Jumat, 01 September 2017

Pertolongan Allah Melalui Orang Orang Sholeh



Ada yang menganggap meminta doa orang sholeh itu tidak perlu agar tidak tergantung pada makhluk. Ada yg menganggap ghuluw (berlebihan) bahkan syirik. Tentu anggapan seperti itu ada benarnya dari perspektif tertentu demi kewaspadaan, namun berlebihan sekali bila dianggap syirik, terlebih ditujukan pada orang sholeh.

Ngalap berkah doa orang sholeh itu bukannya kita menyembah mereka atau memuja mereka berlebihan. Ngalap berkah suwuk orang sholeh itu merupakan usaha mencari rahmat Gusti Allah atas hajat kita. Banyak ayat dan hadits tentang hal tersebut, contohnya waktu Bani Israil minta Kanjeng Nabi Musa as berdoa agar diturunkan makanan dari langit. Hal itu diperkuat lagi dgn dawuhnya Mbah Wali Sayyidinaa Ibnu Mubarok Rahimallahu Ta’ala, bahwa rahmat Gusti Allah itu diberikan olehNya melalui dzikirnya orang-orang sholeh.Ada suatu kisah yang bisa kita renungkan. Adalah Kisah Syech Junaid Al-Baghdadi, beliau adalah salah satu Imam besar dalam dunia Sufi, dan sebagian besar Tariqah mutabarak sanadnya selalu bermuara kepada beliau. Dikisahkan, suatu hari beliau mau menyeberang lautan bersama beberapa orang, namun tidak ada kapal untuk menyeberang. Dan Syaikh Junaid memerintahkan kepada setiap orang yang mau menyeberang untuk saling berpegangan tangan sambil salah satunya berpegangan jubah beliau, sambil mendzikirkan atau menyebut  “Junaid…Junaid” selama dalam penyeberangan.

Dan alhamdulillah….semua orang itu selamat dan tidak tenggelam dalam laut, kecuali ada satu orang yang tenggelam. Setelah ditolong dan diselamatkan, maka ia ditanya oleh Syaikh Junaid, ;

“Apa yg menyebabkan kau tenggelam?”.
“Saya mendzikirkan “Allah….Allah” saat menyeberang, sedangkan Syaikh menyuruh kami untuk menyebut namamu saat menyeberang. Saya bingung, kapan hal itu terjadi syaikh”.
Dan Syaikh Junaid menjelaskan,


Selama kau belum mengenal Allah maka patuhilah orang” yang mengenal-Nya, karena ia lebih tahu dari apa” yang tidak kau ketahui”.
Renungan, jangan jumawa karena merasa gurunya Allah tanpa mau belajar dari orang”Nya Allah, yang Allah amanahkan rahasia-Nya. Tetaplah rendah hati…dan kosongkan diri, sehingga kau mampu mewadahi segala ilmu-Nya dari segala sesuatu. Yang merasa dan mengaku berguru kepada Allah… .sesungguhnya ia telah berguru pada Iblis, sehingga sulit menerima nasehat dan kritikan, karena merasa telah berguru kepada Allah….jadi tidak ada yang pantas lagi sebagai guru dan pemberi nasehat dimatanya.

Mengharapkan Rahmat melalui doa orang sholeh itu juga bisa dianggap tawashul/perantara doa melalui orang sholeh. Kita punya hajat, lalu agar hajat kita dikabulkan maka salah satu usahanya adalah menggunakan barokahnya orang sholeh. Hal ini berlaku mutlak, baik atsar (bekas), dzat maupun doa dan dzikir orang sholeh tersebut. Ini didasari atsar shohih bahwa Sayyidinaa Umar bin Khattab yang berdoa agar turun hujan lalu bertawassul dengan nama Sayyidina Rasulullah SAW dan Sayyidina Abbas ra atas pangkat, derajat dan hubungan paman keponakan dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Maka atas pangkat dan derajat mereka di mata Gusti Allah dengan menyebut nama mereka berdua, sehingga dikabulkanlah doa Sayyidina Umar.

Juga perintah Kanjeng Nabi kepada Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali untuk ngalap berkah kepada Sayyidina Uwais Al Qarni. Maka ngalap berkah menggunakan nama orang sholeh pun bisa diqiyaskan dengan bertawassul dengan orang sholeh.

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog