Didalam sebuah riwayat di ceritakan...
suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk dalam sebuah ruangan bersama Sayyidatuna Aisyah Ra. sambil memperbaiki sepatunya. Dan sayyidah Aisyah memandangi wajah Rasul yang bercahaya, penuh keberkahan, dan dilihatnya air peluh nampak keluar dari dahinya.
Maka sayyidah Aisyah merasa takjub dengan keagungan beliau sehingga dia pun menatapnya begitu lama hingga akhirnya Rasul menyadari akan hal itu.
Sehingga beliau bertanya pada sayyidah Aisyah, “Ada apa ya aisyah?”
Maka Sayyidah aisyah menjawab, “ ya Rasulallah, sungguh Jika Abu Bukair Al-Huthali sang penyair melihatmu maka niscaya dia akan segera tahu bahwa puisi yang ditulisnya itu pasti untukmu”
Rasulullah SAW bertanya “Apa yang dia katakan?”
Sayyidah Aisyah pun menjawab, “Abu Bukair mengatakan bahwa jika kamu melihat keindahan rembulan, ia terang benderang dan menerangi dunia bagi semua orang yang melihatnya”.
Kemudian Rasulullah SAW bangkit dan berjalan menuju sayyidah Aisyah dan mengecup dahinya dan berkata, “Demi Allah yaa Aisyah, demikian juga kamu, seperti itu bagiku dan bahkan lebih…. ”
(Diriwayatkan dalam Al-Dala’el Nubuwa oleh Imam Abu Nu’aim dengan sanad dari Imam Bukhari dan Imam Ibnu Khuzaina).
Rasulullah juga memberikan nama kesayangan pada Sayyidatuna Aisyah, Ra. Hummaira (yang kemerah-merahan), dan selain itu beliau juga memiliki julukan yang tak kalah bagusnya yaitu habibah habibAllah (yang terkasih dari kekasih Allah) ataupun Siddiqah bint Ash-Shiddiq, gelar yang diturunkan dari Ayahnya Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Dari Ibnu ‘Assakir meriwayatkan Sayyidatuna Aisyah Ra. berkata bahwa Rasulullah SAW mengatakan kepadanya. “Aku tidak takut untuk mati, (karena) tahu bahwa kamulah isteriku di surga”.
Maka Bayangkan kebahagiaan sayyidah Aisyah saat itu, setelah mendengar kata-kata yang menjamin keamanan, cinta dan kedamaiannya dalam kehidupan ini dan di akhirat kelak.
Suatu ketika Sayyidatuna Aisyah Ra. bertanya pada Rasulullah SAW, “Seperti apa cintamu untukku?” "Seperti simpul tali”, jawabnya yang berarti bahwa cinta beliau pada sayyidah Aisyah kuat dan aman.
Dalam banyak kesempatan setelah itu, sayyidah Aisyah bertanya lagi pada Rasulullah, “Bagaimana simpul talinya? ” dan Rasulullah SAW pun selalu menjawab, “Ala haaliha, yang artinya masih sama seperti biasanya!”
Di beberapa negara Muslim, bahkan sampai saat ini, sepasang kekasih membuat simpul tali sebagai simbol dari cinta dan kesetiaan manakala mereka harus terpisah jarak dan waktu.
Ini sedikit dari kemuliaan beliau sayyidah Aisyah, dan sedikit gambaran dari cinta Nabi kepada istrinya, Maka siapa lagi jika bukan Rasulullah SAW sebaik-baik contoh dàn tauladan dàlam cinta bagi kita umat Beliau.
0 komentar:
Posting Komentar