Kamis, 28 September 2017
Kebanyakan Penghuni Neraka Adalah Para Wanita
Kenapa Wanita Banyak Menjadi Penghuni Neraka...?
Karena wanita tersebut memiliki sifat : "Panas setahun dibalas hujan sehari".
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
Kecuali...............
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Kisah Ashabul Ukhdud
Kisah ini sangat penting untuk dijadikan rujukan dan ikutan kepada pemuda-pemudi Islam zaman ini kerana ia mengisahkan seorang pemuda yang berani kerana Allah swt, hatta ditaruhkan nyawa sekalipun. Ilmu yang benar akan memimpin kita kepada Allah swt, dan ini lah yang di ajarkan oleh pendeta (ahli Ibadat) sedangkan ilmu yang diajarkan oleh ahli sihir istana adalah bathil semata-mata. Tawaqqal dan berserahnya pemuda itu kepada Allah swt menyebabkan bukan sahaja dia seorang, malah keseluruhan rakyat mendapat hidayah dan beriman kepada Allah swt . Kita dapat mengikuti kisah pemuda ini tertera dalam Surah Al-Buruj dan diterangkan dengan jelas oleh Nabi kita Muhammad saw dalm hadith baginda seperti berikut;
Shuhaib bin Simaan Arrmmi ra. mengatakan bahawa Rasulullah saw. bersabda:
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang mempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, kerana itu anda kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir "
Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihir itu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah di tempat pendeta untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta.
Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba pada suatu hari ketika ia akan (hendak) pergi, tiba-tiba (tiba-tiba) di tengah jalan ada seekor binatang buas sehingga orang-orang (ramai) tidak berani jalan di tempat itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang aku akan mengetahui yang mana lebih yang lebih baik di sisi Allah sama ada ajaran pendeta atau ajaran ahli sihir", lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa "Ya Allah jika ajaran pendeta itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya orang -orang dapat lalu lalang di tempat ini ". Lalu dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang ramai gembira kerana telah dapat lalu lintas di jalan itu.
Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada Rahib (pendeta), maka berkatalah Rahib itu kepadanya: "Anda kini telah afdhat (mesej) daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut namaku". Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit yang berat-berat pada semua orang.
Ada seorang pembesar dalam majlis raja dan dia telah buta karena sakit mata, ketika ia mendengar berita bahawa ada seorang pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata: "sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang anda suka ".
Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mahu beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkan mu".
Maka langsung dia beriman kepada Allah dan didoakan oleh pemuda dan seketika itu juga ia sembuh dengan izin Allah swt
Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana biasanya, dan ditanya oleh raja
"Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan matamu" Jawabnya "Rabbi (Tuhanku)".
Raja bertanya: "Aku?".
Jawabnya "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu iaitu Allah".
Ditanya oleh Raja "Apakah anda mempunyai Tuhan selain Aku?"
Jawabnya "Ya, Tuhan ku dan Tuhan kamu ialah Allah".
Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya siksa sehingga terpaksa ia memberitahu raja itu akan pemuda yang mendoakannya untuk sembuh itu.
Maka segera dipanggil pemuda itu lalu berkata "Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit"
Jawab pemuda itu "Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa jalla". Raja itu pun bertanya "Adakah aku?", "Tidak" jawab permuda itu. maka tanya raja itu "Adakah engkau ada tuhan lain selain aku?" Jawab pemuda "Ya, Tuhanku dan Tuhan kamu hanya Allah". Maka pemuda itu ditangkap dan disiksa seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan pada Rahib yang mengajarnya. Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan agamanya, tetapi Rahib tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka diletakkan gergaji di atas kepalanya dan digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua badannya.
Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini juga menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya pergi ke puncak gunung dan di sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempar dari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah agama, dan ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan aku sehendak-Mu)". Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga mereka berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah pemuda itu kembali menemui raja, dan ketika ditanya: "Manakah orang-orang yang membawamu?". Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
Lalu pemuda itu diperintah untuk membawanya ke laut dan naik perahu, apabila telah sampai di tengah laut ditanyakan padanya jika ia mahu mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu berdoa: "Allahumma ikfinihim bimaa syi ' ta ", maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah pemuda kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja "Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?" Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan mereka".
Kemudian pemuda itu berkata kepada raja "Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku" Raja bertanya: "Apakah perintahmu?" Jawab pemuda: "Kau kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu anda ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca: Bismillahi Rabbil ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini), kemudian anda lepaskan anak panah itu, maka dengan itu anda dapat membunuhku ". Maka semua usul pemuda itu dilaksanakan oleh raja, dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata: "Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya pemuda itu)". Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahawa semua rakyat telah beriman kepada Tuhannya pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi rakyat yang banyak ini. Maka raja memerintah supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api, dan tiap orang yang berjalan di sana, dan ditanya lentang agamanya, jika ia telap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia tetap percaya kepada Allah masukkanlah ia ke dalam parit api itu.
Maka adanya orang berjejal-jejal (berbaris-baris) dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu, sehingga tiba seorang wanita yang menggandong (membawa) bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu hampir menurut mereka bertukar agama kerana sangat belas kasihan pada anaknya yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang: "Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang hak.
Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan
Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do'a,
"Allahumma shoyyiban naafi'aa (Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)."
Itulah yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiyallahu' anha,
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan," Allahumma shoyyiban nafi'an "(Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)." (HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523).
Ibnu Baththal berkata, "Hadis ini berisi anjuran untuk berdo'a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan."
Al Khottobi mengatakan, "Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia." (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththal, 5/18, Asy Syamilah).
Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do'a
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni [7] mengatakan, "Dianjurkan untuk berdo'a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
'Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang solat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun. "(Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma 'rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jami' no. 1026).
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa'ad, beliau berkata bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Dua do'a yang tidak akan ditolak: [1] do'a ketika adzan dan [2] do'a ketika ketika turunnya hujan." (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini hasan. Lihat Shohihul Jami 'no. 3078).
Ketika Terjadi Hujan Lebat
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a,
"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merosakkan kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan]. "(HR. Bukhari no. 1014).
Ibnul Qayyim mengatakan, "Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam supaya berdo'a agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do'a di atas. "(Zaadul Ma'ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/439, Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-14, tahun 1407 H)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahawa doa di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah).
Dianjurkan Berwudhu dengan Air Hujan
Ibnu Qudamah mengatakan, "Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras."
Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,
"Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci." Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini. "(Dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro (3/359) dan Tuhfatul Muhtaj (1/567)
Keistimewaaan Rahasia Besar dibalik 10 Muharram Hari Asyura
Dari Ibnu Abbas ra. berkata Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala 10.000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, dan 10.000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah SWT akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari ‘Asyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh umat Rasulullah saw. yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."
Lalu para sahabat bertanya Rasulullah saw.: "Ya Rasulullah saw, adakah Allah telah melebihkan hari ‘Asyura daripada hari-hari lain?" Maka berkata Rasulullah saw: " Ya, memang benar, Allah Ta’ala menjadikan langit dan bumi pada hari ‘Asyura, menjadikan laut pada hari ‘Asyura, menjadikan bukit-bukit pada hari ‘Asyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari ‘Asyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari ‘Asyura, dan Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari ‘Asyura, Allah SWT menenggelamkan Fir'aun pada hari ‘Asyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari ‘Asyura, Allah SWT menerima taubat Nabi Adam pada hari ‘Asyura, Allah SWT mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari ‘Asyura, Allah SWT mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari ‘Asyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Asyura!".
Dari hadits tersebut terdapat setidaknya 12 kejadian besar dibalik 10 Muharram.
Hadits lainnya:
Artinya: “Ia adalah hari mendaratnya kapal Nuh di atas gunung “Judi” lalu Nuh berpuasa pada hari itu sebagai wujud rasa syukur.” (Hadits Riwayat Ahmad)
Dari berbagai referensi, maka keistimewaan/keutamaan 10 Muharam berlaku:
1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah dan dipertemukan dengan Siti Hawa..
2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
7. Penglihatan Nabi Ya’kub yang kabur dipulihkkan Allah.
8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.
12. Nabi Sulaiman dikaruniakan Allah kerajaan yang besar.
13. Nabi Isa diangkat ke langit.
14. Nabi Muhammad saw. terbebas dari racun orang-orang Yahudi.
15. Hari pertama Allah menciptakan alam.
16. Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
17. Hari pertama Allah menurunkan hujan.
18. Allah menjadikan 'Arsy.
19. Allah menjadikan Luh Mahfuz.
20. Allah menjadikan alam.
21. Allah menjadikan Malaikat Jibril.
Selasa, 26 September 2017
Nasihat Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri
Mungkin ada yang berulang-ulang kali membaca Nasehat ini, tetapi saya tak bosan-bosannya untuk selalu mengulang-ulang kembali sebuah Nasehat Berharga dari
" HABIB ALI ZAINAL ABIDIN AL-JUFRI "
Dengan harapan semoga ini menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat,dan semoga slalu menjadi pengingat kita didalam mengarungi perjalanan kehidupan kita didunia ini, dan semoga Allah selamatkan kita sampai di akhirat kelak. aamiin
===========================================
"JGN MEMANDANG SEBELAH MATA ORG YG BERBUAT MAKSIAT. JGN MERASA KITA LEBIH BERMARTABAT DIBANDINGKAN DGN MEREKA.
KITA CELA PERBUATAN MAKSIAT MEREKA, BUKAN ORANGNYA. MEREKA TIDAK BOLEH KITA ANGGAP RENDAH DAN TERCELA, KITA JUGA TIDAK BOLEH SOMBONG KPD MEREKA. BOLEH JADI, SUATU MALAM IA DILIHAT ALLAH, LALU MENJADI SEORANG WALI YG DICINTAI ALLAH. SEMENTARA AMALMU YG TIDAK SEBERAPA, KERANA ENGKAU SOMBONGKAN, DIHAPUS ALLAH DAN ENGKAU JADI TAK PUNYA APA-APA. BAHKAN, BOLEH JADI IMANMU DICABUT, DAN ENGKAU TIDAK DITERIMA LAGI UNTUK MENGHADAP-NYA.
" NAU'ZUBILLAH MIN ZALIK.
=============================================
Saudaraku....
Sebuah nasehat yang luar biasa, yang mengingatkan kepada kita untuk lebih bersikap tawadlu' kepada siapapun, karena mungkin seringkali kita merasa lebih baik dari orang yang bermaksiat, padahal diri kita inipun juga sering melakukan kemaksiatan yang tanpa kita sadari.
bukan semestinya bagi kita untuk memvonis orang yang bermaksiat dengan berangapan AHLI MAKSIAT dan jelas masuk NERAKA,bukankah mereka juga masih punya peluang untuk menjadi baik???
dan sebaliknya kita yang saat ini mungkin dalam keadaan melaksanakan ketaataan, bukannya tidak mungkin kita masih terpeleset kedalam kubangan Dosaaa?????
Saudaraku......
menghina orang bermaksiat dengan perkataan Ahli maksiat/menghujat mereka bukanlah solusi terbaik untuk merubahnya menjadi sadar, tetapi mendoakan kepada mereka,agar allah memberikan Hidayah itu justru lebih baik daripada kita mencaci maki mereka.
Kita sendiri tidak pernah tau akan akhir hayat kita sendiri, apakah HUSNUL KHOTIMAH/ SU'UL KHOTIMAH
Mudah-mudahan kita semua meninggal dalam HUSNUL KHOTIMAH
Aamiin......
Kerena Wudhu Bilal bin Rabah Masuk Syurga
Seorang kiai melakukan perjalanan bersama santri-santrinya. Di tengah perjalanan, ternyata masuk waktu (Zuhur). Kemudian sang kiai, yang selalu mempunyai wudhu, bertanya kepada para santrinya, "Apa kamu punya wudhu?"
"Tidak, Pak Kiai," jawab santri-santrinya.
"Wudhu saja kamu tidak punya, apatah lagi duit ...," seloroh sang kiai.
Canda yang dilontarkan sang kiai tentu bukan tanpa pesan, melainkan memasukkan nasihat yang menawan. Tidak hanya mempraktikkan gaya nasihat yang cair dan alami, tapi cuba menggebah motivasi dan menggugah logik santri-santrinya; santri jangan susah, maka raih peluang-peluang yang ada di depan mata. Betapa banyak peluang dan hal-hal yang ringan dan percuma yang tersaji di hadapan mereka.
Sang kiai mengingatkan, kalau hal-hal yang ringan dan percuma saja para santri tidak punya, seperti wudhu, bagaimana dengan hal lain yang perlu dicari sedemikian rupa, misalnya duit atau kekayaan?
Mesej utama yang dipraktikkan sang kiai kepada para santrinya adalah bagaimana ia terus melazimkan wudhu. Sebab, banyak keutamaan dalam wudhu. Seorang Bilal bin Rabah boleh menjadi penghuni syurga kerana wudhu, bahkan khabar tersebut sudah ia terima sejak masih menjejakkan kaki di muka bumi ini ketika masih hidup.
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahawa Rasulullah bertanya kepada Bilal ketika solat Fajar, "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, kerana aku sungguh telah mendengar gemerincing kasutmu di tengah-tengahku dalam syurga."
Bilal berkata, "Aku tidak mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya aku tidak bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku solat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku." (HR Bukhari).
Secara perubatan, sudah diakui bahawa wudhu dapat menghilangkan mikrob yang bersarang dalam hidung, yang jika mikrob ini cepat merebak dan berkembang-biak, akan menyebabkan munculnya pelbagai penyakit. Lebih-lebih kalau sampai ke kerongkong, lalu masuk menerobos ke peredaran darah. Maka, berbahagialah orang yang melazimkan diri berwudhu secara terus-menerus. Kerana dengan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), lalu mengeluarkannya lagi, hidung bersih dari debu, kuman, dan bakteria.
Bahkan, Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berbangsa Austria, memeluk Islam lantaran berjaya menguak keajaiban yang ada dalam wudhu kerana mampu merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia. Adanya keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik saraf menjadikan keadaan tubuh selalu sihat.
Manfaat secara ilmiah dan perubatan ini hanya sebahagian kecil daripada berkat wudhu. Masih begitu banyak hikmah lain dari amal yang ringan ini. Wudhu boleh menghapuskan dosa-dosa kecil dan mengangkat darjat seseorang (HR Muslim).
Wudhu adalah tanda dari pengikut Nabi SAW (HR Muslim). Wudhu boleh mengurai ikatan atau jeratan syaitan (HR Bukhari-Muslim). Wudhu adalah separuh daripada iman (HR Muslim). Dengan wudhu, seorang Muslim juga boleh meraih kecintaan dari Allah: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci." (Al-Baqarah: 222).
Sumber republika.co.id
Senin, 25 September 2017
Amalan 10 Muharram
Disebutkan dalam kitab Nihayatuz-Zein Syekh Nawawi, sebagai berikut ;
وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الأَفاَضِلَ أَنَّ الأَعْماَلَ فيِ يَوْمِ عاَشُوْرَاءَ اِثْناَ عَشَرَ عَمَلاً الصَّلاَةُ وَالأَوْلىَ أَنْ تَكُوْنَ صَلاَةُ التَّسْبِيْحِ وَالصَّوْمُ وَالصَّدَقَةُ وَالتَّوْسِعَةُ عَلَى العِياَلِ وَالاِغْتِساَلُ وَزِياَرَةُ العاَلِمِ الصَّالِحِ وَعِياَدَةُ المَرِيْضِ وَمَسْحُ رَأْسِ اليَتِيْمِ وَالاِكْتِحاَلُ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفاَرِ وَقِرَاءَةُ سُوْرَةِ الإِخْلاَصِ أَلْفَ مَرَّةٍ وَصِلَّةُ الرَّحْمِ , وَقَدْ وَرَدَتْ الأَحاَدِيْثُ فيِ الصَّوْمِ وَالتَّوْسِعَةُ عَلَى العِياَلِ وَأَمّاَ غَيْرُهُماَ فَلَمْ يَرِدْ فيِ الأَحاَدِيْثِ (نهاية الزين - ص 196)
Dikutip dari sebagian Ulama besar, bahwa amal ibadah yang layak diperhatikan di 10 Muharram ada 12 :
1. Melaksanakan Shalat sunnah yang paling utama shalat Tasbih,
2. Melakukan Puasa Sunnah, berikut tanggal 9 Muharram-nya, dan paling utama 10 hari, dari tanggal 1 s/d 10 Muharram
3. Melakukan Sodaqoh,
4. Melakukan keleluasaan keluarga artinya menambah dana belanja, membelikan baju baru dll.
5. Melakukan Mandi Sunnah,
6. Melakukan kunjungan pada Alim Ulama yang soleh,
7. Menengok orang yang sedang sakit,
8. Mengusap kepala yatim, artinya memberi kasih sayang seperti dengan menyantuni mereka,
9. Memakai celak mata,
10. Menggunting kuku,
11. Membaca surat Al-Ikhlas seribu kali,
12. Melakukan silaturrahmi terutama kepada saudara dan keluarga, sama seperti pada hari raya.
Melakukan Puasa asyuro dapat menghapus dosa selama setahun,dan melakukan Keleluasaan keluarga adalah berdasar makna redaksi hadits yang sudah tersurat, sedang ibadah yang lainnya (sperti 12 ibadah yg sisebutkan di atas) merupakan makna yang tersirat baik dari ayat -ayat Qur’an ataupun hadits-hadits.
(Nihayatuz-Zein, hal 196)
** NIAT PUASA
Lafadz Niat Puasa Tasu'a (puasa 9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى
NAWAITU SAUMA TASU'A SUNNATALILLAHI TA'ALA
Artinya : "Saya niat puasa hari Tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."
Lafadz Niat Puasa Asyuro' (puasa 10 Muharram)
نويت صوم عشر سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA 'ASYURA SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :Saya niat puasa hari ’Asyura , sunnah karena Allah ta’ala
Nb: niat itu letaknya dihati, sdgkan melafadzkan niat adalah untuk menuntun hati, biar lebih manteb
Contoh Jual Beli Yang Di Larang Dalam Islam
dalam hal ini ada 3 orang:
andre penjual
sule penjual sekaligus pembeli pertama
ajis pembeli ke 2,
barang yg dijual hp samsung galaxy s7 edge...
.
ﺑﻴﻊ اﻟﻤﺒﻴﻊ ﻗﺒﻞ ﻗﺒﻀﻪ:
menjual barang tapi barang yg dijual itu belum di qobadh (belum di terima dari tangan ke tangan)
.
ﻭﺫﻟﻚ ﺑﺄﻥ ﻳﺸﺘﺮﻱ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﺳﻠﻌﺔ ﺃﻭ ﺑﻀﺎﻋﺔ، ﺛﻢ ﻳﺒﻴﻌﻬﺎ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﻘﺒﻀﻬﺎ. ﻓﻬﻮ ﺑﻴﻊ ﻣﻨﻬﻲ ﻋﻨﻪ ﻭﺑﺎﻃﻞ،
.
gambarannya:
si sule membeli barang (galaxy s7 edge) kepada andre,uangnya sdh dibayarkan,tp barangnya msh ada di tangan andre,blm diambil sule,,
lalu belum lagi si sule memegang,mengambil,menerima barang galaxy s7 nya,langsung si sule ini menyuruh andre untuk mengirim galaxy s7 itu kpd ajis,karena galaxy s7 yg dibelinya td telah dijual lg ke ajis,dan sudah dibayar ajis,
sule membeli galaxy s7 kpd andre harga 5jt 700rb,,
lalu sule menjual kpd ajis seharga 6jt,
.
ﻓﻬﻮ ﺑﻴﻊ ﻣﻨﻬﻲ ﻋﻨﻪ ﻭﺑﺎﻃﻞ،
ini adalah jual beli yg di larang agama,dan jual belinya tdk sah
.
ﻟﻤﺎ ﻋﻠﻤﻨﺎ ﺃﻥ اﻟﻤﺒﻴﻊ ﻟﻢ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺿﻤﺎﻥ اﻟﻤﺸﺘﺮﻱ ﻗﺒﻞ ﻗﺒﻀﻪ، ﻓﻼ ﻳﻤﻠﻚ ﺃﻥ ﻳﺒﻴﻌﻪ
.
karena sudah kita ketahui bersama,bahwa barangnya (galaxy s7 edge) td msh belum masuk dalam tanggung jawab pembeli pertama (si sule) karena belum di terima ditangannya,
karena itu sule msh belum berhak untuk menjualnya ke orang lain (ajis)
Sumbar : Ustad Awi Mahmud
Adab Dan Etika Beristinja ( Bersuci )
Alhamdulillah Hirobbil ‘alamin .Segala puji bagi allah yang masih memberikan kita nikmat yang banyak,dan apabila kita mau menghitungnya niscaya kita tidak akan mampu ,sholawat dan salam semoga senantiasa allah limpahkan kepada Habibana Muhammad SAW …Beserta keluarga ,sahabat ,dan pengikutnya sampai akhir zaman. Tidaklah pantas diri kita mencintai Nabi Muhammad Kalau kita tidak pernah bersholawat kepada Nabi.Bahkan Para ulama Ahlul Thoriqoh mengatakan Minimal bersholawat kepada Nabi 300 x dalam sehari semalam.
Kali ini ana pribadi fadholi izin ,ingin menyampaikan sedikit ilmu Allah yang dititipkan dengan Ana ,Dan diri ini senantiasa memohon bimbingan para Alim ulama untuk memperbaiki apa yang kurang dan belum pantas .Ana mengharapkan diri ini dan antum semua bisa memetik manfaat apa yang ana tulis.Aamiin yaa robbal’alamin.
Anjuran dalam Hal Istinja :
Masuk wc dengan kaki kiri lebih dahulu.(Tirmidzi).* Usahakan masuk dengan beralas kaki untuk menghindari najis (Imam Nawawi).
Sebelum masuk WC/Kamar mandi disunnahkan membaca doa :
Allahumma Innii A’udzubika Minal Khubutsi Wal Khobaa its.
Artinya : Ya Allah ,Aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syetan laki-laki dan wanita “ (Bukhari,Muslim).
Keluar WC melangkah kaki kanan lebih dahulu dan membaca doa :
Ghuf Roonaka. Alhamdulillah Hilladzii Adz Haba ‘annil Adzaa Wa ‘aa Fanii.
Artinya : “ Aku memohon ampunan –Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan telah menyembuhkanku.” (Tirmidzi,Nasai,Ibnu Majah).
WC adalah tempat berkumpulnya syetan,mudharat berlama – lama di dalamnya , Jika selesai hajatnya,secepatnya keluar dari WC (Nasa’I,Ibnu Majah).
Dianjurkan bertutup kepala ketika di dalam WC.Dan baru membukanya jika perlu membasahi rambut kita.(Ibnu Sa’ad).* Jika tidak ada penutup kapala, hendaknya ditutup dengan lengan baju (Imam Nawawi )
Buang air hendaknya dengan duduk,jangan berdiri.Buang air berdiri adalah perbuatan Yahudi dan Nasrani (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i).* Cara duduk beristinja adalah bertumpu diatas kaki kiri dan kaki kanan tegak diatas tanah. Hal itu lebih memudahkan najis keluar dan mengistirahatkan anggota tubuh utama,seperti lambung,dsb…(Imam Nawawi )
Hendaknya beristinja hanya dengan tangan kiri. Jangan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan .( Bukhari,Nasa’i,Muslim,Tirmidzi ).
Benda – benda yang di bolehkan untuk beristinja ,yaitu : Air, batu, tanah liat yang keras dan kertas.Digunakan sebanyak tiga kali atau jumlah ganjil. ( Bukhari, Ibnu Majah ).* Jika sudah suci di kali yang kedua ,sempurnakan dengan yang ke tiga. Jika sudah merasa suci di kali ke empat, sempurnakan dengan kelima ,dst… Lebih utama kan menggunakan gabungan antara batu dan air. (Imam Nawawi ).
Sunnah menghemat air. Gunakan secukupnya saja .Nabi saw. Biasa menggunakan air dengan ukuran ,seperti : ukuran wudhu ,ukuran air buang air kecil ,dan untuk mandi.( Tirmidzi ).
Hati – hati dengan cipratan air kencing ,terutama ketika kencing berdiri .Banyak orang disiksa didalam kubur, karena tidak berhati – hati ketika istinja dan tidak sempurna ketika berwudhu. ( Bukhari,Muslim,Ibnu Majah )
Larangan Dalam Istinja
Jangan membawa lafazh ‘’Allah’’ dan ‘’Muhammad’’ atau ayat – ayat al-qur’an ke dalam WC . ( Nasa’i )
Jangan membuang hajat dengan menghadap ke arah kiblat dan jangan membelakanginya . Menghadaplah selain ke dua arah tadi. Boleh membelakangi atau menghadap kiblat, Bila didalam bangunan. Itupun bila terpaksa . ( Bukhari, Nasa’i, Muslim, Tirmidzi ). * Maksud menghadap atau membelakangi kiblat adalah , menyikapkan qubul atau dubur ke kiblat ataupun membelakanginya. ( Imam Nawawi ).
Jangan berbicara atau berkomunikasi di dalam WC . (Abu Dawud,Ibnu Majah). * Menjawab salam pun tidak boleh ketika di WC. Menjawabnya cukup dengan isyarat. ( Muslim, Tirmidzi, Nasa’i )
Tidak boleh berdua didalam kamar mandi ,Kecuali suami istri (Abu Dawud, Ibnu Majah )
Tidak boleh beristinja dengan tulang atau kotoran hewan yang kering. Benda – benda itu adalah makanan jin . ( Muslim , Nasa’i )
Jangan buang air di lubang – lubang di tanah, Karena mungkin tempat tinggal jin. Sa’ad bin Ubadah pernah mati di bunuh oleh jin karena kencing di lubang tanah. Dan jangan di jalan tempat lewat orang , ditempat berteduh , disumber air, di pemandian, di bawah pohon yang berbuah atau di air yang mengalir ( Muslim , Tirmidzi )
Tidak di sukai buang air pada malam hari langsung ke air diam atau mengalir , kebanyakan jin bertempat di situ pada malam hari (Imam Nawawi ).
Boleh buang air dengan menggunakan pispot . Nabi saw. Biasa meletakkan nya di dekat tempat tidur beliau ( Nasa’i )
Jangan makan ,jangan bernyanyi dan bersiual ,didalam WC walaupun sedang tidak buang air atau mandi .( Abu Dawud , Ibnu Majah )
Jangan menampakkan aurat ketika buang air,usahkan bertutup diri atau pergi menjauh agar tidak terlihat oleh umum. ( Muslim, Tirmidzi ).* Sebaiknya mencari tempat terlebih dahulu yang orang lain tidak melihat, mencium baunya dan tidak mendenganya . ( Imam Nawawi )
Laki- laki tidak boleh melihat aurat sesama laki-laki dan wanita tidak bolah melihat aurat sesama wanita. (Ibnu Asakir )
Makruh kencing di tempat mandi. Di takutkan sisa kencing akan mengenai badan orang yang mandi . ( Tirmidzi )
Sunnah menuntaskan sisa air kencing dengan berdehem dan memijit – mijitnya dari pangkal kemaluan sampai ujungnya tiga kali ( Imam Nawawi )
Jangan menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk istinja . Setelah selesai hendaklah tangan di gosokkan ke tanah atau dinding untuk menghilangkan bau ,lalu dicuci dengan air ( Imam Nawawi )
Jangan memandang ke langit, ke farjinya maupun kepada kotoran yang keluar darinya . Karena hal itu tidak patut di lakukan. Dan makruh pula bagi orang yang buang hajat , berbicara atau melakukan pekerjaan selagi membuang hajatnya. ( Muslim , Abu Dawud )
Benda Yang Tidak Sah Untuk Istinja
Benda – benda najis atau terkena najis ( Bukhari )
Makanan manusia , seperti roti dan sebagainya atau makanan jin , seperti tulang (Muslim , Tirmidzi ) .
Benda benda terhormat, seperti bagian tubuh binatang yang belum terpisah darinya. Terlebih lagi bagian tubuh manusia. Tetapi, jika telah terpisah darinya dan suci , seperti rambut binatang yang halal di makan dagingnya dan kulit bangkai yang telah di samak , maka boleh untuk beristinja .
Sekian dulu pelajaran dari ana nanti kita sambung lagi……Alhamdulillah Hirobbil’alamin
Wassalamu’alaikum wr.wb
Kamis, 21 September 2017
Adab Adab Dan Cara Membuat Wafak Rajahan
karena banyaknya kakawanan meminta tuliskan adab adab cara membuat wafak rajahan,
skaligus gambar contoh rajah basmalah,silahkan di simak:
ingat!!!!! buat penganut ahlus sunnah waljama'ah, tanggal 1 muharram jangan lupa menulis basmalah sebanyak 113x untuk dijadikan jimat pemelihara diri dan keluarga,
kami dulu pernah dilajari oleh guru kami kh.wildan salman ditahfiz,cara menulis rajahan yg betolnya to,apa garank syarat-syarat yg harus dipenuhi ?
.
jar sdn:
dalam kitab hasyiah syarwani alat tuhfah halaman 149 jilid 1:
ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺍﻟﺠﻮﻫﺮﻱ ﻧﻘﻼ ﻋﻦ ﻣﺸﺎﻳﺨﻪ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻓﻲ ﻛﺎﺗﺐ ﺍﻟﺘﻤﻴﻤﺔ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﻃﻬﺎﺭﺓ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻃﺎﻫﺮ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻨﺪﻩ ﺗﺮﺩﺩ ﻓﻲ ﺻﺤﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻜﺘﺎﺑﺘﻬﺎ ﺗﺠﺮﺑﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺘﻠﻔﻆ ﺑﻤﺎ ﻳﻜﺘﺐ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻷﺑﺼﺎﺭ ﺑﻞ ﻭﻋﻦ ﺑﺼﺮﻩ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻜﺘﺎﺑﺔ ﻭﺑﺼﺮ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻌﻘﻞ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺎﺻﺪﺍ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺸﻜﻠﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻄﻤﺲ ﺣﺮﻭﻓﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻨﻘﻄﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺘﺮﺑﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻤﺴﻬﺎ ﺑﺤﺪﻳﺪ ﻭﺯﺍﺩ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺷﺮﻃﺎ ﻟﻠﺼﺤﺔ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﺘﺒﻬﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻭﺷﺮﻃﺎ ﻟﻠﺠﻮﺩﺓ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺎﺋﻤﺎ
imam al-jauhari mengutip riwayat dari guru2nya,beliau mengatakan: seseorang penulis azimat harus memenuhi beberapa syarat ,diantaranya :
1..dalam keadaan suci
2..ditempat yang suci
3..jangan sampai meragukan keshohihannya/khasiatnya
4..jangan ada tujuan sekedar mencoba
5..jangan melafadzkan pada huruf2 yang tertulis (kata syekh ahyad bogor,yg jangan dilafazkan ini adalah bila yang ditulis itu huruf yg putus-putus atau angka-angka,bila yg di tulis itu ayat alquran atau basmalah,maka harus dilafazkan sambil tangan jalan menulisnya)
6..harus dijaga,jangan sampai terlihat orang lain,atau terlihat binatang tak berakal atau bahkan terlihat oleh penulis sendiri setelah azimat tersebut selesai ditulis,artinya to selesai di tulis langsung bungkus kain,atau plastik,jgn dibuka-buka lg,
7..harus dijaga jangan sampai terkena sinar matahari ataupun sinar lampu secara langsung,
8..ketika menulis diniati hanya mencari ridho ALLAH semata
9..jangan diharokati
10..huruf yang berlobang jangan sampai tidak dilobangi
11..jangan diberi titik pada huruf2nya
12..jangan sampai terkena debu
13..jangan sampai tersentuh barang2 dari besi ,jd menulisnya kalau bisa pakai spidol
.
dan sebagian ulama’ menambahkan satu syarat lagi untuk keshohihan/keampuhan azimat yaitu jangan ditulis setelah ashar (atau diwaktu waktu yang haram mengerjakan sholat sunat) dan ada satu syarat lagi untuk menambah daya magicnya,yaitu penulis harus dalam keadaan puasa,
AJAZTUKUM.....
Sumber : Ustad Awi Mahmud
Sekilas Dalam Permasalah Riba
kita tulis dl nah nama pelakunya,,
adul (nang bisi duit,inya nang mahutangi)
asan (nang kd bisi duit,nang bahutang)
.
ﻳﺤﺮﻡ ﻛﻞ ﻗﺮﺽ ﺟﺮ ﻣﻨﻔﻌﺔ، ﻛﺸﺮﻁ ﺭﺩ اﻟﺼﺤﻴﺢ ﻋﻦ اﻟﻤﻜﺴﺮ،
HARAM mahutangi orang lain dgn cara menarik manfaat dari hutang itu,
misalnya:
1.si adul ni mensyaratkan nanti bayarnya pakai duit yg sudah dicetak jarnya,,bekasnya inya mahutangi si asan pakai duit yg blm dicetak2,
(ni duit zaman dulu di negri arab sana)
kalau whni iya si adul mahutangi asan 10jt tp pakai duit recehan seribuan,kasian asan yg bahutang ni me'angkutnya bekampil,,
lalu jar adul: san,kena nyawa bayar pakai duit kertas nang 100rbn ja,
ni kan katahuan bnr si adul ngambil manfa'at dr si asan,
.
ﺃﻭ اﻟﺠﻴﺪ ﻋﻦ اﻟﺮﺩﻱء،
2.atau jar adul: unda ada'ai nah amas yg lawas dah,betagar bnr amasnya,ngeto ai nang unda hutangakan lwn nyawa san'ai,
tp kena nyawa bayarnya pakai nang bagus lah,jgn nang batagar jw,
nah ini kan me'ambil manfa'at jw si adul,
.
ﻭﻛﺸﺮﻁ ﺭﺩﻩ ﺑﺒﻠﺪ ﺁﺧﺮ،
.
3. ni nang mahutangi mampolitiki lawan nang di hutangi,
nang mahutangi (adul) dan yg dihutangi (asan sinso) ni misalnya sm2 orang kotabaru,
adul ni rencananya hndk ke jakarta lewat bandara samsudin nor,tp kd tau lg tgl berapanya,
lalu mun adul membawa duit banyak puluhan juta diperjalanan,pacangan dirampok orang di kintap misalnya,
lalu supaya aman dr perampok duitnya di hutangakan lwn asan sinso,pas jw asan sinso perlu duit jw 20jt gasan modal bedagang barang dibanjarmasin,
lalu adul membuat surat perjanjian,kena dalam beberapa hari bila aku sdh smpy di banjarbaru,bayar hutang qm yg 20jt ni lah jar,
tp bayarnya dibanjarbaru ja,jgn dikotabaru,
ni kan adul me'ambil manfa'at jw dr hutangnya,
karena kan mun asan sinso ni dirampok orang nang 20jt ni,otomatis duit adul tetap utuh,karena wkt dirampok to ditangan asan sinso,
atau duitnya aman mun ditangan asan sinso,karena jagau pnk,jd perampok kdwani,
mun ditangan adul bisa kd aman,jd adul mampolitiki asan,
ﻓﺈﻥ ﺷﺮﻁ ﺯﻳﺎﺩﺓ ﻓﻲ اﻟﻘﺪﺭ، ﺣﺮﻡ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺎﻝ ﺭﺑﻮﻳﺎ،
.
4. adul mahutangi asan 10jt,,dipaksanya asan bayar 11jt,,ni jelas haram bebujuran,biar becicil bayarnya,mun byrnya balabih,haram tpnk,
ni jika benda yg di hutangakan to benda riba,spt duit,emas,beras,dan semisalnya,
.
ﻭﻛﺬا ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻏﻴﺮ ﺭﺑﻮﻱ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﺤﻴﺢ.
.
benda yg kd berbau riba pun haram jw mehutangakannya,
misalnya adul mahutangakan lwn asan kendraan vario tahun 2012,,kena si asan membayar pakai kendaraan scoopy tahun 2013,,jelas ini ngambil keuntungan,
atau adul mehutangakan ke wadah asan hp samsung galaxy a5 tahun 2016,,
kena bayarnya si asan lwn hp samsung galaxy s6 edge yg 64gb,, (barter ja jar)
ni kan merugikan orang,
atau mahutangi mobil xenia 2011,bayarnya mobil avanza 2012,,kd boleh jw,, (kecuali ada duit nambahnya,ujar urang whni tukar tambah,nah itu boleh ja)
.
ﻭﺣﻜﻰ اﻹﻣﺎﻡ ﺃﻧﻪ ﻳﺼﺢ اﻟﺸﺮﻁ اﻟﺠﺎﺭ ﻟﻠﻤﻨﻔﻌﺔ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ اﻟﺮﺑﻮﻱ، ﻭﻫﻮ ﺷﺎﺫ ﻏﻠﻂ.
.
ada jar imam haramain mamadahkan bahwa boleh ja mengambil manfaat pd barang2 nang kd berbau riba,
ujar imam nawawi: pendapat ini aneh bnr,dan bujur2 salah,
.
ﻓﺈﻥ ﺟﺮﻯ اﻟﻘﺮﺽ ﺑﺸﺮﻁ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ، ﻓﺴﺪ اﻟﻘﺮﺽ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﺤﻴﺢ،
.
nah sudah faham kalo brata'an nang dibahas di atas td,
mun sdh faham,lalu mengadakan akad hutang behutang mamakai cara2 nang diatas to,
maka hutangnya kd sah,hutangnya haram,nang mahutangi dan nang di hutangi sm2 menggawi haram
.
ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ اﻟﺘﺼﺮﻑ ﻓﻴﻪ.
kd boleh menggawi nang gaya kyni,
.
ﻭﻟﻮ ﺃﻗﺮﺿﻪ ﺑﻼ ﺷﺮﻁ، ﻓﺮﺩ ﺃﺟﻮﺩ ﺃﻭ ﺃﻛﺜﺮ ﺃﻭ ﺑﺒﻠﺪ ﺁﺧﺮ، ﺟﺎﺯ، ﻭﻻ ﻓﺮﻕ ﺑﻴﻦ اﻟﺮﺑﻮﻱ ﻭﻏﻴﺮﻩ، ﻭﻻ ﺑﻴﻦ اﻟﺮﺟﻞ اﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﺑﺮﺩ اﻟﺰﻳﺎﺩﺓ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﺤﻴﺢ.
.
amun si adul ni pnk mahutangi asan kdd besyarat apa2,,
sakalinya asan membayari balabih,atau dibayarinya nang tabagus,atau dasar pas tdapat di banjarbaru,dibayarinya disito,maka boleh2 ja,kdpp,,
Sumber : Ustad Awi Mahmud
Senin, 18 September 2017
Syarat dan Perjanjian Dalam Jual Beli
اﻟﺸﺮﻭﻁ ﻓﻲ اﻟﺒﻴﻊ ﻋﻠﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺿﺮﺏ:
syarat syarat dalam jual beli berdasarkan atas 4 perkara dibawah ini,
(namun pd zaman sekarang,yg faktual hanya dua perkara,yg 2 perkara sisanya itu masalah hamba dan ini sdh tdk faktual lg,gak perlu dibahas)
ﺣﺪﻫﺎ: ﻣﺎ ﻫﻮ ﻣﻦ ﻣﻘﺘﻀﻰ اﻟﻌﻘﺪ،
yg pertama: hal hal yg berkaitan dgn tujuan tuntutan akad dalam jual beli,
ﻣﺜﻞ: ﺃﻥ ﻳﺸﺮﻁ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺘﺴﻠﻴﻢ،
misalnya: antara penjual dan pembeli mensyaratkan adanya cash
.
ﺃﻭ ﺧﻴﺎﺭ اﻟﻤﺠﻠﺲ
atau antara keduanya mensyaratkan adanya khiyar majlis,selama masih dalam toko,duduk2 santai,msh periksa barangnya,boleh bejadian,boleh jw kd bejadian,
(ini tapakai bnr gasan bhn tokobagus olx,,inya msmsi dl: kayapa gan kita btamuan umpat mlht barang,mun cocok sorang tukari,mun kd cocok kdjd nukari,,)
aku pernah tatamui penjual hp yg kurang ajar,totok kd beadab,,
aku mendatangi ke kampung inya,jauh2 mulai pingaran ke pal 6,sakalinya ku liati barangnya mengecewakan,kdjd ku tukari,pas itu sdh bpisahan kami,sakalinya msk sms ke hp ku manyambati aku bangsat dan mcm2 ai,gara2 kdjd nukari hp inya,pdhl aku sdh bkalah dr martapura mendatangi ke banjarmasin supaya kd menyusahkan inya,harau msh ja disambatinya kyt ham,cuma barangnya dasar mengecewakan,kdkw ditukar,hehe... iya kasian kd fhm adab dan fiqh jual beli,ini namanya khiar majlis,boleh bejadian,boleh jw kdjd,,
، ﺃﻭ ﺭﺩﻩ ﺑﺎﻟﻌﻴﺐ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﻴﺒﺎ،
atau ada perjanjian amun ada kerusakan kena kawa kalo dibulikakan jar,
ﺃﻭ اﻟﺮﺟﻮﻉ ﺑﺎﻟﻌﻬﺪﺓ ﺇﻥ اﺳﺘﺤﻖ،
atau ada perjanjian bahwa barangnya dibulikakan kepada penjual kalau2 nanti ada yg mengaku itu barang miliknya,
(biasanya ni mun tatukar hp kd bekotak,atau tatukar kendaraan yg kdd BPKBnya,ni kan mun manukarinya harus ada perjanjian hitam di atas putih,kalo tatukar barang curian,labar'am sorang ditangkap polisi,makanya adakan penjanjian dl agar barangnya aman,halal)
ﻭﻣﺎ ﺃﺷﺒﻪ ﺫﻟﻚ.. ﻓﻬﺬا ﻻ ﻳﻔﺴﺪ اﻟﺒﻴﻊ؛
dan apa saja yg serupa dgn masalah diatas itu,,
maka kesemua masalah diatas itu,tidak merusak akad jual beli,
jd bila si pembeli meminta semua syarat di atas dipenuhi,maka si penjual harus menerimanya,jgn menolak,
ﻷﻥ ﺇﻃﻼﻕ اﻟﻌﻘﺪ ﻳﻘﺘﻀﻲ ﺛﺒﻮﺕ ﺫﻟﻚ، ﻓﻜﺎﻥ ﺷﺮﻃﻪ ﻟﺬﻟﻚ ﺗﺄﻛﻴﺪا ﻟﻤﺎ ﻳﻘﺘﻀﻴﻪ اﻟﻌﻘﺪ.
karena tujuan pemakaian akad memang ditujukan untuk hal yg demikian itu,
jadilah syarat2 itu penguat untuk apa saja yg memang di tuntut dalam transaksi
اﻟﺸﺮﻁ اﻟﺜﺎﻧﻲ: ﻣﺎ ﻻ ﻳﻘﺘﻀﻴﻪ اﻟﻌﻘﺪ، ﻭﻟﻜﻦ ﻓﻴﻪ ﻣﺼﻠﺤﺔ،
syarat kedua: tidak masuk dalam tuntutan transaksi jual beli siih,namun didalamnya ada kemaslahatan,
ﻛﺎﻷﺟﻞ ﻓﻲ اﻟﺜﻤﻦ،
contohnya: behutang dulu jar,,atau manyicil haja bayarnya jar,
ﻭﺧﻴﺎﺭ اﻟﺜﻼﺙ
ujar pembeli: kayapa mun sorang minta garansi 3 hari dr sito jar,bl ada kerusakan tanpa teledor pembeli maka dbulikakan barangnya jar
، ﻭاﻟﺮﻫﻦ،
begadaian,,gadai menggadai ni panjang pnk mun dibahas,,paling kena di group WA ja membahasnya,jd ku krm dalam bentuk rekaman ja,mun dalam bentuk tulisan kd katulisanan,bnyak bnr pnk,mun rekaman kan stmt ja,
ﻭاﻟﻀﻤﺎﻥ،
adanya ganti rugi
ﻭاﻟﺸﻬﺎﺩﺓ.
adanya saksi,kwitansi,notaris
ﻭﻣﺎ ﺃﺷﺒﻪ ﺫﻟﻚ..
dan yg serupa diatas itu,
ﻓﻬﺬا ﺷﺮﻁ ﻻ ﻳﻔﺴﺪ اﻟﺒﻴﻊ، ﻭﻳﺜﺒﺖ اﻟﻤﺸﺮﻭﻁ؛ ﻷﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﻟﻠﻌﻘﺪ.
ini juga tdk merusak sah jual beli,dan syaratnya legal,,
karena memang dalam hal itu ada maslahat untk transaksi,
(sama juga maslahat untuk zaman skrg di adakan tlsn di toko2: BARANG YANG SUDAH DIBELI TIDAK BISA DIKEMBALIKAN KECUALI ADA PERJANJIAN,ini bagus,krn zaman skrg bnyak sdh pembeli yg mambunguli,sm jw penjual bnyk jw yg membunguli,hehe...)
Sepuluh Cara Mendoakan Anak Agar Menjadi Anak Yng Sholeh dan Sholehah
1. Kalau tiba-tiba teringat pada anak, kirimkan bacaan Al Fatihah. Sampai ke ayat “Iyyakanakbudu waiyyakanastain” (“Hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepadaMU kami memohon pertolongan.”), mintalah apa-apa hajat saat itu yang ada hubungannya dengan anak yang kita ingat saat itu, habiskan bacaan surah Al Fatihah doakan semoga anak kita diberi kepahaman yang sebenarnya dalam urusan agamanya, memiliki ilmu yang bermanfaat dan serahkan urusan anak kepada Allah untuk menjaganya.
2. Pandang wajahnya saat dia tidur, ucapkan….”Ibu mau (nama anak) jadi anak yang sholeh, sayang…”
Coba amalkan (seperti kata Ustadz, kata-kata ini bermakna kita bercakap dengan rohnya)
dan ucapan ini adalah DOA, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
3. Bangun shalat malam, shalat lah disisinya. Maksudnya kita shalat dalam kamar dia dan dekat dengan ananda. Jika Kita sering melakukannya dan kita juga selalu beritahu dia bahwa kita sering doakan dia, dia akan merasakan satu ikatan kasih sayang yang hakiki yang kita sangat sayang pada dia dan mau dia jadi anak yang sholeh. Dia akan tahu kita selalu shalat hajat untuknya.
4. Minta dikasihani. Ucapkan setiap saat bahwa kita ini sedang menunggu panggilan Allah. Jika dia tidak jadi anak sholeh bermakna dia tidak sayang kita dan tentunya kita akan merana di Alam Barzah nanti.
5. Peluklah anak selalu walaupun dia sudah besar, sebagaimana kita sayang dia saat kecilnya. Aura ciuman dan belaian Ibu sambil bisikkan padanya bahwa kita bangga mempunyai anak sepertinya.
6. Maafkan anak kita setiap waktu walaupun perbuatannya amat melukai hati kita. Muhasabbah diri, mungkin kesalahan yang anak kita lakukan itu adalah karena dosa-dosa kita dimasa lalu.
7. Yang paling penting jaga tutur kata kita, jangan sekali-kali ucapkan perkataan yang bisa melukai hatinya. Jika ini terjadi juga karena kita khilaf, cepat-cepat cari waktu yang sesuai untuk kita minta maaf padanya. Mengakulah padanya itu kelemahan kita, kita marah karena dia berbuat salah, bukan bermaksud membenci.
8. Amalkan membaca ayat 40 Surah Ibrahim supaya kita, anak kita dan keturunan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang tetap mendirikan sholat.
(Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat,
Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku)
9. Selalu ingatkan anak bahwa tak guna ada pangkat, belajar tinggi, harta, hafal Quran sekalipun…jika tidak mempunyai akhlak yang mulia. Allah tidak melihat wajah yang cantik tapi melihat hati yang cantik.
10. Saat mencuci beras niatkan… “Ya Allah…lembutkanlah hati anak-anakku, sebut nama anak kita…..untuk paham agamanya….. (kenapa kita mau dia paham agama, karena anak yang tak paham agama akan bawa orangtuanya juga ke neraka)…. seperti engkau lembutkan beras ini menjadi nasi “.
Cuci beras lawan arah jam (putar kekiri seperti orang thawaf ) sambil sholawat kepada Nabi Muhamad saw.
Hati jangan lalai saat melakukannya, dan ingat kepada Allah selalu.
Jangan Pernah Remehkan Sunnah
JANGAN MEREMEHKAN SUNNAH…!
سلطان العارفين إبراهيم بن الأدهم قال:
أظلم قلبي ثلاثة أيام ولا ادري مما، بعد الدعاء والرجاء رأى ملكا في المنام قال له ما بك؟ قال ثلاثة أيام لا أجد خشوعا في الصلاة و لا لذة في الذكر ولا فهما للقرآن، قال له الملك أتدري لما؟ دخلت الحمام سهوا باليمين.
Berkata Ibrahim bin Adham, “Sudah tiga hari hatiku terasa gelap dan aku tudak bisa mengetahui apa penyebabnya…Setelah berdoa dan berharap kepada Allah Swt, aku tertidur dan aku bermimpi bertemu Malaikat dan berkata kepadaku, “Apa yang terjadi denganmu yaa Ibrahim?”.
“Aku (Ibrahim bin Adham) menjawab, ” sudah tiga hari ini, aku tidak lagi mendapati kekhusyu’an didalam shalat, kelezatan didalam berdzikir, juga susah memahami Al Qur’an…”
Kemudian Malaikat pun berkata kepadaku, “Tahukah kamu sebabnya? Ketahuilah, ketika engkau masuk kamar mandi, kamu mendahulukan kaki kanan, itu yang membuat engkau tidak bisa khusyu dalam beribadah kepada Allah Swt”.
Sunnahnya, masuk kamar mandi harus mendahulukan kaki kiri dan keluarnya harus kaki kanan…Sesuatu yang dianggap ringan, tapi begitu fatal akibatnya…
Allahumma Shalli ‘Alaa Sayyidina Muhammad Wa ‘Alaa Aali Sayyidina Muhammad.
Amalan Agar BAyi Terhindar Dari Zina
Menjadi orang tua bagi anak-anak sangat gampang. Ia boleh menunggu saja anak-anak keluar dari rahim istrinya atau memungut anak dari pangkuan panti asuhan dan rumah bersalin. Sedangkan menjadi orang tua yang berperan, susah-susah gampang. Dibilang gampang, kadang terkendala di tengah jalan. Dibilang susah, tetapi berjalan begitu saja.
Yang paling gampang, melantunkan lafal adzan di kuping kanan dan iqamah di telinga kiri bayi yang menjadi tugas orang tua pertama kali setelah anak lahir. Selain karena demikian perlakuan Rasulullah SAW terhadap Hasan dan Husein, tetapi juga lafal dua kalimat syahadat yang masuk ke lubang telinga bayi cukup melindunginya dari setan ibu-ibu yang suka ‘mengasuh’ bayi-bayi manusia. Ini jelas disabdakan Rasulullah SAW.
رَوَى أَبُو رَافِعٍ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ
“Abu Rafi meriwayatkan : Aku melihat Rasulullah SAW mengadzani telinga Al-Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim)
مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِي الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
“Orang yang mendapatkan kelahiran bayi, lalu dia mengadzankan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri, tidak akan celaka oleh Ummu Shibyan.” (HR. Abu Ya’la Al-Mushili)
Ummu shibyan adalah sebutan untuk sejenis jin yang mengganggu anak kecil.
Setelah itu, para orang tua juga selayaknya mengantisipasi masa depan bayi sejak dini. Mereka dianjurkan membaca surah Al-Qadar di telinga kanan si bayi. Amalan ini berkhasiat menjauhkan si anak dari dosa besar zina sepanjang usianya kelak. Anggaplah sebagai pembuktian kasih sayang orang tua demi kepentingan masa depan bayi. Syekh Muhammad bin Ibrahim Al-Baijuri dalam Hasyiyatus Syekh bin Ibrahim Al-Baijuri ala Syarhil Allamah ibni Qasim Al-Ghazzi menerangkan.
و نقل عن الشيخ الديربي أنه يسن أن يقرأ فى أذن المولود اليمنى سورة إنا أنزلناه لأن من فعل به ذلك لم يقدر الله عليه زنا طول عمره. قال هكذا أخذناه عن مشايخنا
“Dikutip dari Syekh Dairobi bahwa dianjurkan membaca surah Al-Qadar di lubang telinga kanan bayi. Karena, bayi mana saja yang diperlakukan demikian niscaya dilindungi Allah dari dosa zina seusia hidupnya. Kata Syekh Dairobi, ‘Demikianlah amalan yang kami terima dari para guru kami’.”
Adapun susahnya memainkan peran orang tua yang baik seperti dikeluhkan banyak orang tua, saking banyaknya tidak perlu dikatakan di sini. Salah satunya boleh disebut; yakni menanamkan nilai-nilai agama kepada si anak agar tidak terjerumus dalam segala bentuk dosa kecil atau besar, termasuk zina. Tetapi secara umum, orang tua perlu kesabaran lebih untuk terus mendampingi dan mendidik anak.
Minggu, 17 September 2017
Kisah iblis Membentang Sejadah
Siang menjelang Zohor. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jumaat, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk melalui lubang pembuangan air.
Pada setiap orang, Iblis juga masuk melalui telinga, ke dalam saraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. "Hai, Blis!", Panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik: "Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!", Jawab Iblis ketus. "Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci, Kalau kau mahu ganggu, kau boleh diluar nanti!", Kiai cuba mengusir. "Kiai, hari ini, adalah hari uji cuba sistem baru".
Kiai tercenung. "Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu". "Dengan apa?" "Dengan sejadah!" "Apa yang boleh kau lakukan dengan sejadah, Blis?" "Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sejadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar!" "Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru, Blis?" "Bukan itu sahaja Kiai ..." "Lalu?" "Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sejadah yang lebar-lebar" "Untuk apa?" "Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan solat. Dengan sejadah yang lebar maka barisan saf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya boleh ikut membentangkan sejadah ".
Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sejadah. Kedua-duanya berdampingan. Salah satunya, mempunyai sejadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sejadahnya lebih kecil. Orang yang punya sejadah lebar seenaknya saja membentangkan sejadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sejadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jemaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berfikir panjang, pemilik sejadah kecil membentangkan saja sejadahnya, sehingga sebahagian sejadah yang lebar tertutup sepertiganya.
Kedua-duanya masih melakukan solat sunat. "Nah, lihat itu Kiai!", Iblis memulai dialog lagi. "Yang mana?" "Ada dua orang yang sedang solat sunat itu. Mereka punya sejadah yang berbeza ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka". Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan saf. Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan solat sunat. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya. Pemilik sejadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sambil bangun dari sujud, dia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sejadahnya di atas sejadah yang kecil. Hingga sejadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sejadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa. Ia juga membuka sejadahnya, kerana sejadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir solat. Bahkan, pada saat solat wajib juga,
kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, berbanding menerima di bawah. Di atas sejadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sejadah lebar, maka, ia akan meletakkan sejadahnya di atas sejadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembezaan kelas. Pemilik sejadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sejadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa.
Di atas sejadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain. "Astaghfirullahal adziiiim", ujar sang Kiai pelan.
Waspadalah Ini Yang Akan Menghapus Pahala Sedekahmu
Pertama.
Menyebut-nyebut pemberian sedekah. (المن) al mann: maksudnya adalah menyebut-nyebut pemberian sedekah di hadapan orang yang diberi sedekah untuk menunjukkan kelebihan dirinya berbanding orang yang diberi sedekah tersebut.
Seperti misalnya si A memberi sedekah kepada si B. Dia selalu menyebt-nyebut sedekah pemberiannya tersebut di hadapan si B. Seperti ini adalah termasuk perbuatan (المن) al mann yang tercela seperti tersebut dalam ayat di atas. Perbuatan ini termasuk seluruh bentuk sedekah, baik itu sedekah terhadap teman, tetangga, kerabat, maupun isteri dan anak-anaknya.
Kedua.
Menyakiti orang yang diberi sedekah. (الذي) al adzaa: secara bahasa maknanya adalah setiap perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain, baik dalam hal agamanya, kehormatannya, badannya, mahupun hartanya. Adapun (الذي) al adzaa yang menghapus pahala sedekah iaitu bersikap sombong terhadap orang yang diberi sedekah dan menyakitinya dengan kalimat yang menyakitkannya, atau dengan sesuatu yang mencela kehormatannya dan merendahkan kemuliaan dan kedudukan orang tersebut.
Ketiga.
Perbuatan riya '. (الرياء) ar riyaa ': yakni perbuatan seorang hamba menampakkan amalnya kepada manusia kerana ingin mendapat pujian. Jika seseorang riya 'dalam amalan sedekahnya maka akan menghapuskan pahala sedekah tersebut. Bahkan perbutan riya 'tidah hanya dalam masalah sedekah saja. Riya 'boleh berlaku pada setiap amal dan menghapuskan pahala amal tersebut. [Lihat Nidaa-atu ar Rahman li Ahlil iman 21-22, Syaikh Abu Bakr Al Jazaairy]
Delapan Macam Rezeki Yang Tertulis Dalam Al Qur'an
*1.Rezeki Yang Telah Dijamin.*
_”Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya”_
(Q.S.11:6)
*2.Rezeki Karena Usaha.*
_”Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya”_ (Q.S.53:39)
*3.Rezeki Karena Bersyukur.*
_”Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”_ (Q.S.14:7)
*4.Rezeki Tak Terduga.*
_”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”_
(QS. At Thalaq :2)
*5.Rezeki Karena Istighfar.*
_”Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta”_ (QS. 71 : 10-11)
*6.Rezeki Karena Menikah.*
_”Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya.”_(QS. an-Nur : 32)
*7.Rezeki Karena Anak.*
_”Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”_(QS. al-Isra 31)
*8.Rezeki Karena Sedekah.*
_”Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak”_ (QS. Al Baqarah 245)
Lantaran Menolong Seekor Kucing
Seorang sufi besar bernama Abu Bakar al-Syibli konon setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan Allah SWT.
"Apa yang menyebabkan dosamu diampuni oleh Aku?" Tanya Allah SWT pada Syibli.
"Solat tepat pada waktunya," jawab Syibli.
"Bukan," kata Allah SWT menimpali.
"Zakat, puasa, dan hajiku yang menyebabkan dosaku diampuni," lanjut Syibli.
"Bukan juga," cetus Allah SWT.
Syibli pun heran, "Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapuskan dosaku, lalu apa yang telah Kau redhai dariku," tanya Syibli penasaran.
"Aku menjayakan dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedi nginan dan kelaparan."
Kisah di atas dimonumentalkan oleh Syeikh Nawawi al-Bantani, dalam kitab syarah Nashaih al-I'bad. Benar dan tidaknya kisah ini dari sisi ilmiah bukan hal penting. Pelajaran dari kisah itulah sesungguhnya yang patut kita petik. Utamanya untuk menyikapi situasi kehidupan umat manusia yang semakin hari dirasakan jauh dari rasa kasih dan kekeluargaan.
Di pelbagai tempat kita miris dengan aneka perilaku yang tidak lagi mencintai bangsa dan aset negara sendiri sebagai anugerah Allah. Lihat saja segala perbuatan dan kepanikan masyarakat sudah tidak boleh lagi dikawal. Seakan masyarakat telah tertanggal dari tuntunan keadaban yang berakar dari nilai kemanusiaan dan moral agama. Dengan begitu, tanpa rasa kasih mereka nekad membunuh sesamanya dengan sadis. Tidak peduli apakah yang dibunuh itu rakyatnya, atasannya, teman dekatnya, keluarganya, atau bahkan anak dan orang tuanya sendiri.
Mengapa kekerasan ini makin menjadi-jadi? Jawapannya berpulang kepada para komponen elite bangsa itu sendiri dalam memberikan keteladanan kasih sayang kepada rakyatnya. Apakah kaum elit, yang mengatakan sudah menyuarakan rakyat dan keadilan telah dibuktikan untuk membela negara dan rakyatnya? Justeru, rakyat kecil marah dan kecewa kerana kumpulan elite tanpa sedar telah melakukan dosa.
Berapa banyak undang-undang yang mereka legitimasi akhirnya digerus oleh tangan besi yang berdarah kolusi. Harta rakyat disulap dengan cek pelawat demi kuasa sesaat. Rakyat menjadi malang kerana diadang oleh pelbagai kes rasuah.
Oleh kerana itu, kisah sufi di atas seharusnya menjadi ibrah (pelajaran) yang amat berharga bagi kita untuk membiasakan diri menanamkan kasih sayang yang bermanfaat ke pada siapa pun makhluk Allah SWT. Dengan ibadah simbolik saja yang kita lakukan tanpa diimbangi dengan amal kemanusiaan, tidaklah Tuhan akan mengampuni dan menjayakan.
Rasa kasih sang sufi di atas yang dicurahkan kepada seekor kucing mengetuk kita semua untuk berlaku sayang dan adil kepada apa pun dan siapa pun umat manusia tanpa diskriminasi. Rasa kasih sayang seperti inilah kelak akan menghantar kan bangsa (negeri) kita menjadi negara yang kuat (tanpa konflik), selamat, aman, damai, maju, dan ber adab. Semoga. Wallahu a'lam.Seorang sufi besar bernama Abu Bakar al-Syibli konon setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan Allah SWT.
"Apa yang menyebabkan dosamu diampuni oleh Aku?" Tanya Allah SWT pada Syibli.
"Solat tepat pada waktunya," jawab Syibli.
"Bukan," kata Allah SWT menimpali.
"Zakat, puasa, dan hajiku yang menyebabkan dosaku diampuni," lanjut Syibli.
"Bukan juga," cetus Allah SWT.
Syibli pun heran, "Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapuskan dosaku, lalu apa yang telah Kau redhai dariku," tanya Syibli penasaran.
"Aku menjayakan dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedi nginan dan kelaparan."
Kisah di atas dimonumentalkan oleh Syeikh Nawawi al-Bantani, dalam kitab syarah Nashaih al-I'bad. Benar dan tidaknya kisah ini dari sisi ilmiah bukan hal penting. Pelajaran dari kisah itulah sesungguhnya yang patut kita petik. Utamanya untuk menyikapi situasi kehidupan umat manusia yang semakin hari dirasakan jauh dari rasa kasih dan kekeluargaan.
Di pelbagai tempat kita miris dengan aneka perilaku yang tidak lagi mencintai bangsa dan aset negara sendiri sebagai anugerah Allah. Lihat saja segala perbuatan dan kepanikan masyarakat sudah tidak boleh lagi dikawal. Seakan masyarakat telah tertanggal dari tuntunan keadaban yang berakar dari nilai kemanusiaan dan moral agama. Dengan begitu, tanpa rasa kasih mereka nekad membunuh sesamanya dengan sadis. Tidak peduli apakah yang dibunuh itu rakyatnya, atasannya, teman dekatnya, keluarganya, atau bahkan anak dan orang tuanya sendiri.
Mengapa kekerasan ini makin menjadi-jadi? Jawapannya berpulang kepada para komponen elite bangsa itu sendiri dalam memberikan keteladanan kasih sayang kepada rakyatnya. Apakah kaum elit, yang mengatakan sudah menyuarakan rakyat dan keadilan telah dibuktikan untuk membela negara dan rakyatnya? Justeru, rakyat kecil marah dan kecewa kerana kumpulan elite tanpa sedar telah melakukan dosa.
Berapa banyak undang-undang yang mereka legitimasi akhirnya digerus oleh tangan besi yang berdarah kolusi. Harta rakyat disulap dengan cek pelawat demi kuasa sesaat. Rakyat menjadi malang kerana diadang oleh pelbagai kes rasuah.
Oleh kerana itu, kisah sufi di atas seharusnya menjadi ibrah (pelajaran) yang amat berharga bagi kita untuk membiasakan diri menanamkan kasih sayang yang bermanfaat ke pada siapa pun makhluk Allah SWT. Dengan ibadah simbolik saja yang kita lakukan tanpa diimbangi dengan amal kemanusiaan, tidaklah Tuhan akan mengampuni dan menjayakan.
Rasa kasih sang sufi di atas yang dicurahkan kepada seekor kucing mengetuk kita semua untuk berlaku sayang dan adil kepada apa pun dan siapa pun umat manusia tanpa diskriminasi. Rasa kasih sayang seperti inilah kelak akan menghantar kan bangsa (negeri) kita menjadi negara yang kuat (tanpa konflik), selamat, aman, damai, maju, dan ber adab. Semoga. Wallahu a'lam.Seorang sufi besar bernama Abu Bakar al-Syibli konon setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan Allah SWT.
"Apa yang menyebabkan dosamu diampuni oleh Aku?" Tanya Allah SWT pada Syibli.
"Solat tepat pada waktunya," jawab Syibli.
"Bukan," kata Allah SWT menimpali.
"Zakat, puasa, dan hajiku yang menyebabkan dosaku diampuni," lanjut Syibli.
"Bukan juga," cetus Allah SWT.
Syibli pun heran, "Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapuskan dosaku, lalu apa yang telah Kau redhai dariku," tanya Syibli penasaran.
"Aku menjayakan dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedi nginan dan kelaparan."
Kisah di atas dimonumentalkan oleh Syeikh Nawawi al-Bantani, dalam kitab syarah Nashaih al-I'bad. Benar dan tidaknya kisah ini dari sisi ilmiah bukan hal penting. Pelajaran dari kisah itulah sesungguhnya yang patut kita petik. Utamanya untuk menyikapi situasi kehidupan umat manusia yang semakin hari dirasakan jauh dari rasa kasih dan kekeluargaan.
Di pelbagai tempat kita miris dengan aneka perilaku yang tidak lagi mencintai bangsa dan aset negara sendiri sebagai anugerah Allah. Lihat saja segala perbuatan dan kepanikan masyarakat sudah tidak boleh lagi dikawal. Seakan masyarakat telah tertanggal dari tuntunan keadaban yang berakar dari nilai kemanusiaan dan moral agama. Dengan begitu, tanpa rasa kasih mereka nekad membunuh sesamanya dengan sadis. Tidak peduli apakah yang dibunuh itu rakyatnya, atasannya, teman dekatnya, keluarganya, atau bahkan anak dan orang tuanya sendiri.
Mengapa kekerasan ini makin menjadi-jadi? Jawapannya berpulang kepada para komponen elite bangsa itu sendiri dalam memberikan keteladanan kasih sayang kepada rakyatnya. Apakah kaum elit, yang mengatakan sudah menyuarakan rakyat dan keadilan telah dibuktikan untuk membela negara dan rakyatnya? Justeru, rakyat kecil marah dan kecewa kerana kumpulan elite tanpa sedar telah melakukan dosa.
Berapa banyak undang-undang yang mereka legitimasi akhirnya digerus oleh tangan besi yang berdarah kolusi. Harta rakyat disulap dengan cek pelawat demi kuasa sesaat. Rakyat menjadi malang kerana diadang oleh pelbagai kes rasuah.
Oleh kerana itu, kisah sufi di atas seharusnya menjadi ibrah (pelajaran) yang amat berharga bagi kita untuk membiasakan diri menanamkan kasih sayang yang bermanfaat ke pada siapa pun makhluk Allah SWT. Dengan ibadah simbolik saja yang kita lakukan tanpa diimbangi dengan amal kemanusiaan, tidaklah Tuhan akan mengampuni dan menjayakan.
Rasa kasih sang sufi di atas yang dicurahkan kepada seekor kucing mengetuk kita semua untuk berlaku sayang dan adil kepada apa pun dan siapa pun umat manusia tanpa diskriminasi. Rasa kasih sayang seperti inilah kelak akan menghantar kan bangsa (negeri) kita menjadi negara yang kuat (tanpa konflik), selamat, aman, damai, maju, dan ber adab. Semoga. Wallahu a'lam.Seorang sufi besar bernama Abu Bakar al-Syibli konon setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan Allah SWT.
"Apa yang menyebabkan dosamu diampuni oleh Aku?" Tanya Allah SWT pada Syibli.
"Solat tepat pada waktunya," jawab Syibli.
"Bukan," kata Allah SWT menimpali.
"Zakat, puasa, dan hajiku yang menyebabkan dosaku diampuni," lanjut Syibli.
"Bukan juga," cetus Allah SWT.
Syibli pun heran, "Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapuskan dosaku, lalu apa yang telah Kau redhai dariku," tanya Syibli penasaran.
"Aku menjayakan dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedi nginan dan kelaparan."
Kisah di atas dimonumentalkan oleh Syeikh Nawawi al-Bantani, dalam kitab syarah Nashaih al-I'bad. Benar dan tidaknya kisah ini dari sisi ilmiah bukan hal penting. Pelajaran dari kisah itulah sesungguhnya yang patut kita petik. Utamanya untuk menyikapi situasi kehidupan umat manusia yang semakin hari dirasakan jauh dari rasa kasih dan kekeluargaan.
Di pelbagai tempat kita miris dengan aneka perilaku yang tidak lagi mencintai bangsa dan aset negara sendiri sebagai anugerah Allah. Lihat saja segala perbuatan dan kepanikan masyarakat sudah tidak boleh lagi dikawal. Seakan masyarakat telah tertanggal dari tuntunan keadaban yang berakar dari nilai kemanusiaan dan moral agama. Dengan begitu, tanpa rasa kasih mereka nekad membunuh sesamanya dengan sadis. Tidak peduli apakah yang dibunuh itu rakyatnya, atasannya, teman dekatnya, keluarganya, atau bahkan anak dan orang tuanya sendiri.
Mengapa kekerasan ini makin menjadi-jadi? Jawapannya berpulang kepada para komponen elite bangsa itu sendiri dalam memberikan keteladanan kasih sayang kepada rakyatnya. Apakah kaum elit, yang mengatakan sudah menyuarakan rakyat dan keadilan telah dibuktikan untuk membela negara dan rakyatnya? Justeru, rakyat kecil marah dan kecewa kerana kumpulan elite tanpa sedar telah melakukan dosa.
Berapa banyak undang-undang yang mereka legitimasi akhirnya digerus oleh tangan besi yang berdarah kolusi. Harta rakyat disulap dengan cek pelawat demi kuasa sesaat. Rakyat menjadi malang kerana diadang oleh pelbagai kes rasuah.
Oleh kerana itu, kisah sufi di atas seharusnya menjadi ibrah (pelajaran) yang amat berharga bagi kita untuk membiasakan diri menanamkan kasih sayang yang bermanfaat ke pada siapa pun makhluk Allah SWT. Dengan ibadah simbolik saja yang kita lakukan tanpa diimbangi dengan amal kemanusiaan, tidaklah Tuhan akan mengampuni dan menjayakan.
Rasa kasih sang sufi di atas yang dicurahkan kepada seekor kucing mengetuk kita semua untuk berlaku sayang dan adil kepada apa pun dan siapa pun umat manusia tanpa diskriminasi. Rasa kasih sayang seperti inilah kelak akan menghantar kan bangsa (negeri) kita menjadi negara yang kuat (tanpa konflik), selamat, aman, damai, maju, dan ber adab. Semoga. Wallahu a'lam.Seorang sufi besar bernama Abu Bakar al-Syibli konon setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan Allah SWT.
"Apa yang menyebabkan dosamu diampuni oleh Aku?" Tanya Allah SWT pada Syibli.
"Solat tepat pada waktunya," jawab Syibli.
"Bukan," kata Allah SWT menimpali.
"Zakat, puasa, dan hajiku yang menyebabkan dosaku diampuni," lanjut Syibli.
"Bukan juga," cetus Allah SWT.
Syibli pun heran, "Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapuskan dosaku, lalu apa yang telah Kau redhai dariku," tanya Syibli penasaran.
"Aku menjayakan dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedi nginan dan kelaparan."
Kisah di atas dimonumentalkan oleh Syeikh Nawawi al-Bantani, dalam kitab syarah Nashaih al-I'bad. Benar dan tidaknya kisah ini dari sisi ilmiah bukan hal penting. Pelajaran dari kisah itulah sesungguhnya yang patut kita petik. Utamanya untuk menyikapi situasi kehidupan umat manusia yang semakin hari dirasakan jauh dari rasa kasih dan kekeluargaan.
Di pelbagai tempat kita miris dengan aneka perilaku yang tidak lagi mencintai bangsa dan aset negara sendiri sebagai anugerah Allah. Lihat saja segala perbuatan dan kepanikan masyarakat sudah tidak boleh lagi dikawal. Seakan masyarakat telah tertanggal dari tuntunan keadaban yang berakar dari nilai kemanusiaan dan moral agama. Dengan begitu, tanpa rasa kasih mereka nekad membunuh sesamanya dengan sadis. Tidak peduli apakah yang dibunuh itu rakyatnya, atasannya, teman dekatnya, keluarganya, atau bahkan anak dan orang tuanya sendiri.
Mengapa kekerasan ini makin menjadi-jadi? Jawapannya berpulang kepada para komponen elite bangsa itu sendiri dalam memberikan keteladanan kasih sayang kepada rakyatnya. Apakah kaum elit, yang mengatakan sudah menyuarakan rakyat dan keadilan telah dibuktikan untuk membela negara dan rakyatnya? Justeru, rakyat kecil marah dan kecewa kerana kumpulan elite tanpa sedar telah melakukan dosa.
Berapa banyak undang-undang yang mereka legitimasi akhirnya digerus oleh tangan besi yang berdarah kolusi. Harta rakyat disulap dengan cek pelawat demi kuasa sesaat. Rakyat menjadi malang kerana diadang oleh pelbagai kes rasuah.
Oleh kerana itu, kisah sufi di atas seharusnya menjadi ibrah (pelajaran) yang amat berharga bagi kita untuk membiasakan diri menanamkan kasih sayang yang bermanfaat ke pada siapa pun makhluk Allah SWT. Dengan ibadah simbolik saja yang kita lakukan tanpa diimbangi dengan amal kemanusiaan, tidaklah Tuhan akan mengampuni dan menjayakan.
Rasa kasih sang sufi di atas yang dicurahkan kepada seekor kucing mengetuk kita semua untuk berlaku sayang dan adil kepada apa pun dan siapa pun umat manusia tanpa diskriminasi. Rasa kasih sayang seperti inilah kelak akan menghantar kan bangsa (negeri) kita menjadi negara yang kuat (tanpa konflik), selamat, aman, damai, maju, dan ber adab. Semoga. Wallahu a'lam.
Sabtu, 16 September 2017
Apakah Ada Tanda Hitam Di Jidat Rasulullah SAW
DALAM sebahagian masyarakat terdapat stereotaip yang mengaitkan antara kesolehan seseorang dengan tanda hitam di kening atau dahi.
Tanda hitam pada kening tersebut seringkali dikaitkan dengan seringnya seseorang melakukan sujud atau sujudnya lama.
Persepsi semacam ini boleh-boleh saja, bahkan boleh dikata sebagai anugerah dari Allah yang patut untuk disyukuri.
Akan tetapi jangan tertipu dulu, belum tentu semua orang yang mempunyai tanda hitam di kening, adalah orang yang banyak sujud. Boleh saja tanda hitam di kening itu terjadi kerana terbentur tembok, kerana bekas luka, atau kerana dibuat-buat agar orang lain menganggap dirinya sebagai ahli sujud.
Namun hendaknya husnudz-dzan lebih kita dahulukan, bahawa orang yang mempunyai tanda hitam di kening itu adalah orang rajin solat, atau rajin sujud, kerana husnudz-dzan bukan hal yang buruk, bahkan merupakan sesuatu yang wajib kepada siapa pun, apatah lagi kepada sesama muslim.
Firman Allah:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang kepada sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku 'dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud "(Q.S. al Fath: 29).
Berdasarkan ayat di atas, maka sepintas lalu kita akan membuat kesimpulan bahawa persepsi sebahagian masyarakat seperti di atas adalah benar.
Ketika menafsirkan ayat ini, ada sebahagian ulama seperti Al-Imam Malik dan juga Sa'id bin Jubair, yang mengatakan bahawa bekas sujud itu adalah warna kehitaman yang nampak di dunia ini.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu serta Al-Hasan dan juga Az-Zuhri berpandangan lain. Mereka mengatakan bahawa yang dimaksudkan dengan tanda bekas sujud dalam ayat di atas ialah cahaya sujud yang terbesit di wajah, iaitu tanda sujud yang terus menerangi wajah mereka hingga di alam barzakh dan di hari kiamat. Jika yang dimaksud dengan tanda hitam itu adalah tanda hitam di kening maka tanda tersebut pasti akan hilang setelah badan dikebumikan.
Rasulullah -shallallahu alayhi wa sallam-sendiri tidak mempunyai tanda hitam itu. Dalam buku-buku sirah, baik sirah ataupun kitab-kitab hadits tidak dijumpai penjelasan adanya tanda hitam pada kening nabi.
عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.
Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, 'tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud' apakah yang dimaksudkan adalah bekas di wajah? Beliau menjawab, "Bukan, bahkan ada orang yang 'kapal' yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan 'kapal' yang ada pada lutut unta namun dia adalah orang bejat. Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu'an "(Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).
Syeikh Ahmad ash Showi dalam kitab tafsirnya mengatakan, "Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya 'iaitu tanda hitam yang ada di dahi kerana hal itu adalah ciri khas khawarij (baca: ahli bid'ah)" ( Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr). Wallahu A'lam.
Waktu Sholat Menurut Alqur'an Dan Ilmu Pengetahuan
Solat menjadi Ibadah utama seorang muslim, kewajipan solat ini menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi langsung seorang hamba dengan Tuhannya. Banyak hikmah di dapati berkaitan perintah solat ini. Baik secara kesihatan, psikologi, sains, dan masih banyak lagi hikmah yang lain. Salah satu hikmah diperintahkan solat sebanyak 5 (lima) waktu. Rahsia ini terungkap berdasar beberapa kajian dan pengamatan para ahli di bidangnya.
Perpindahan waktu adalah bahagian dari kekuasaan Allah swt yang mempunyai hikmah dan kekhususan pada masing-masing. Setiap peralihan waktu solat, sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang boleh diukur dan dapat dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam adalah sesuatu yang tidak asing lagi bagi mereka yang akrab dengan dunia fotografi.
WAKTU SUBUH
Pada waktu ini, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahsia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi. Hal ini terjadi kerana tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih tertidur. Pada saat Azan Subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku 'dan sujud.
WAKTU ZOHOR
Warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sstem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga mempunyai pengaruh terhadap hati. Di samping itu warna kuning ini juga mempunyai rahsia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan solat Zuhur berulang-ulang kali, akan menghadapi masalah dalam system penghadaman serta berkurang keceriaanya.
WAKTU ASAR
Warna alam berubah menjadi oren. Hal ini mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap keadaan prostate, uretus, ovary, testis dan sistem pembiakan secara keseluruhan. Warna oren di alam juga boleh mempengaruhi kreativiti seseorang. Orang yang kerap tertinggal waktu Asar akan menurun daya kreativitinya. Di samping itu, organ-organ pembiakan juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
MENJELANG MAGHRIB
Warna alam berubah menjadi merah. Pada waktu ini kita kerap mendengar nasihat orang-orang tua agar kita tidak berada di luar rumah. Nasihat tersebut ada benarnya, kerana pada saat Maghrib tiba, spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga kerana mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan solat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat kerana pada waktu ini, banyak interferns atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan boleh menimbulkan fatamorgana yang boleh merosakkan penglihatan kita.
KETIKA WAKTU ISYA '
Alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya 'menyimpan rahsia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sisitem kawalan otak. Mereka yang kerap ketinggalan waktu Isya 'akan sering merasa gelisah. Ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk merehatkan tubuh ini. Dengan tidur di waktu tersebut, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mula bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar Pineal (otak kecil), kelenjar Pituitary (bawah otak), thalamus, dan hypothalamus. Maka kita sepatutnya bangun dari tidur, dan pada waktu-waktu ini kita mengerjakan solat malam. Wallahu 'alam Bishowwab. (Aneka Sains)
Langganan:
Postingan (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2017
(376)
-
▼
September
(46)
- Pendeta Memeluk Agama Islam Kerna Tawasul
- Pertolongan Allah Melalui Orang Orang Sholeh
- Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
- Kerinduan Rasulullah SAW Untuk Umatnya Akhir Zaman
- Sahabat Nabi Abu Hurairah Yang Memiliki Ingatan Ya...
- Tujuh Mahkkota jalan Didunia
- Tujuh Cara Berbakti Dengan Orang Tua Setelah Merek...
- Ternyata Dibalik Semua Amal Itu Terdapat Nafsu Ter...
- Salah Satu Obat Hati Adalah Datang Ketempat Waliyu...
- Amalan Dihari Jum'at
- Tujuh Sarang Syetan Yang Terdapat Di Tubuh Manusia
- Inilah Dua Belas Golongan Yang Selalu Didoakan Ole...
- Inilah Bukti Semua Benda Bertasbih Memuji Allah SWT
- Empat Pertanyaan Besar Dipadang Mahsyar
- Mengenal Siapa Tujuh Pemuda Dal;am Kissah Ashabul ...
- Akan Datang Suatu Zaman Kepada Ummatku, Renungan A...
- Dua Puluh Carta Menguatkan Iman
- Jaga Tujuh Sunnah Nabi Setiap Hari
- Sifat Sifat Manusia Dalam Al-qur'an
- Hadis Larangan bernapas ketika minum
- Kisah Rasulullah SAW Dengan Kucing Kesayangan
- Hikmah Wudhu
- Adab Kekamar Mandi Atau WC
- Cara Sunnah Potong Kuku
- Cara Mandi Sunnah Rasul
- Waktu Sholat Menurut Alqur'an Dan Ilmu Pengetahuan
- Apakah Ada Tanda Hitam Di Jidat Rasulullah SAW
- Lantaran Menolong Seekor Kucing
- Delapan Macam Rezeki Yang Tertulis Dalam Al Qur'an
- Waspadalah Ini Yang Akan Menghapus Pahala Sedekahmu
- Kisah iblis Membentang Sejadah
- Amalan Agar BAyi Terhindar Dari Zina
- Jangan Pernah Remehkan Sunnah
- Sepuluh Cara Mendoakan Anak Agar Menjadi Anak Yng ...
- Syarat dan Perjanjian Dalam Jual Beli
- Sekilas Dalam Permasalah Riba
- Adab Adab Dan Cara Membuat Wafak Rajahan
- Adab Dan Etika Beristinja ( Bersuci )
- Contoh Jual Beli Yang Di Larang Dalam Islam
- Amalan 10 Muharram
- Kerena Wudhu Bilal bin Rabah Masuk Syurga
- Nasihat Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri
- Keistimewaaan Rahasia Besar dibalik 10 Muharram Ha...
- Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan
- Kisah Ashabul Ukhdud
- Kebanyakan Penghuni Neraka Adalah Para Wanita
-
▼
September
(46)