Kejadian ini penulis dengar ceritanya langsung dari pelakunya yaitu H. Rahmat,seorang pengusaha batubara dari gunung sambung, kecamatan sambung Makmur yang kebetulan orang yang cukup dekat dengan Abah Guru Sekumpul.
Suatu hari H. Rahmat yang tengah mengelola tambang batubara, sedang memerlukan dana untuk modal usahanya. jalan satu satu nya bagi H. Rahmat untuk mendapatkan dana yang cukup banyak itu adalah meminjam dana dari Bank. tak lama setelah itu ia di telpon Abah Guru Sekumpul. kata Abah
" Rahmat ikam handak meminjam duit di bank kah..? Munnya kurang ambil wadah Abah Haja, berapa ikam perlunya...?"
H. Rahmat terkejut bukan kepalang, kerena keinginannya itu sudah lebih dulu di kasyaf oleh Abah Guru Sekumpul, H.Rahmat hanya bisa bertutur, "Inggih Abah Guru, "inggih Abah Guru"
Beberapa Hari kemudian H. Rahmat datang menemui Abah Guru Sekempul. Ketika sudah dirumah Abaha Guru Sekumpul mengatakan " Rahmat,ikam perlu berapa ..?" Abah Guru lalu membukakan satu persatu lemari yang ada di ruah beliau, yang membuat H. Rahmat terperanjat dan terkejut bukan main,kerena setiap lemari yang dibuka, semuanya penuh berisi uang, baik didalam kamar hingga diluar kamar, sampai ke lemari dapur semua nya berisi penuh dengan uang.
kejadian ini membuat H. Rahmat tidak berani mengambil uang tersebut selain yang memang dikasihkan Abah Guru Sekumpul.
Sumber : 100 Karamah dan Kemulian Abah Guru Sekumpul.
0 komentar:
Posting Komentar