tampak pada foto Abah Guru Sekumpul waktu muda ikut dalam pembangunan lanngar darul aman di keraton martapura
سَيِّدُ الْقَوْم خَادِمُهُمْ
"Yang Sebenar~benarnya Sayyid (pemimpin) Suatu Kaum Itu Adalah Pembantu (pelayan) Mereka"Ujar Abah Guru Sekumpul jika kita dijadikan orang pemimpin, dituakan, dihormati semisal jadi guru jangan merasa hebat, justru kita jadi jongosnya (pembantunya) orang yang kita ajari, misal jadi pejabat maka jadilah pejabat yang mengayomi dan benar~benar melayani bawahannya. Jangan mentang~mentang jadi guru atau pejabat tunjuk sana tunjuk sini, suruh ini dan itu kepada murid atau bawahannya, sedangkan dia santai tidak ikut membantu apa~apa, Gengsi atau merasa hina bila mengerjakan sesuatu yang dianggap rendah.
Sayyid, pemimpin, atau guru yang benar itu harus siap rela berkorban baik harta, badan, pikiran dan lainnya untuk orang yang dibawahnya khususnya demi agama. Dan bukan sebaliknya.
Ingat cerita bagaimana Rasulullah SAW, beliau ikut membantu membangun mesjid, ikut membuat parit diwaktu perang khondak, ikut membantu pekerjaan isteri dan pembantunya, bahkan menjahit sandalnya sendiri dan banyak lagi kisah~kisah bagaimana Rasulullah berbuat berjuang berkorban jiwa raga demi agama dan umatnya.
Abah Guru pun sudah mencontohkan ini dalam kehidupan beliau, beliau mengganggap murid adalah bos bagi beliau, sehingga saat sakitpun beliau tetap mengajar, belum lagi berapa banyak harta benda yang sudah beliau gunakan untuk agama dan muridnya.
Semoga kita semua bisa mencontoh orang~orang mulia disisi Allah, jika kita tidak bisa berkorban atau membantu dengan harta, bantulah dengan badan atau tenaga, jika tidak bisa sekurangnya ikut memikirkan dan mendukung segala kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar