode itu. Berpengaruh pada berat badannya yang turun karena pikiran yang gelisah akibat memikirkan usaha yang mundur dan hutang2nya.
Si Fulan berkeinginan besar untuk bertemu dengan Abah Guru Sekumpul yang waktu itu sudah sakit dan rutin melakukan cuci darah. Dalam hatinya Fulan merasa bahwa keinginannya untuk dapat bertemu dengan Abah Guru sangat sulit untuk terwujud. Karena si Fulan mendengar bahwa untuk dapat bertemu dan bertamu dengan Abah Guru harus punya kenalan Habaib,Kyai atau kerabat yang dekat dengan Abah Guru.
Akhirnya dengan berbekal nomor telepon Abah Guru, dengan memberanikan diri Si Fulan menelpon, alangkah kagetnya ketika mendengar siapa yang menyahut salam di balik telepon adalah Abah Guru sendiri dengan suara Beliau yang khas. Fulan pun memperkenalkan dirinya kepada Abah Guru dan mohon ijin bersama istrinya mau bertamu kepada Abah Guru.
Abah Guru bilang beliau masih sibuk karena banyak tamu yang ada di rumah beliau. Akhirnya Fulan minta waktu Abah Guru kapan bisa bertamu ke rumah Abah Guru."Insya Allah datang ja Jum'at depan habis Jum'atan naklah" demikian kurang lebih sahutan Abah Guru kepada Fulan.
Mendengar jawaban Abah Guru demikian bukan main senangnya hati Fulan.
Jum'at berikutnya sehabis Jum'atan di Masjid Al Karomah Martapura, Fulan bersama istri dan iparnya berangkat ke Sekumpul. Yang mengherankan mulai dari pintu gerbang Komplek Ar Raudhah sampai ke rumah Abah Guru si Fulan mulus saja bisa langsung menemui Abah Guru. Fulanpun masuk ke rumah Abah Guru beserta istrinya, sedangkan iparnya menunggu di luar, karena sewaktu menelpon Abah Guru Fulan hanya minta ijin dia beserta istrinya yang mau bertamu ke Abah Guru.
Saat itu Abah Guru menemui Fulan dan istrinya memakai baju kaos putih, bersarung dan kopiah putih. Alangkah senang dan beruntungnya si Fulan ketika Abah Guru langsung mengajak Fulan dan istrinya masuk dan berbicara dengan beliau ke kamar pribadi atau kamar khalwat Abah Guru.
Sulit bagi Fulan dan istri memulai berkata2 karena kagum dengan kharisma Abah Guru saat itu. Akhirnya suasana cair juga ketika Abah Guru mulai berbicara dengan Fulan dan istrinya. Fulan dan istrinyapun bercerita tentang keadaan dan usahanya yang merosot saat itu. Abah Gurupun berkata dan mendo'akan dengan sungguh2 kepada Fulan dan istrinya.
Salah satu pesan Abah Guru saat itu adalah sedapat mungkin menghindari berhutang baik untuk keperluan pribadi ataupun untuk usaha.Akhirnya Fulan dan istripun pamit saat hari sudah berangsur sore, dengan hati yang senang karena bisa bertemu dan bertamu dengan Abah Guru. Sepanjang perjalanan mereka berbicara gembira mengenai pertemuan dengan Abah Guru tadi.
Tiba-tiba Fulan beristighfar, kemudian bicara dengan istrinya bahwa ada satu hal penting yang lupa ditanyakan dengan Abah Guru, istrinyapun ingat bahwa mereka lupa menanyakan hal penting yang seharusnya mereka minta jawabannya saat bertemu dengan Abah Guru. Akhirnya dengan pasrah mereka melanjutkan perjalanan sampai ke rumah di Banjarmasin.
Malam itu saat tidur Fulan mengalami mimpi yang luar biasa : Abah Guru datang kepada Fulan dengan mengenakan pakaian kebesaran Beliau dengan bergamis, imamah dan bersorban. Beliau berkata kepada Fulan, bahwa Fulan lupa menanyakan sesuatu hal waktu tadi bertemu dengan Abah Guru, kemudian dalam mimpi tersebut pula Abah Guru menjawab hal yang ingin ditanyakan si Fulan tadi.
Masya Allah.....
Mulai saat itulah Fulan kemudian mulai membuka usaha lagi di sebuah pasar, dimana tempat usahanya bersebelahan toilet dan baunya tidak enak. Tapi mengherankan justru dari tempat yang tidak strategis dan bau tersebut usaha Fulan dan istrinya berkembang pesat dan Alhamdulillah hasilnya bisa melunasi seluruh utang2nya.
Demikian cerita nyata dari seorang kawan ini mengenai saat yang mengesankan baginya bisa bertemu langsung dan meminta do'a dan petuah dari Abah Guru. Mohon ampun maaf kalo gaya bahasanya kurang berkenan.
Semoga cerita ini memberikan kebaikan dan berkah bagi kita semua. Aamiin....
Sumber : https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1112744415412845&set=pcb.1112772188743401&type=3&theater
0 komentar:
Posting Komentar