Kamis, 29 November 2012

Kedekatan Habib Zein Bin Muhammad al-Habsy Dengan Abah Guru Sekumpul


Diantara Habaib yang selalu membela dan mendukung Guru Zaini adalah Habib Zein Bin Muhammad al-Habsyi. Beliau adalah seorang habib kelahiran Hadhramaut, termasuk salah seorang murid dari Al-Arif billah Al-Habib ‘Ali Bin Muhammad Bin Husein al-Habsyi (Pengarang Maulid Simthud Duror/Maulid Al-Habsyi) di Hadramaut.

Pada usia 40 tahun Habib Zein hijrah dari Hadramaut ke Kalimantan Selatan bersama keluarga beliau, dan beliau memilih Martapura sebagai tempat bermukim. Sedangkan saudara beliau lainnya yaitu Habib Ahmad al-Habsyi, Habib Umar, Habib Salim al-Habsyi memilih tinggal di Banjarmasin.


Ayah beliau Habib Muhammad al-Habsyi sudah lebih dahulu tinggal dan wafat di Banjarmasin serta dimakamkan di Alkah Turbah Sungai Jingah. Begitu juga dengan sepupu beliau yang bernama Habib Ibrahim al-Habsyi yang telah bermukim dan wafat di Kota Negara Hulu Sungai Selatan.

Kedatangan Habib Zein dan keluarga beliau lainnya ke Kalimantan Selatan adalah suatu berkah tersendiri bagi masyarakat Kalimantan Selatan, karena mereka semua datang dari negeri yang penuh dengan ilmu agama yang murni berdasarkan Ahlussunnah wal Jamaah yaitu negeri Tarim Hadhramaut.
Pada usia 45 tahun Habib Zein menikah dengan Syarifah Tholhah anak dari Habib Abdullah As-Seggaf Kampung Melayu Martapura. Dan sebelumnya Habib Zein juga mempunyai isteri di Mekkah dan mempunyai beberapa orang anak disana.

Beliau adalah seorang yang pemurah dan kasih sayang. Suatu ketika beliau melihat gerobak sapi yang sarat dengan muatan kayu bakar untuk dijual, sedangkan si penjual kayu terus menerus memukulkan cambuk kepada sapi yang sudah terlihat sangat letih dan lapar. Maka Habib Zein memanggil si penjual kayu dan membeli kayu tersebut, disebabkan rasa kasihan dengan sapi itu, padahal masih banyak persedian kayu bakar di rumah beliau. Begitu pula sifat kasih sayang beliau yang tidak pernah memarahi anak-anaknya. Bahkan apabila seorang anaknya menangis, beliau selalu membelikan makanan kecil untuknya. Seringkali beliau menasehati anak-anaknya apabila waktu senja tiba agar jangan ada lagi yang masih di luar rumah, untuk bersiap-siap menyambut malam dengan diawali shalat Magrib berjamaah. Beliau sendiri sebelum tiba waktu shalat Dzuhur dan Ashar bersegera menutup jualan dan ikut shalat berjamaah di Masjid Jami’ Martapura.

Pada suatu kejadian pernah seorang yang kebingungan dan bersedih karena dagangannya baru ditipu orang. Orang itu lewat di depan Habib Zein yang sedang berjualan minyak wangi, kitab, tasbih dan sebagainya di Pasar Martapura. Maka beliau memanggilnya dan mengusap kepala pedagang tadi seraya berkata : “Insya Allah nanti kamu akan dapat rizqi yang lebih dari itu” serta mendo’akannya. Padahal si pedagang itu tidak pernah bercerita kepada siapapun tentang musibah yang ia alami, namun Habib telah mengetahui kegundahan hatinya. Tidak beberapa lama setelah musibah itu, pedagang tadi mendapat rizqi yang banyak dan usahanya lebih baik dari sebelumnya.

Habib Zein al-Habsyi adalah seorang yang ‘Alim dan sangat cinta kepada ulama dan para penuntut ilmu, beliau lebih banyak melakukan Dakwah Bil Haal (memberi contoh dengan keperibadian yang mulia) serta mendorong Ahli Qaryah (Masyarakat) untuk bersama-sama menimba ilmu, warisan dari Baginda Rasulullah SAW kepada guru-guru yang ada di masa itu.

Walaupun beliau seorang yang kaya akan ilmu agama, namun beliau sangat Tawadhu’ dan hanya ikut di tengah-tengah majelis ilmu berbaur bersama para penuntut ilmu lainnya. Diantara Ulama yang selalu beliau ikuti yaitu al-‘Alimul ‘Allamah Tuan Guru H. Abdurrahman atau yang lebih dikenal dengan Tunji Adu, al-‘Alimul ‘Allamah Mufti H. Ahmad Zaini, al-‘Alimul Fadhil Tuan Guru H. Husin Qadri, al-‘Alimul Fadhil Tuan Guru H. Semman Mulia secara turun temurun, hingga sampai saat Guru Zaini mulai membuka majelis, beliau juga selalu hadir di sana.


Sejak kedatangan Habib Zein al-Habsyi ke Martapura, majelis-majelis ilmu agama menjadi lebih hidup dengan keberadaan beliau di tengah-tengah penuntut ilmu. Lebih lagi pada majelis pengajian Guru Zaini di Keraton, beliau selalu mendampingi kemanapun Guru Zaini diundang, baik untuk membacakan Maulid maupun pengajian agama, beliau selalu ikut hadir.


Habib Zein adalah seorang yang lembut hatinya, apabila beliau mendengar nasehat agama maupun maulid atau qashidah yang dibacakan oleh Guru Zaini beliau sering meneteskan air mata, lebih-lebih apabila Guru Zaini menceritakan tentang sejarah perjalanan hidupnya Rasulullah SAW, beliau terlihat mengusap air matanya seraya berseru: “Allahumma Sholli ‘Alaih”… “Allahumma Sholli ‘Alaih…” hingga dijawab diikuti oleh para hadirin, “Shalallahu ‘alaih..” sehingga suasana majelis menjadi lebih berkesan dengan kehadiran beliau.

Hubungan Habib Zein dengan Guru Zaini sangatlah erat, beliau menganggap Guru Zaini adalah seperti anak kandungnya sendiri. Kedekatan Habib Zein dengan Guru Zaini ini sangat terlihat pada waktu Guru Zaini menikah.


Sebagaimana anak dan ayah kandung pada umumnya mereka selalu bertukar pikiran membicarakan masalah ilmu dan kemaslahatan umat. Apabila ada masalah, Guru Zaini selalu minta nasehat dan do’a kepada beliau maka tangan Habib Zein disentuhkannya ke telinga Guru Zaini dan dari lidah Habib selalu keluar kalimat “jangan dilawani pun”, dan dengan penuh hikmat yang menunjukkan kasih sayangnya yang mendalam membacakan ayat Al-Qur’an :
ان الله مع الصابرين ان الله مع الصابرين

Demikianlah kecintaan serta dukungan Habib Zein kepada Guru Zaini, beliau selalu mendo’akan dan menjaga lahir bathin Guru Zaini dengan mewasiatkan kepada para habaib sepeninggal beliau, karena beliau melihat dengan jelas zhohir, bathin, akhlaq dan niat Guru Zaini yang semata-mata Ittiba’ kepada Rasulullah SAW.

Kecintaan Habib Zein kepada Guru Zaini jelas terlihat, menjelang hari wafatnya, beliau berwasiat kepada saudara sepupunya Habib Ali bin Hasan al-Habsyi yang juga berasal dari Hadramaut, beliau berkata:

“Hai Ali, aku mungkin kada lawas lagi akan Tawajjuh meninggal dunia, maka anak kita ‘Guru Zaini’ banyak musuhnya, jadi ikam hai Ali, menemani Zaini ini, itu aja pesanku”,
Dijawab oleh Habib Ali: “Insya Allah”.



Maka setelah mendapat wasiat itu Habib Ali bin Hasan al-Habsyi selalu mengikuti majelis Guru Zaini, demikian pula di bulan Ramadhan Habib Ali bin Hasan ikut shalat Tarawih satu bulan penuh baik di langgar Darul Aman Keraton maupun di langgar Ar-Raudhah Sekumpul dan beliau yang membacakan do’anya. Kemudian Habib Ahmad Bin Abdurrahman As-seggaf Seiwun Hadhramaut datang ziarah ke Sekumpul atas perintah Sayidina Faqih Muqaddam di dalam Ijtima’ beliau dan bertemu Habib Ali maka Habib Ali berpesan kepada Habib Ahmad untuk tinggal di Sekumpul menemani Guru Zaini.

Kata Habib Ali bin Hasan al-Habsyi : “Ahmad.. Aku sudah hampir masanya Tawajjuh menghadap Allah, ini Guru Zaini banyak musuhnya banyak nang mehiri’i inya, aku mengharap.. Ahmad.. ikam tinggal di Martapura mendampingi akan Zaini, kasian Zaini kalau kada didampingi, inya banyak nang mehiri’ i dan memusuhi. Dan sedikit sekali nang membela dan membantu inya” maka setelah mendapat wasiat itu Habib Ahmad lama tinggal di Sekumpul.

Habib Zein Bin Muhammad al-Habsyi berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu, tanggal 27 Sya’ban 1402 H / 19 Juni 1982 M, dalam usia 100 tahun lebih. Dimakamkan di belakang rumah beliau di jalan A.Yani KM. 39 Kelurahan Kampung Jawa, Martapura.


Sumber : http://www.facebook.com/groups/parapencinta.abahguru/
             : http://www.facebook.com/cintadanrinduGuruSekumpul


Senin, 26 November 2012

karomah Abah Guru Sekumpul 8



Abah Guru ketika berangkat haji yang kedua kalinya sekitar tahun 1980.
Layaknya ulama-ulama dari segala penjuru, jika sedang menunaikan haji ke Makkah, selalu menyempatkan sowan ke tempat para ulama Makkah. Begitu pula yang dilakukan oleh Abah Guru. Ketika itu yang menjadi pengantar Abah jika ingin sowan ke tempat para ulama di Makkah adalah Tuan Guru Hatim Salman dan Tuan Guru Sya’rani Toyyib.

 Pada suatu hari, Abah Guru ingin bertamu kepada salah seorang habaib di kota Makkah. Seperti biasa, Guru Hatim selalu ada dan siap mengantar kemana saja beliau ingin pergi. Guru Hatim yang saat itu berada di dekat Abah Guru, dipinta oleh Abah menelpon terlebih dahulu Habib yang nantinya akan didatangi, agar kedatangan Abah Guru sudah ada janji sebelumnya dengan sang Habib. Mendengar Abah Guru begitu, Guru Hatim buru-buru menuju tangga naik ke atas tingkat dua untuk menelpon Habib yang dimaksud. Namun pada saat itu, Abah Guru segera mencegah Guru Hatim yang akan menaiki tangga. Ujar Abah Guru, “Tim (panggilan Abah kepada Guru Hatim), menelpon pakai ini saja (sambil meletakkan tangan ke dada).. Merasa dicegah, Guru Hatim meurungkan niatnya menelpon sang Habib tadi.

Pada saat yang telah ditentukan, berangkatlah Abah Guru bersama Guru Hatim dan Guru Sya’rani pergi menuju rumah sang Habib. Ternyata, sesaat ketika Abah Guru sampai di depan rumah Habib. Sang Habib telah duluan menunggu Abah Guru dengan berdiri di depan pintu sambil di tangannya memegang kipas ayaman dari buluh ; berkipas-kipas ringan. Sontak, kedua penggiring Abah yakni Guru Hatim dan Guru Sya’rani kaget, padahal sebelum berangkat ke sini tadi, sang Habib tidak jadi ditelpon, tetapi kenapa oleh sang Habib sudah mengetahuinya duluan, buktinya sang Habib sudah di depan menunggu, apalagi sang Habib berucap, saya telah menunggu kalian dari tadi.

Setelah diingat-ingat. Barulah disadari, bahwa isyarat Abah Guru tadi meletakkan tangan ke dada yang dimaksud adalah hati. Artinya hubungan antara Abah Guru dan Habib sudah terjalin melalui hati bathiniyah. Sehingga tidak perlu lagi memakai alat keduniaan seperti telpon tadi..

Senin, 19 November 2012

Menyelusuri Jejak Ulama Banjar


“Ulama bukanlah malaikat dari langit yang turunkan ke bumi untuk menyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali ke langit. Ulama adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam masa yang panjang, sampai waktu mereka habis”.

Perjalanan sejarah dari masa ke masa tak luput dari kilasan perjalanan sosok para ulama. Merekalah garda terdepan semangat juang yang tengah dikobarkan. Merekalah guru bagi peradaban yang agung. Peradaban yang melahirkan jundi-jundi yang ikhlas mempertaruhkan dirinya atas nama dien yang mulia, al-Islam.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Ungkapan klasik ini memiliki makna penting dalam pembangunan bangsa ke depan. Begitu pula umat yang besar adalah umat yang mau menghargai, mengenang, menelusuri dan mengikuti jejak langkah para ulamanya. Sebab sangat jelas, ulama adalah pewaris para nabi, karena peran dan perjuangan para ulama yang telah mendahului perjuangan para penerusnya saat inilah, akhirnya dakwah sampai kepada kita.

Karena itulah sudah seharusnya bila kiprah dan sumbangsih para ulama tersebut perlu diapresiasi, dihargai, dikenang, dipelihara, diteruskan dan dikembangkan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia, untuk menghadapi tantangan global.

Dari sekian banyak tokoh ulama yang perlu diketahui oleh anak bangsa dan para penerus perjuangan, mereka adalah para ulama Indonesia yang berasal dari pulau Kalimantan (Borneo). Karena peran mereka yang sangat berarti bagi negara dan bangsa, khususnya di bumi Kalimantan.

Nama Syaikh Muhammad Arsyad menempati hati masyarakat Kalimantan dan Indonesia sebagai ulama besar dan pengembang ilmu pengetahuan dan agama. Belum ada tokoh yang mengalahkan kepopuleran nama Syaih Arsyad Al-Banjari. Karya-karyanya hingga kini tetap dibaca orang di masjid dan disebut-sebut sebagai rujukan. Nama kitabnya Sabilal Muhtadin diabadikan untuk nama Masjid Raya di Banjarmasin. Nama kitabnya yang lain Tuhfatur Raghibin juga diabadikan untuk sebuah masjid yang tak jauh dari makan Syaikh Arsyad.

Tak hanya itu, hampir seluruh ulama di Banjarmasin masih memiliki tautan dengannya. Baik sebagai keturunan atau muridnya. Sebut saja nama almarhum K.H. Muhammad Zaini, yang dikenal dengan nama Guru Sekumpul itu, adalah keturunan Syaikh Arsyad. Hampir semua ulama di Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Malaysia, pernah menimba ilmu dari syaikh atau dari murid-murid syaikh.

Bumi Kalimantan tidak hanya melahirkan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dengan karyanya “Sabilal Muhtadin” yang masyhur itu. Dari pulau yang dilintasi garis khatulistiwa ini juga mengorbit sebuah bintang yang kini menempati gugusan ulama terkemuka Nusantara. Dialah Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari yang salah satu karyanya, “Durr Al-Nafis”, masih dibaca sampai sekarang.

Setelah Arsyad Al-Banjari, Muhammad Nafis adalah ulama paling berpengaruh di Kalimantan. Muhammad Arsyad lebih masyhur sebagai ulama fiqh lewat karyanya yang monumental tadi, sedangkan Muhammad Nafis lebih terkenal sebagai ahli tasawuf, melalui karyanya yang juga beredar luas di Nusantara.

Muhammad Nafis bin Idris bin Husain Al-Banjari berasal dari keluarga bangsawan. Beliau dilahirkan di Martapura, Kalimantan Selatan, pada tahun 1148 Hijriah atau tahun 1735 Masehi. Nafis hidup dalam kurun waktu yang sama dengan Syekh Arsyad, yang lahir pada 1122/1710. Jika Arsyad meninggal tahun 1227/1812, Nafis belum diketahui tahun wafatnya. Yang kita ketahui, peristirahatan terakhir beliau di desa Kelua, sekitar 125 kilometer dari Banjarmasin.

Sederet nama-nama besar terus menghias panggung sejarah bumi Kalimantan dari masa ke masa. Nama dan dedikasi mereka tertoreh dengan tinta emas. Sebut saja di antaranya, ada Mufti Jamaluddin al-Banjari, mufti Banjar pertama. Syeikh Sa’duddin, pelopor dakwah di Banua Anam, KH. Muhammad Kasyful Anwar, sang penggagas perubahan Darussalam yang rendah hati, Syeikh Muhammad Afif, pemancang tiang guru mesjid al-Karomah. Qadhi KH. Husein Qadri, Qadhi sekaligus penulis yang murah senyum. KH Badruddin, ulama, pendidik dan politikus ulung, KH. Muhammad Rasyad, ulama yang ulet menyampaikan dakwah Islam, KH. Zainal Ilmi, ulama yang tegas, berwibawa dan selalu merendah. KH. Muhammad Syarwani Abdan, kyai santun nan rendah hati, pencetak kader ulama. Syeikh H. Anang Sya’rani, muhaddits pertama Kalimantan. KH. Saman Jalil, ulama sang astronom. KH. Muhammad Hanafi Gobet, kyai pendidik sekaligus politikus yang berwibawa.

Kisah-kisah para ulama yang malang melintang di “jagad” dakwah itu, adalah jua tetesan hikmah yang dapat menjadi ibroh bagi para penyeru dienullah yang mulia ini. Refleksi mereka adalah refleksi kita. Masalah yang mereka hadapi juga kita hadapi, entah kemarin, kini atau esok. Idealisme mereka adalah juga idealisme kita.

Di tengah kelangkaan apresiasi ummat terhadap figur tokoh-tokoh ulama yang telah wafat, yang tersebar di bumi Borneo, agaknya penting bagi kita untuk menghargai jerih payah perjuangan dari tokoh-tokoh ulama tersebut. Karena kita sadar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu merealisasikan cita-cita para pendahulunya, sebaliknya satu bangsa akan menjadi kerdil bila ia mengkhianati cita-cita perjuangan para pendahulunya. Umat akan menjadi merosot bila cita-cita perjuangan yang telah ditanamkan dan disemai oleh para ulama, kemudian mereka tidak bisa menjalankan jejak langkahnya.

Bagi generasi muda masa kini, kita berharap saatnya untuk mengenang kembali, kemudian menghargai dan meneruskan cita-cita dan perjuangan mereka dalam konteks kekinian. Selain itu, menelusuri jejak-jejak sejarah ulama mampu merekatkan kembali jalinan psikologis dan spiritual dari para ulama tersebut. Dari peran mereka kita dapat mengetahui akar-akar pemikiran, akar-akar perjuangan, serta pengaruh yang muncul dalam fenomena kebangsaan kita. Sehingga paparan ini dapat memberikan gambaran utuh mata rantai perjuangan tokoh-tokoh Islam dulu, kini dan esok.

Gambaran tersebut akan sangat berarti bagi individu-individu yang ingin mempelajari dan menelaah kembali jaringan ulama Kalimantan yang mempersembahkan dedikasi dan loyalitasnya untuk pembangunan bangsa.

Lewat penggalan kisah para ulama itu, kita dapat beroleh hikmah. Hikmah yang mendalam. Bagaimana pahit getir, susah senang mereka dalam mengembangkan payung dakwah ini. Bagaimana tekad mereka dalam membumikan kalimat Laa ilaha illallah di tanah di mana mereka berpijak. Semoga hikmah ini menjadi amunisi yang membuat semangat kita berkobar-kobar.

Harapan kita, ummat dapat senantiasa mengenang dan memahami kembali sejarah perjuangan masa lalu, akar-akar intelektual, perjuangan dan kiprah para tokoh ulama Borneo, untuk kemudian meneruskan dan mengembangkan cita-cita dan perjuangan yang mungkin saja belum selesai, bisa jadi pelanjutnya lebih pintar memberi kesan happy ending, dengan kemasan yang proporsional dengan semangat zaman.

Akhirnya, kita berharap, proyek penulisan tokoh dan ulama Kalimantan bisa diwujudkan secara bertahap pada masa mendatang, sehingga pada akhirnya menjadi sebuah buku biografi tradisi bangsa-bangsa yang menghargai ulamanya.

Dari lubuk hati terdalam, perkenankan kami anak bangsa pasang tabik, haturkan hormat padamu Kusuma Bangsa. Sampai akhir hayatmu engkau menjadi cahaya yang tak henti-hentinya berpedar menerangi persada Nusantara hingga jiwa kami bergelora

Apimu mendorong langkah kami ke depan agar semakin berlimpah pencapaian.

(Salam ta’zhim tuk seluruh zuriyat dan kerabat alm.Abah Guru KH.Zaini Abdul Ghani, Sekumpul; KH. Anang Jazuli, KH. Asywadie Syukur, Lc.MA, dan KH. Husein Nafarin, MA).

Sabtu, 10 November 2012

Pandangan Habib Ahmad Semarang tentang Abah Guru Sekumpul Waktu Muda


Sekitar tahun 1964 para guru2 Darussalam mengadakan perjalanan ziarah ke pulau jawa untuk tabbarruk kepada aulia yg masih hidup maupun ziarah ke kubah 2 para aulia Allah , Rombongan itu terdiri dari : al-‘Alimul Fadhil Semman Mulya, al-‘Alimul Fadhil Guru Semman Komplek, al-‘Alimul Fadhil Husein Wali, Guru Badruddin, Abah Guru dan
Guru Zaini Mursyid.

Setelah star mulai Surabaya berakhir di Jakarta . Di Jakarta rombongan singgah ke tempat H. Abdul Qadir di Jakarta orang Martapura asli . Ketika itui Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf dari Semarang juga berkunjung, beliau bertanya kepada Abah Guru :

“Kamu sekarang membaca kitab apa?”
“Kitab Irsyadul Ibaad” jawab Abah Guru
“Bagus, nanti kamu akan aku ajari kitab Irsyadul Qulub.”

Habib Ahmad Semarang dengan kasyaf menceritakan gawian Abah Guru selama setahun , padahal Abah Guru tidak bisa bakisah sebelumnya .

Ketika Abah Guru lagi berada dibelakang rumah Habib Ahmad Semarang memanggil :

“Zein..” kata Habib
“Labbaik…”
“Kesinilah ente!” ujar beliau, “Ayat Alam Nasyrah sudah turun tidak ? Kenapa kamu suka melamun?”

Habib menjelaskan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar dalam keadaan lapang dan gembira dan penuh senyuman, beliau berkata, “Satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan dua kemudahan, satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan dua kemudahan. (Beliau kemudian membaca ayat 5-6 surah al-Insyirah) Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” Pengulangan kata “’Usr/kesulitan” dalam ayat tersebut, yang bersifat Makrifah/spesifik memiliki makna satu kali, sedangkan pengulangan kalimat “Yusr/kemudahan” yang bersifat Nakirah/umum memiliki makna dua kali

“Sekarang jangan melamun lagi ya” suruh beliau. “Zein…Semman Mana? Cari !”
“Ada Bib..” sahut Abah Guru , saat itu Guru Semman yang berada di kamar masih belum tidur
“Panggil kemari!” kata beliau
Abah Guru kemudian beranjak menuju kamar tamu.
“Apa Nang?” Ujar Guru Semman
“Itu Habib Ahmad memanggil” Keduanya kemudian langsung menemui Habib Ahmad.
“Semman, saksikan Zaini ini anak angkatku Dunia dan Akherat, wa ila Hadratin Nabi Al-Fatihah.”
Kemudian mereka membaca Surah Al-Fatihah. Habib bertanya lagi :

“Badruddin Mana?”
“Tidur Bib” kata Abah Guru
“Bangunin!” perintah Habib Ahmad

Sekali lagi Guru Zaini beranjak dari tempat duduknya. Ia kemudian membangunkan Guru Badruddin yang sedang tidur.
“Ada kabar apa Guru Zaini ?” tanya Guru Badruddin.
“Itu Habib Ahmad memanggil.” Segera mereka kembali ke tempat Habib Ahmad berada. Habib Ahmad langsung berkata :
“Badruddin, kamu dan Semman saksinya, Zaini ini Anak angkatku Dunia Akherat.”

Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf Semarang, beliau adalah seorang Waliyullah yang Majdzub, Keika Abah Guru umur 17 tahun, pernah berkunjung kerumah guru H. Badruddin di Kampung Jawa, Banyal yang bertamu ingin berjumpa dengan Habib Ahmad bin Muhammad As-segaf, setelah selesai semua yang hadir disuruh beliau pulang ke rumah masing-masing, saat itulah seorang ulama bertamu kepada beliau, Guru Zaini ketika itu masih berdiri disamping Habib. Kemudian ulama tersebut bersalaman kepada Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf, sehabis itu baru bersalaman kepada Zaini Muda, saat bersalaman kepada Zaini inilah Habib Ahmad As-seggaf menyeru kepada ulama tersebut : “Cium tangan Zaini, Cium tangan Zaini, Cium tangan Zaini, ini quthb cilik, ini quthb cilik” kata beliau. Saksi hidup yang menyaksikan kejadian ini adalah Guru Mu’in Dalam Pagar .

Moga menambah kecintaan dan keyakinan kita lewat kisah ini … aamiin

sumber : http://www.facebook.com/groups/parapencinta.abahguru/

Kamis, 08 November 2012

Al ZAHRA


PT. AL - ZAHRA
Inilah bisnis terbesar dalam sejarah hidup Abah Guru Sekumpul. Mulanya Abah Guru hanya meminta Ustadz H. Ahmad Ridwan untuk mengelolakan dana beliau yang jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa ratus juta. Namun atas inisiatif H. Ahmad Ridwan diusulkan agar Abah Guru membentuk usaha berbadan hukum. Akhirnya, pada bulan Mei 2004 terbentuklah sebuah badan usaha yang oleh Abah Guru.
dinamakan Al-Zahra, Nama AL ZAHRA didapatkan  dari isyarat seorang wali ( tidak disebutkan ) makna AL ZAHRA secara garis besarnya adalah AL= Keluarga Z = Zaini ( Nama abah guru ) , A = Amin ( Muhammad Amin Badali ) , H = Hafi ( Ahmad Hafi Badali ) , R = Rahmah ( adik abah guru ) , A = Ahmad ( Haji Ahmad anak Hj. Rahmah ) dan Ini makna tergabung dalam kalimat AL-ZAHRA ( Keluarga Abah Guru ).
Disini Abah Guru juga hanya sebagai mudharib atau komisaris, sebagai direktur dipercayakan kepada H. Ahmad Ridwan dan direktur utama H. Nurhin. Alhamdulillah, usaha inilah yang banyak menghasilkan, hanya dalam waktu singkat dana ratusan juta berkembang menjadi miliaran. Profit dari usaha ini tidaklah dinikmati sendiri oleh Abah Guru, tapi beliau bagi-bagikan kepada fakir miskin, anak-anak yatim, sarana ibadah dan pesantren yang di bangun beliau yaitu mangunjaya dan darul ma'rifah dan yang terutama adalah memberi santunan kepada janda para ulama (istri dan anak Gurunya Abah Guru Sekumpul).

Temukan Time AL-ZAHRO di facebook.
 
http://www.facebook.com/pages/Al-Zahra-Sekumpul/248252088626310


http://www.facebook.com/groups/136717205861/

 Sejauh ini hanya
3 bidang usaha yang sedang di geluti PT. ALZAHRA diharapkan nantinya AL ZAHRA dapat memproduksi lebih banyak lagi produk produk lainnya :
jika ingin mengatahui produk-produk alzahra silahkan klik akun facebook AL-ZAHRA

1) AZ EXPRESS FOOD ..   Akun facebooknya   www.facebook.com/az5015

2) AZ EXPRESS BAKERY ...
  Akun facebooknya   www.facebook.com/roti.alzahra

3) GALLERY AL-ZAHRA ..  
Akun facebooknya   www.facebook.com/alzahrap  

Gabung juga di grup pencinta Abah Guru Sekumpul ( ppags )

disini : http://www.facebook.com/groups/parapencinta.abahguru/ 


hubungi intansi AL ZAHRA dibawah ini :

AL-ZAHRA CENTER Jln A. Yani km 34,5 Banjarbaru Kalimantan Selatan
  •   Market : 0852-48485105 PIN BB 2A3AF59F 
  • AZ FOOD : 0511-7517167 PIN BB 2A37467 dan 0511-7532677 PIN BB 2A37467E
  • AZ BAKERY : 0511- 7460660 PIN BB 2A22E06D 
  • SMS Costumer Sirvice : 0812-51229445 PIN BB 27E123DF
  • Distribusi : 0511-6389355 PIN BB 2A48CB1A dan 0813-51604949 PIN BB 2A48CBF0


Dibawah alamat 2 Gallery Al-Zahra yang tersebar di KAL-SEL-TENG dan TIM

Gallery AL-Zahra Di Wilayah Martapura dan Banjarbaru
  1. Gallery AL-Zahra Bjb
    Jl.A.Yani Km 34,5 Seberang Rumah Depan Walikota Banjarbaru
    Telpon : 0511-4777249 - 0511-7245643


  2. Gallery AL-Zahra Mtp
    Jl.A.Yani Km 40 Seberang Bank BNI Darussalam samping Mesjid Al-Karomah Martapura
    Telpon : 0511-6232842
  3. Gallery AL-Zahra Landasan Ulin
    Jl.A.Yani Km 25 Rt.01 Rw.07 Depan Radar Pesawat Landasan Ulin
    Telpon : 0511-7324148 Hp. 0813-51255866

     
  4. Gallery AL-Zahra Darul Ma'rifah
    Jl.Sekumpul komplek Ar-Raudhah Martapura
    Telpon : 0511-4721189 - 0511-7245056
  5. Gallery AL-Zahra Ar-Raudhah
    Komplek Sekumpul Martapura
    Telpon : 0511-7480499 - 0511-7571677
  6. Gallery AL-Zahra Cahaya
    Samping Mini Market Cahaya Sekumpul Martapura
    Telpon : 0878-14269826 - 0852-51211737
  7. Gallery AL-Zahra Gaban
    Jl.Guntung Alaban Martapura
    Telpon : 0511-7410767 - 0511-7453999
  8. Gallery AL-Zahra Sekumpul
    Depan Komplek Ar-Raudhah Martapura
    Telpon : 0511-7757876 - 0812-51373234
  9. Gallery AL-Zahra Sungai Tiung
    Sungai Tiung Cempaka
    Telpon : 0511-76644398
  10. Gallery Al-Zahra Bjb
    Jl.Pangeran Suriansyah Ujung Banjarbaru
    Telpon : 0511-4777358 dan 0857-54657867
  11. Gallery AL-zahra Gr.Ahmad
    Jl.Sekumpul Samping Ice Cream Hula-Hula Martapura
    Telpon : 0815-2119489 - 0511-7332390
  12. Gallery AL-Zahra Pengaron ( H.Husna )
    Jl.Gembira Kel.Benteng Kec.Pangaron Mtp
    Telpon : 0856-51078957 - 0856-5118090
  13. Gallery AL-Zahra Ibu Napsiah
    Sekumpul Mtp
    Telpon : 0511-4720375 - 0813-48687577
  14. Gallery AL-Zahra
    CBS Martapura
    Telpon .0812-50130439
  15. Galley AL-Zahra Taufik
    Jl Sekumpul Gang Taufik
    Telpon : 0511-7561749
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Banjarmasin
  1. Gallery AL-Zahra Kelayan B
    Jl. Kelayan B RT 08 / 03 Banjarmasin

    Telpon : 0511-7577349 Hp. 0813-51451945
  2. Gallery AL-Zahra Pekapuran
    Jl.Pekapuran Raya RT 18 Depan Gg.Seroja Banjarmasin
    Telpon : 0511-6301386 Hp. 0812-53585700
  3. Gallery AL-Zahra Ratu Zuleha
    Jl.Ratu Zuleha Banjarmasin
    Telpon : 0511-3254115 - 0511-7513949
  4. Gallery AL-Zahra Kelayan A
    Jl.Kelayan A No.5 RT 3 Seberang Gg.Aliyah Bjm
    Telpon : 0511-745339 - 0852-48111750
  5. Gallery AL--Zahra Pekauman
    Jl. 9 Oktober Pekauman Banjarmasin
    Telpon : 0852-49412055
  6. Gallery Al-Zahra Belitung Laut Banjarmasin
    Telpon : 0815-21550070
  7. Gallery Al-Zahra Tatah
    Pemangkih Darat Pasar Arba Aluh – Aluh
    Telpon : 0853-49522278
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Rantau dan Binuang
  1. Gallery AL-Zahra Ayyib Iqbal
    Jl.Kusumajaya Rantau

    Telpon : 0878-15075059
  2. Gallery AL-Zahra Rantau ( H.Madi )
    Jl.Kusumajaya RT 16 No.31 Rantau
    Telpon : 0517-31124 - 081349363683


Gallery AL-Zahra Di Wilayah Hulu Sungai
  1. Gallery AL-Zahra Ps Kandangan
    Pertokoan Impres Pakacauan No.13 Kandangan

    Telpon : 0812-5069840
  2. Gallery AL-Zahra Barabai
    Pasar Murakata No.166 / 165 Barabai
    Telpon : 0813-49495115
  3. Gallery AL-Zahra Ps.Nagara ( Drs.Baderun )
    Jl.Pelayar Rt 02 Rw 01 Daha Selatan Nagara
    Telpon : 0812-5050212
  4. Gallery AL-Zahra Kandangan ( Gr.Sairazi )
    Jl.Melati RT 14 No.16 B Kandangan
    Telpon : 0813-49373175 - 0821-53221016
  5. Gallery AL-Zahra Kapuh
    Desa Kapuh Majlis Al-Hidayah Kandangan
    Telpon : 0819-52700766
  6. Gallery AL-Zahra Nagara ( H.Abd Adzim )
    Jl.Pelabuhan Pasar Nagara
    Telpon : 0812-5069840 - 0517-21005
  7. Gallery AL-Zahra Tanjung
    Jl.Jendral Sudirman Rt 03 Tanjung
    Telpon : 0813-5138319
  8. Gallery AL-Zahra Amuntai
    Jl.A.Yani No.6 Komplek Mu'arif Amuntai
    Telpon : 0527-61397 - 0812-5045827


  9. Gallery AL-Zahra Danau Panggang
    Jl. Danau Panggang Amuntai
    Telpon : 0813-51533612
  10. Gallery AL-Zahra Barabai
    Yayasan Panti Asuhan Al-Ittihad Barabai
    Telpon : 0852-49431447
  11. Gallery Al-Zahra Halong
    Jl.Binjai Punggal halong Balongan
    Telpon : 0852 48528830
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Pelaihari , Kota baru dan Tanah Bumbu
  1. Gallery Al-Zahra Kotabaru GURU THOHER ( M.IDRUS )
    Jl.Taman Melati Rt 002 Rw 001 Desa Semayap Pulau Laut

    Telpon. 0852-48608223
  2. Gallery AL-Zahra Kotabaru ( Gr.Muzakkir )
    Pasar Limbur Raya No.48 Lantai Dasar Kotabaru
    Telpon : 0812-5017016
  3. Gallery AL-Zahra Pelaihari ( H.Thamrin )
    Jl.Gagas Brata No.4 Pelaihari
    Telpon : 0813-48678458
  4. Gallery Al-Zahra
    Jl. PLN Geronggang
    Telpon : 0813-51801240


  5. Gallery AL-Zahra Kobar ( H.Syahruni )
    Limbur Raya Lantai Dasar Kobar
    Telpon : 0812-51333120
  6. Gallery AL-Zahra Oval
    Pasar Pelaihari
    Telpon : 0512-21025 - 0813-49759605


  7. Gallery AL-Zahra Pagatan ( Gr.Ghaffar ) 
    Telpon : 0518-38350 - 0813-49675564
  8. Gallery AL-Zahra Kintap
    Komplek PONPES AL-HASYIMIYAH KINTAP
    Telpon : 0821-22826822
  9. Gallery Al-Zahra Kotabaru
    Jl. Stagen Raya km 5 Desa Sei - Taib Rt 1 Rw 1 Samping Langgar Ar-raudhah ( Jembatan Belli ) Telpon : 0813-48051109


  10. Gallery Al-Zahra Sungai danau
    Jl.Propinsi " TOKO Gallery Parfum " Seberang Mini Market TALIS
    Telpon : 0813-29711672
  11. Gallery AL-Zahra Tangkisung Ranggang
    Telpon : 0853-49343335
  12. Gallery AL-Zahra
    Simpang Empat Simpang Arah Plajau Tanah Bumbu


  13. Gallery AL-Zahra Hj.Halimah
    Di muka pintu Masuk Kubah Guru Cantung S Kupang
    Telpon : 0852 48400194
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Kal - Teng
  1. Gallery AL-Zahra Buntok
    Komplek Plaza Beringin RT 04 No.28 Buntok

    Telpon : 0813-853200001
  2. Gallery AL-Zahra Kapuas
    Jl.Letjen Soeprapto Seberang Langgar Nurul Hidayah Kapuas
    Telpon : 0852-48335597
  3. Gallery AL-Zahra Kereng Pangi
    Pasar Kereng Pangi Kal - Teng
    Telpon : 0852-57265725


  4. Gallery AL-Zahra Palangkaraya
    Jl.G.Obos IX RT 03 RW IV Menteng Jekan Raya Palangkaraya
    Telpon : 0813-49090924
  5. Gallery Al-Zahra Pangkalan-Bun ( Toko Ash-Sufi )
    Jl.Pangeran Antasari Depan Mesjid Sirajul Muhtadien Pangkalan-Bun
    Telpon : 0813-49035428
  6. Gallery Al-Zahra : H Murjane Kapaus
    Telpon : 0812-5177446
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Kal - Tim
  1. Gallery AL-Zahra Rapak
    Pertokoan Rapak No.59 Balikpapan Kal-Tim

    Telpon : 0542-442002 - 0815-5067688
  2. Gallery AL-Zahra Samarinda ( sdra Normansyah )
    Jl. Kehewanan " Majelis Ta'lim Nurul Amin " ( Guru Udin )
    Hp . 0811-5802032
  3. Gallery AL-Zahra Samarinda ( H.Hasan ) Bengkel SAN'S
    Jl.Sangaji No.1 RT 17 kel. Bandara Samarinda
    Telpon : 0813-349751539 - 0541-202330
  4. Gallery AL-Zahra Samarinda ( H.Ibramsyah )
    Jl.Belibis ( AM.Sangaji ) No.3 Samarinda
    Telpon : 0541-733115 - 0812-5886873
  5. Gallery AL-Zahra Grogot
    Jl.HS Cokroaminoto Tanah Grogot
    Telpon : 0852-48279666
  6. Gallery Al-zahra Balikpapan
    BTC Lantai I No.20 Telp 0542-743721
    Hp .0813-46303289
  7. Gallery Al-Zahra Guru Mardhani
    Karang Anyar Sungai Kunjang Samarinda

    Telpon : 0852-50802551 


    jika ingin membeli produk2 al zahra silahkan menghubungi galery terdekat di tempat anda berada.

    Atas perhatiannya Terimakasih....

Jumat, 19 Oktober 2012

Download Syair Maulid Abah Guru Sekumpul Bagian ke 2 (dua)


Assalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh....

Alhamdulillah Allah SWT telah mengijinkan penulis lagi untuk membuat membuat artikel link download Syair maulid Abah Guru Sekumpul yang kita cintai,kerna dari artikel sebelumnya download syair maulid abah guru Sekumpul bagian 1 (satu) masih banyak kekurangan kekurangan.

dan disini saya ingin melengkapi lagi syair maulid yang pernah di lantunkan abah guru Sekumpul yang mana saya peroleh dari berbagai sumber dan dengan sengaja mengumpulkan untuk anda semua para pencinta Abah Guru Sekumpul,agar bisa mendengarkan indahnya lantunan syair merdu Abah Guru Sekumpul.

semoga dengan link download ini menambah kecintaan kepada Rasulullah dan para ahli baitnya dan juga menambah kecintaan kita kepada Guru besar kita Abah Guru Sekumpul..


Silahkan anda download di bawah ini :
  1. La ilaha illah
  2. Ya syekhana Ya Zaini
  3. qodtamamallah maqosidna Guru Sekumpul
  4. Ya ala baytinnabi
  5. Ya latifan bil ibad
  6. Annabi shollu ala
  7. Ya Syaikhana Ya Semman
  8. Alhamdulillah
  9. Allahu akbar
  10. Burdah Arraudah
  11. Burdah Abah Guru. 
  12. Ya sayyidi ya Rasulullah 
  13. Qosidah Abah Guru 
  14. Maulana Ya maulana 
  15. Insyi'ta an. 
  16. Ya man yaro 
  17. Allahu akbar 
  18. Allahu Allah
  19. Bi bismillah
  20. Marhaban ya Romadhan
  21. Nurul Mustafa
  22. Inna qalbi
  23. Ya thoybah
  24. Bi rasulillah
  25. Busro lana
  26. Farizal ham
  27. Fi hawa
  28. Hubbu Ahmadin
  29. Ya Habibi
  30. Allahu allah abah Guru 
  31. Bibismillah abah Guru 
  32. Fugna Ala 
 Alhamdulillah selesai juga link download Abah Guru Sekumpul mudah2an ini bermanfaat bagi kita semua,
saya selaku admin dari blog ini memohon ampun dan maaf kepada pembaca,dan selebihnya kepada ahli bait Abah Guru Sekumpul mohon rhidonya dan halalnya dunia dan akhirat telah lancang membuat link download ini dan yang lainnya, tanpa sepengetahuan ahli bait,kerna mungkin ini yang saya dapat berikan kepada Abah Guru Sekumpul sebagai bukti cinta kita kepada beliau.
mudah mudahan cinta dan rindu ini takkan pernah luntur dimakan waktu dan zaman.
semoga Allah mengampuni saya dan semua yang membaca postingan ini..
 Amiiinnnnnn

DILARANG MENDOWNLOAD CERAMAH SERTA SYAIR ABAH GURU SEKUMPUL JIKA HANYA UNTUK MEMPERBANYAK DI JUAL BELIKAN HANYA UNTUK KEUNTUNGAN PRIBADI

Rabu, 17 Oktober 2012

Download ceramah pengajian abah Guru Sekumpul bagian ke 2 (dua)


Alhamdulillah puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan tak lupa pula kita haturkan sholawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar sayyidina Muhammad beserta keluarganya dan para shabatnya.
Alhamdulillah Allah telah memperkenan saya tuk menulis dan membuat blog ini dan malam ini saya diperkenankannya kembali untuk membuat artikel blog download Ceramah Abah Guru Sekumpul bagian yang kedua yang mana pada bagian yang dahulu yaitu download ceramah Guru Sekumpul pertama yang masih belum memuaskan bagi para pecinta Abah Guru Sekumpul yang kita cinta.

bermodal kecintaan dan kerinduan saya kepada Abah Guru Sekumpul,dan bermodalkan koleksi2 pribadi saya yang berkenaan dengan Abah Guru Sekumpul,baik itu berupa foto dan rekaman ceramah atau pun video. saya pencinta beliau dengan rela hati berbagi kecintaan dan kerinduan ini dengan anda semua agar kecintaan ini tidak luntur dimakan waktu.

silahkan download di bawah ini.


sambungan dari sifat dua puluh
  1. Sifat dua puluh bagian 24
  2. Sifat dua puluh bagian 25
  3. Sifat dua puluh bagian 26 
  4. Sifat dua puluh bagian 27 
  5. Sifat dua puluh bagian 28 
  6. Sifat dua puluh bagian 29
Ceramah pengajian agama yang lain :
  1. Wajib tahu 1 
  2. Wajib tahu 2
  3. Wajib tahu 3
  4. Wajib tahu 4 
  5. Masalah Nur 1 
  6. Masalah Nur 2 
  7. Nur Muhammad 1 
  8. Ma'rifat 1 
  9. Ma'rifat 2
  10. Akibat makanan dan minuman yang haram 1
  11. Akibat makanan dan minuman yang haram 2
  12. Kelebihan orang berilmu 1
  13. Kelebihan orang berilmu 2 
  14. Keleihan orang berilmu 3
Alhamdulillah selesai juga akhirnya link download  ceramah Abah Guru Sekumpul dari koleksi pribadi saya,semoga ini bermanfaat untuk saudara/saudari semua agar kita dapat bertakwa kepada Allah dan taat kepada Rasulullah saw...

besar harapan saya kepada anda semua yang mendownload file ceramah serta Syair disini agar mendoakan saya kepada kebaikan dan semoga saya selalu diberi rahmat oleh Allah  terus menerus dan dimatikan dalam keadaan khusnul Khotimah dan bertemu dengan pujaan hati saya Rasulullah saw dan Abah Guru Sekumpul yang saya cintai di akhirat kelak. Amiiinnn 

Mudah-mudahan artikel link download ini bermanfaat untuk kita semua ......
DILARANG MENDOWNLOAD CERAMAH SERTA SYAIR ABAH GURU SEKUMPUL JIKA HANYA UNTUK MEMPERBANYAK DI JUAL BELIKAN HANYA UNTUK KEUNTUNGAN PRIBADI

Jumat, 12 Oktober 2012

ABAH GURU SEKUMPUL


Nama beliau, al-‘Ālim al-‘Allāmah al-‘Ārif billāh as-Syaikh Maulana Muhammad Zaini bin al-‘Ārif billāh Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-‘Ālim al-‘Allāmah al-Khalifah Hasanuddin bin al-‘Ālim al-‘Allāmah al-‘Ārif billāh as-Syaikh Maulana Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari

Abah Guru Sekumpul dilahirkan pada malam Rabu 27 Muharram 1361 Hijriyah atau bertepatan dengan 11 Februari 1942 di desa Tunggu irang, dari pasangan suami-istri al-‘Ārif billāh Abdul Ghani bin H. Abdul Manaf dengan Hj. Masliah binti H Mulya, merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adik beliau bernama H Rahmah. Ketika masih kanak-kanak, beliau dipanggil Qusyairi.



Masa kecil dan pendidikan

Abah Guru Sekumpul sejak kecil selalu berada di samping ayah dan nenek beliau yang bernama Salbiyah. Kedua orang ini yang memelihara beliau ketika kecil. Sejak kecil keduanya menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan. Keduanya juga menanamkan pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Alquran.

Semenjak kecil beliau sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama. Abah Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu al-Ālim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangan ulama tersebut.

Pada tahun 1949 saat berusia 7 tahun, Abah Guru Sekumpul mengikuti pendidikan “formal” masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Kemudian tahun 1955 pada usia 13 tahun, beliau melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. Pada masa ini Abah Guru Sekumpul sudah belajar dengan guru-guru besar spesialis dalam bidang keilmuan seperti :

al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif
al-Alim al-Fadhil Husain Qadri
al-Alim al-Fadhil Salim Ma’ruf
al-Alim al-Allamah Syaikh Seman Mulya
al-Alim Syaikh Salman Jalil
al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif
al-Alim al-Fadhil al-Hafizh Syaikh Nashrun Thahir
KH. Aini Kandangan.

Tiga yang terakhir merupakan guru beliau yang secara khusus untuk pendalaman Ilmu Tajwid.

al-Ālim al-Allāmah Syaikh Seman Mulya adalah paman beliau yang secara intensif mendidik beliau baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Ketika mendidik Abah Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepada beliau kecuali di sekolahan. Akan tetapi, Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan Abah Guru Sekumpul mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasi masing-masing baik di daerah Kalimantan Selatan maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, Guru Seman mengajak (mengantarkan) Abah Guru Sekumpul kepada al-Ālim al-Allāmah as-Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli tafsir. Menurut Abah Guru Sekumpul sendiri, dikemudian hari ternyata Guru Tuha Seman Mulya adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tapi karena kerendahan hati dan tawadhu tidak ingin menampakkan diri.

Sedangkan al-Ālim al-Allāmah Salman Jalil adalah pakar ilmu falak dan ilmu faraidh yang sudah diakui ketinggian dan kedalamannya ilmunya. Selain itu, Guru Salman Jalil juga adalah Qhadi Qudhat Kalimantan dan salah seorang tokoh pendiri IAIN Antasari Banjarmasin. Guru Salman Jalil ini pada masa tuanya kembali berguru kepada Abah Guru Sekumpul. Peristiwa ini yang ia contohkan kepada generasi sekarang agar jangan sombong, dan lihatlah betapa seorang guru yang alim besar tidak pernah sombong di hadapan kebesaran ilmu pengetahuan, meski yang sekarang sedang menyampaikannya adalah muridnya sendiri.

Selain itu, di antara guru-guru Abah Guru Sekumpul lagi selanjutnya :

al-Ālim al-Allāmah al-‘Ārif billāh as-Syekh Muhammad Syarwani Abdan Bangil
al-Ālim al-Allāmah al-‘Ārif billāh as-Syaikh as-Sayyid Muhammad Amin Kutbi

Kedua tokoh ini biasa disebut Guru Khusus beliau, atau meminjam perkataan beliau sendiri adalah Guru Suluk (Tarbiyah al-Shufiyah).

Dari beberapa paguruan Abah Guru Sekumpul lagi adalah :

Kyai Falak (Bogor)
Syaikh Yasin bin Isa Padang (Makkah)
Syaikh Hasan Masyath
Syaikh Ismail al-Yamani
Syaikh Abdul Kadir al-Bar

Sedangkan guru pertama secara ruhani :

al-Ālim al-Allāmah Ali Junaidi (Berau) bin al-Ālim al-Fadhil Qadhi Muhammad Amin bin al-Ālim al-Allāmah Mufti Jamaludin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari
al -Ālim al-Allāmah Muhammad Syarwani Abdan Bangil

Pengaruh kehidupan keluarga

Gemblengan ayah dan bimbingan intensif paman beliau semenjak kecil betul-betul tertanam. Semenjak kecil Abah Guru Sekumpul sudah menunjukkan sifat mulia; penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan dan juga ditunjukkan oleh ayah beliau sendiri. Seperti misalnya, suatu ketika hujan turun deras, sedangkan rumah Abah Guru Sekumpul sekeluarga waktu itu sudah sangat tua dan reot. Sehingga air hujan merembes masuk dari atap-atap rumah. Saat waktu itu, ayah beliau menelungkupi beliau untuk melindungi tubuh beliau dari hujan dan rela membiarkan dirinya sendiri tersiram hujan.

Abdul Ghani bin Abdul Manaf, ayah dari Guru Sekumpul juga adalah seorang pemuda yang saleh dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem memenej usaha dagang beliau sampaikan kepada generasi sekarang lewat cerita-cerita itu.

Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah sewaktu kecil mereka sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur, dibagi empat. Tak pernah satu kalipun di antara mereka yang mengeluh. Pada masa-masa itu juga, ayah beliau membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayah beliau selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada Qusyairi. Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga.

Adapun sistem mengatur usaha dagang, ayah Guru Sekumpul menyampaikan bahwa setiap keuntungan dagang itu mereka bagi menjadi tiga. Sepertiga untuk menghidupi kebutuhan keluarga, sepertiga untuk menambah modal usaha, dan sepertiga untuk disumbangkan. Salah seorang ustadz setempat pernah mengomentari hal ini, “bagaimana tidak berkah hidupnya kalau seperti itu.” Pernah sewaktu kecil Abah Guru Sekumpul bermain-main dengan membuat sendiri mainan dari gadang pisang. Kemudian sang ayah keluar rumah dan melihatnya. Dengan ramah sang ayah menegurnya, “Nak, sayangnya mainanmu itu. Padahal bisa dibuat sayur.” Abah Guru Sekumpul langsung berhenti dan menyerahkannya kepada sang ayah.

Kelebihan

Beberapa catatan lain berupa beberapa kelebihan dan ‘keanehan’ Abah Guru Sekumpul adalah sudah hafal Al-Qur'an semenjak berusia 7 tahun. Kemudian hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun. Semenjak kecil, pergaulan beliau betul-betul dijaga. Kemana pun bepergian selalu ditemani. Pernah suatu ketika Abah Guru Sekumpul ingin bermain-main ke pasar seperti layaknya anak sebayanya semasa kecil. Saat memasuki gerbang pasar, tiba-tiba muncul pamannya, Syaikh Seman Mulya di hadapannya dan memerintahkan untuk pulang. Orang-orang tidak ada yang melihat Syekh, begitu juga sepupu yang menjadi ”bodyguard”-nya. Abah Guru Sekumpul pun langsung pulang ke rumah.

Dalam usia kurang lebih 10 tahun, sudah mendapat khususiat dan anugerah dari Tuhan berupa Kasyaf Hissi yaitu melihat dan mendengar apa yang ada di dalam atau yang terdinding. Dalam usia itu pula Abah Guru Sekumpul didatangi oleh seseorang bekas pemberontak yang sangat ditakuti masyarakat akan kejahatan dan kekejamannya. Kedatangan orang tersebut tentunya sangat mengejutkan keluarga di rumah beliau. Namun apa yang terjadi, laki-laki tersebut ternyata ketika melihat Qusyairi langsung sungkem dan minta ampun serta memohon minta dikontrol atau diperiksakan ilmunya yang selama itu ia amalkan, jika salah atau sesat minta dibetulkan dan dia pun minta agar supaya ditobatkan.

Pada usia 9 tahun pas malam jumat Abah Guru Sekumpul bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit. Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”. Abah Guru Sekumpul ingin masuk, tapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur. Abah Guru Sekumpul pun terbangun. Pada malam jum’at berikutnya, beliau kembali bermimpi hal serupa. Dan pada malam jumat ketiga, Abah Guru Sekumpul kembali bermimpi serupa. Tapi kali ini beliau dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang syekh. Ketika sudah masuk beliau melihat masih banyak kursi yang kosong.

Ketika Abah Guru Sekumpul merantau ke tanah Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambutnya dan menjadi guru adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi tersebut.

Petuah

Salah satu pesan Guru Sekumpul adalah tentang karamah, yakni agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugrah, murni pemberian, bukan suatu keahlian atau skill. Karena itu jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Dan karamah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di jalan Allah itu sendiri. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karamah tapi salatnya tidak karuan, maka itu bukan karamah, tapi bakarmi (orang yang keluar sesuatu dari duburnya).

Guru Sekumpul juga sempat memberikan beberapa pesan kepada seluruh masyarakat Islam, yakni:

Menghormati ulama dan orang tua
Baik sangka terhadap muslimin
Murah harta
Manis muka
Jangan menyakiti orang lain
Mengampunkan kesalahan orang lain
Jangan bermusuh-musuhan
Jangan tamak atau serakah
Berpegang kepada Allah, pada kabul segala hajat
Yakin keselamatan itu pada kebenaran.

Karya tulis

Karya tulis Abah Guru Sekumpul adalah sebagai berikut :

Risalah Mubaraqah.
Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani.
Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah.
Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy.

Wafat

Abah Guru Sekumpul sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama 10 hari. Selasa malam, 9 Agustus 2005, sekitar pukul 20.30, Abah Guru Sekumpul tiba di Bandar Udara Syamsudin Noor, Banjarbaru, dengan menggunakan pesawat carter F-28

Pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2005 pukul 05.10 pagi, Abah Guru Sekumpul menghembuskan napas terakhir dan berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun di kediaman beliau sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura.

Begitu mendengar kabar meninggalnya Abah Guru Sekumpul lewat pengeras suara di masjid-masjid selepas salat subuh, masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan berdatangan ke Sekumpul Martapura

Pasar Martapura yang biasanya sangat ramai pada pagi hari, Rabu pagi itu sepi karena hampir semua kios dan toko-toko tutup. Suasana yang sama juga terlihat di beberapa kantor dinas dan seolah. Sebagian besar karyawan datang ke Sekumpul untuk mengantarkan Abah Guru Sekumpul ke tempat peristirahatan terakhir.

Rabu, 10 Oktober 2012

Kisah keistiqomahan Abah Guru Sekumpul

Habib Ahmad al Ahdal bersama Abah Guru Sekumpul pada waktu Musyafahah di saksikan oleh Datu kelampayan di kubah Datu Kelampayan ( Syeihk Muhammad Arsyad Albanjari)


Telah bercerita Habib Ahmad al Ahdal kepada kami beliau adalah seorang anak angkat abah Guru Sekumpul yang telah diasuh dan dibesarkan oleh abah Guru Sekumpul dengan kasih sayang dan dengan kelembutan pada waktu bayi hingga sekarang tumbuh menjadi orang yang gagah lagi tampan dan berwibawa,.

habib Ahmad al Ahdal berceritakan pengalaman beliau pada waktu beliau hidup serumah dengan Abah Guru Sekumpul ,kata Habib ahmad saya disini tidak menceritakan cerita2 yang ajaib yang terjadi apada abah Guru, !! Kerena para waliyullah itu,pasti jauh daripada sifat ujub, sum'ah, takabbur, riya, syrik dan lain sebagainya. Dan para waliyullah umumnya dan abah guru Sekumpul khususnya, beliau tidak pernah merasa memeiliki suatu karomah, kerna kemuliaan Dan kebesaran hanya milik Allah.. Kecuali mreka dalam keadaan kepepet dan itu pun atas izin Allah swt juga, disebabkan Allah Swt sangat mnyayangi mereka, maka dari itu Allah langsung yang menjaga mereka dan melindungi mereka.yang mau saya ceritakan dsini bukan masalah karamah seperti yang diatas tadi, akan tetapi ini adalah sesuatu yag melebihi daripada karamah2 tersebut, yg dinamakan istiqomah..

Sehubungan dengan istiqomah yang diatas.. saya melihat Abah Guru mengajar dengan isiqomahnya, Sewaktu beliau terbaring sakit dirumah, dan terbaring lemah dikasur beliau masih tetap mngajar.
Ada lagi, pada waktu tangan dan kaki beliau bngkak, waktu itu ada rombongan habib sekitar20 orang lebih yang dating dan Beliaupun menjamu para tamu habaib tersebut seolah-olah beliau tidak merasakan sakit sdikitpun ditangan dan kaki bliau pda wktu itu,
namun setelah tamu pergi berlalu Beliau baru kesakitan, dan menundukkan wajah bliau serta memegangi tangan bliau dengan menybut nama Allaaah, Allaaah, Allaaaah..

Dan ada lagi waktu abah Guru mau ke majlis ada orang yg mau minta air untuk didoakan sama bliau,
padahal abah guru sendiri tak mngenal siapa orang tersebut,dan Diwaktu tengah malam seperti biasa beliau bangun dan beliau sampai menangis berdoa bahkan terisak2, smpai2 bliau jatuh sakit. Lalu bsok nya adik bliau, Hj' Rahmah dn istri bliau mlarang orang2 untuk mnta air secara langsung kpada bliau kerna khawatir akan kesehatan beliau. Kerna setiap ada orang yg mau minta air, psti diberi sama beliau.
Namun malam nya beliau selalu menangis ditengah malam yang sunyi untuk mndoakan si fulan/ fulanah yg minta air tdi siang trsbut. Bhkan ada juga yang sampai bliau sakit kerna mndoakan orang yg minta air tadi. Padahal namanya saja beliau tidak tahu.
Habib Ahmad sewaktu masih kecil

Ada lagi pas sewaktu malam saya terkejut mendengar beliau menangis-menangis dengan terisak-terisak berdoa, smpai2 wajah bliau basah dengan airmata bliau . saya mendengar sedikit doa beliau pada waktu itu.. Subhaanallaah!! Klo tidak salah khilaf seperti ini doa Abah Guru Sekumpul..

“ (Yaa Allaaa, ampunii dosaaa2 murid2 uluun, keluarga uluun, anak bini ulun, anak2 angkat uluun, jiran2 uluun, dan semua ummat muslimin wa muslimat dimana pun mereka berada namun hati mreka mncintai ulun dan kluarga ulun..
Yaa Allaah, ampuni jua dosa-dosa orang-orang yang tidak menyukai ulun, orang memusuhi ulun, orang yang menyakiti hati ulun.. Ampuni jua dosa2 mreka smua, dan sampaikan kepada kkasih engkau ya'ni baginda nabi muhammad (Saw) untuk memberi syafaat nya terhadap mreka semua, kerna biarpun mereka membenci ulun, akan tetapi ulun ridho dengan mreka.
Jadi ulun berharap smua yg ulun sebutkan tadi, terutama diri uln ini. Matikan dalam keadaan husnul khotimah ya Allah, dan ulun mohon masukkan kami semua didalam sorga firdaus engkau bighairi hisaaab, dan trhadap orang yg membenci dngan diri ulun, ini tlong turunkan/ brikan rahmat engkau terhadap mreka, biar mreka bisa juga mrasakan keni'matansorga engkau, dn biarkan ulun brsahabat dengan mreka dsurga nanti. Krna uln ridhooo trhadp mreka)”

Doa ini masih panjng padahal, yang ini saja sudah membuat hati saya bersangatan malu,setiap berhadapan dengan abah Guru.Maka saya melihat langsung bagaimana kondisi abah pada waktu brdoa itu,
Waktu itu abah dalam keadaan sakit keras,.
yang pada saat itu yang biki saya terharu menitikkan airmata pda wktu itu, beliau sama Sekali tidak berdoa untuk kesembuhan diri bliau,sama sekali beliau tidak menghiraukan penyakit beliau dan berdoa untuk kesembuhan beliau.hanya mendoakan anak muridnya selamat dunia akirat. Ridho dan ikhlas serta kecintaan yang tulus kepada anak muridnya dan orang2 islam itulah yang mendasari Abah Guru mendoakan seperti itu .

kata Habib Ahmad al ahdal anak angkat yang dibesarkan oleh Abah Guru Sekumpul
saya berani menjadi saksi di yaumil Akhir nanti tentang kejadian yang penah saya lihat dan saya alami ini. Menutup cerita beliau tentang sifat dan keistiqomahan Abah Guru Sekumpul.
sumber :  cerita ini ulun dapat langsung dari Anak angkat abah Guru Habib Ahmad al ahdal di sebuah grup pencinta abah guru sekumpul.
http://www.facebook.com/groups/parapencinta.abahguru/


Kisah ketawadduan Abah Guru Sekumpul


pada suatu acara haulan Alm Guru Kasyful Anwar yang diadakan di kubah Guru kasyful Anwar berjejerlah Guru Guru psantren darussalam duduk di acara tersebut menunggu2 acara dilaksanakan,waktu pun berjalan dan tibalah saat yang dinanti2kan seseorang yang telah di tunggu dan yang akan memimpin acara haulan tersebut tiba ditempat acara tersebut yaitu seorang yang tersohor kerna budi pekertinya dan ilmu ilmunya beliau tidak lain dan tidak bukan adalah ulama kebanggaan milik kalimantan yaitu syeik Zaini abdul Ghani albanjari atau yang sering kita panggil Abah Guru Sekumpul.




Abah Guru pun memasuki tempat yang sudah disiapkan oleh panetia untuk meminpin acara haulan Guru kasyful anwar salah satu peminpin pondok pesantren darussalam yang telah melahirkan ribuan ulama ahlusunnah wal jamaah yang tersebar di segala penjuru nusantara...

hal inipun tidak ingin di lewatkan untuk mengambil manfaat oleh orang2 dan para Guru2 darussalam agar dapat mencium tangan Guru Sekumpul untuk mengambil berkat dan barokah kepada Abah Guru Sekumpul..

waktu beliau masuk abah Guru melihat salah satu Guru beliau yaitu Guru Salman Yusuf yang duduk disalah satu Guru2 darussalam yang berjejer tadi,langsung Abah Guru menghampiri Guru beliau dan menghiraukan sebagian Guru2 darussalam yang belum sempat mencium tangan Abah Guru,,



abah Guru pun langsung menghampiri dan mencium tangan Guru Salman Yusuf bolak balik sambil beliau berkata "Guru ulun mohon ampun dan maaf doakan ulun lah"
setelah itu beliau pun duduk dan menyalami orang yang disekitar beliau..

setelah selesai acara selesai Abah Guru Sekumpul pun cepat2 keluar,apa yang beliau lakukan ...?beliau diluar sedang mencarikan sandal yang dikena oleh Guru Salman Yusuf
sedangkan beliaupun tidak mengenakan sandal,
"Guru sandal pyan yang mana" kata abah Guru,
"yang itu"kata Guru Salman Yusuf langsung lah abah Guru Sekumpul mengambilkan sandalnya dan merasukkan kedua kaki Guru Salman Yusuf.. dan setelah itu beliaupun mencium bolak balik Guru beliau dan berkata "doakanlah Ulun"..



subhanallah itulah kisah ketawadduan seorang ulama yang akhlak budi pekertinya sperti Rasulullah saw,beliau tidak malu dan segan atas apa yang beliau miliki dan gelar seorang ulama besarpun tidak meghiraukan bagi beliau kerna ingin berbakti kepada Guru beliau.

kisah ini adalah kisah dari seorang Guru Darussalam yaitu Guru Ahmad Rifani beliau menyaksikan sendiri kejadian tersebut..

kisah ini di ambil dari postingan salah satu grup pecinta abah Guru Sekumpul.dan admin buat kembali dan alihkan ke bahasa indonesia...