السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Memulai dengan hadistnya Rasulullah Saw yang di sebutkan لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ siapa manusia yang tidak bersyukur dan berterima kasih pada manusia maka dia tidak bisa bersyukur kepada Allah.
Yang pertama-tama kita berterima kasih kepada semua yang mendirikan dari pada majelis ini terutama kepada guru mulia kita Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa mudah-mudahan Allah Swt limpahkan selalu rahmatnya kepada beliau. Dan kami berharap kepada Allah dan memohon kepada Allah agar Allah selalu membantu dan memberikan kekuatan, ketabahan kepada guru-guru yang membimbing kita di majelis ini mudah-mudahan menjadi kedekatan mereka kepada Rasulullah Saw. Dan kita semua ini dalam majelis-majelis semacam ini tujuannya agar kita membersihkan hati kita, mensucikan diri kita, sebagaimana di dalam firman Allah di sebutkan
يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Dan sesungguhnya perkumpulan semacam ini sarana paling cepat, paling kuat, agar kita bisa mensucikan diri kita dan hati kita agar hati kita bisa dekat kepada Allah dan Rasulnya. Apalagi kita sekarang ini dalam hari-hari yang selalu mulia apalagi kita berada di bulan Sya’ban maka bulan ini bulannya kita bersholawat dan memperbanyak sholawat kepada Nabi kita Nabi Muhammad Saw.
Dalam sabda nya Rasul Saw mengatakan bahwa bulan Sya’ban ini adalah bulan ku kata Nabi. Maka para ulama menerangkan maksud dari pada ucapan Nabi tersebut adalah di turunkannya ayat
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىِّ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya
Ketika dalam suatu hadist juga Rasulullah Saw memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Ketika di tanya, “Ya Rasulullah kenapa engkau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban?” Beliau mengatakan ini adalah bulan di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan banyak orang yang akan lalai di bulan ini meninggalkan keutamaan bulan ini dan juga pada bulan ini amalan-amalan khusus kita akan di perlihatkan kepada Allah dan aku suka dan aku ingin amalan ku di naikkan dan di berikan kepada Allah ketika aku dalam keadaan berpuasa.
Mudah-mudahan kita semua ini mendapatkan malam tersebut dan kita bukan termasuk orang-orang yang di kecualikan dari maghfiroh atau ampunan pada malam hari itu. Golongan yang pertama adalah orang-orang yang Syirik, dan kita bersyukur kepada Allah kita semua ini beriman kepada Allah mengucapkan kalimat Tauhid dan kita memohon kepada Allah agar kita di tetapkan dengan iman yang kuat. Sebagaimana dalam firman Allah:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Adapun golongan yang ke dua yang Rasulullah sebutkan tidak mendapatkan ampunan ialah orang yang saling bermusuhan. Dan hendaknya kita berhati-hati jangan sampai datang bulan yang mulia tersebut sedangkan salah satu dari kita masih ada saling bermusuhan kepada keluarga agar kita bisa mendapatkan ampunan dan maghfiroh dari Allah Swt.
Di sebutkan dalam sabda Rasul Saw : salah satu orang yang amalannya itu tidak akan naik di atas kepalanya sejengkalpun itu amalannya tidak di terima adalah orang yang memiliki rasa kebencian atau saling dengki kepada sesama muslim sampai mereka saling berbaikan lagi.
Di riwayatkan bahwa Sayyidina Ali Zainal Abidin R.a cucu Rasulullah Saw, beliau memiliki pembantu jariyah atau budak sahaya yang ketika budak sahaya tersebut sedang membawa sesuatu seperti ember yang ada air panasnya ketika di bawa dia tidak sengaja jatuh dan tertimpa salah satu anak Ali Zainal Abidin dan meninggal saat itu juga. Lalu ketika si budak sahaya ini takut bahwa tuannya ini akan marah kepadanya dia langsung mengucapkan firman Allah Swt : Dan orang-orang yang selalu menahan amarah mereka maka Sayyidina Ali Zainal Abidin ketika mendengar ayat tersebut beliau langsung ucapkan saya tahan amarah saya, dan orang-orang yang memaafkan sesamanya, saya telah memaafkan engkau, lalu dia sebutkan, dan Allah suka orang yang menyempurnakan alamatnya. Sayyidina Ali Zainal Abidin mengatakan kalau begitu engkau sekarang saya bebaskan dan engkau merdeka sekarang.
Akhlak dan cerita mereka ini selalu berada dengan kita maka hendaknya kita mengikuti dari pada teladan mereka. Dan apabila ada percekcokan, permusuhan antara engkau dan saudaramu maka segeralah engkau yang meminta maaf kepadanya, kalau seandainya dia memaafkan dan mau untuk berdamai maka itulah yang di harapkan, tetapi kalau dia tidak mau memaafkan maka engkau Insya Allah tetap mendapatkan maghfiroh dari Allah Swt sedangkan orang tersebut yang tidak mau memaafkan dia sendiri yang akan rugi. Dan saya katakan berhati-hatilah wahai saudaraku apabila ada orang yang datang kepadamu meminta maaf atas segala kesalahan maka janganlah sekali-kali engkau tidak memaafkan orang tersebut, karena Rasul Saw telah mengatakan siapa orang yang datang kepadanya meminta maaf untuk di maafkan lalu orang tersebut tidak mau untuk memaafkan maka orang yang tidak memaafkan itu tidak akan sampai di telaga ku di hari kiamat nanti.
Dan golongan yang ketiga yang tidak dapat mendapat ampunan dari Allah di malam nisfu Sya’ban adalah orang yang meminum-minuman keras, maka orang tersebut tidak mendapat ampunan dari Allah, maka hendaknya apabila ada orang yang terjerumus dalam perbuatan dosa seperti itu bersegeralah untuk bertaubat kepada Allah Swt.
Dan adapun golongan yang ke empat yang tidak mendapatkan ampunan adalah orang yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, dan ini begitu banyak terjadi pada zaman kita sekarang. Karena Allah Swt telah mengajarkan kita semua bagaimana tata cara kita bermuamalat dengan kedua orang tua kita, yang mana Allah Swt katakan: janganlah sekali-kali kalian mengatakan uff kalimat kecil saja dari pada ucapan kepada mereka ataupun kalian membentak mereka, dan katakanlah selalu berdoa ya Allah berilah rahmat kepada mereka sebagaimana mereka menyayangi kami ketika kami waktu kecil.
Wahai para yang hadir khususnya para pemuda yang mana kebanyakan yang hadir di sini adalah para pemuda maka saya menasehati kalian secara khusus maka berhati-hatilah jangan sampai kalian durhaka kepada kedua orang tua kalian, kembalilah dan meminta maaf lah dan berbaktilah kalian kepada orang tua kalian agar kalian mendapatkan juga curahan rahmat dan maghfiroh pada malam nisfu Sya’ban nanti.
Kita meminta dan memohon kepada Allah agar Allah memberikan kita keberkahan pada bulan Sya’ban ini dan semoga Allah sampaikan kita kepada bulan Ramadhan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Syekh Soleh Al-Baihani-
sumber : Majelis Rasulullah
0 komentar:
Posting Komentar