Abul Qasim Junaid bin Muhammad, seorang ulama sufi yang tinggal di Baghdad, karena itu lebih dikenal dengan nama Imam Junaid al Baghdadi, suatu ketika mengalami sakit mata yang cukup parah.
Suatu malam seorang dokter mata dipanggil & setelah melakukan pemeriksaan & pengobatan, sang dokter berkata, “Jika engkau ingin matamu selamat, jangan sampai kena air!!” Salah satu amalan istiqomah yang tidak pernah ditinggalkan Imam Junaid adalah shalat 2 rakaat sebelum tidur.
Baginya, ancaman kerusakan mata bila terkena air, tidaklah seberapa beratnya jika dibandingkan kehilangan 2 rakaatnya tersebut. Begitu dokter itu pergi, ia segera mengambil air untuk berwudhu & shalat 2 rakaat. Imam Junaid tidak memperdulikan lagi rasa sakit & resiko yang terjadi dengan matanya, yang terpenting ia tidak meninggalkan amalan istiqomahnya demi untuk memperoleh keridhoan Allah.
Setelah itu ia tidur, Menjelang waktu subuh, Imam Junaid bangun dari tidurnya, & ia keheranan karena rasa sakit di matanya telah hilang. Bahkan penglihatannya jauh lebih baik dibandingkan sebelum sakit. Dalam keheranannya itu, tiba-tiba ia mendengar suara tanpa wujud (hatif), “Junaid telah berani mengorbankan matanya untuk ridho-Ku. Seandainya para ahli neraka jahanam (yakni orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah) meminta (ampunan) kepada-Ku dengan semangat yang dimiliki Junaid, pastilah Aku akan memenuhi permintaan mereka!!” Keesokan harinya, dokter mata itu datang lagi untuk memeriksa keadaan Imam Junaid & ia ter-heran-heran karena matanya telah sembuh total. Sang dokter berkata, “Apa yang telah engkau lakukan dengan matamu itu?” Aku berwudhu & shalat 2 rakaat!!” Kata Junaid. Dokter itu terkesima dengan jawaban Imam Junaid, berwudhu berarti terkena air, tetapi ternyata matanya malah sembuh.
Segera saja ia berkata, “Itu adalah obat dari Tuhan Yang Maha Pencipta, bukan obat dari mahluk. Sesungguhnya akulah yang selama ini sakit mata (hati) & engkau, wahai Junaid sebagai dokter Kemudian dokter mata yang beragama Nashrani itu mengucap syahadat, menyatan masuk Islam dihadapan Junaid.
Artikel Terkait
- Siksa Kubur Jadi Hilang Hikmat Dari Dibacakannya Maulid Nabi
- Ahli Alqur'an
- Cara Bayar Kifarat puasa Bagi Orang Yang Berhubungan Suami Istri Di siang Hari Bulan Ramadhan
- 6 Keutamaan Puasa Syawal
- Kelompok Yang Selamat Di Akhir Zaman
- Keistimewaan 10 Rajab
- Kemulian Mencintai Ulama Pewaris Nabi
- Kalam Nasehat Prof. DR. Al Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih
- Jumlah Sunnah Shalat
- Jiwa Yang Mengikuti Ruh
- Jangan Terbujuk Dengan Godaan Dunia
- Janganlah Menyakiti Umat Rasulullah SAW
- Janganlah Meninggalkan Majelis Ilmu
- Janganlah Menentang Para Ulama Sufi
- Jangan Khawatir Akan Perihal Rezeki
- Mutiara dari kota Tarim Alhabib Alwi bin Syahab ulama kota Tarim
- Janganlah Berwatak Keras Dan Memperpanjang Urusan
- Janganlah Bersandar Pada Kehormatan
- Jangan Biarkan Waktu Berlalu Tanpa Ilmu
- Hubungan Sujud Dengan Otak Manusia
0 komentar:
Posting Komentar