Sebuah riwayat dari Tsumamah bin Abdullah menyebutkan, "Dahulu Anas bin Malik RA pernah bernafas di dalam bejana dua kali atau tiga kali, dan dia mengira Nabi SAW pernah melakukan hal itu." (HR. Bukhari)
Riwayat lain dari Abu Qatadah dan bapanya mengatakan bahawa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang di antara kamu minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas)."
"Dan jika salah seorang dari kamu buang air kecil maka janganlah ia memegang dzakar (kemaluannya) dengan tangan kanannya, jika membersihkan maka jangan membersihkan dengan tangan kanannya." (HR. Bukhari).
Sebahagian ulama mengatakan bahawa larangan bernafas di dalam bejana ketika minum sama seperti larangan ketika makan dan minum, sebab hal itu boleh menyebabkan keluarnya ludah sehingga boleh menjejaskan kebersihan air minum tersebut. Keadaan ini apabila dia makan dan minum dengan orang lain.
Adapun bila ia makan sendirian atau bersama keluarganya atau dengan orang yang tidak terganggu dengan caramu tersebut, maka hal itu tidak mengapa.
Imam Ibn Hajar Al-Asqalani pernah berkata, "Dan yang lebih bagus adalah menguatkuasakan larangan hadis Nabi tersebut, sebab larangan itu bukan untuk menghormati orang yang layak dihormati ataupun untuk mendapat penghargaan dari orang lain."
Imam Al-Qurtubi menambah pula, makna larangan itu adalah supaya bejana dan air tersebut tidak tercemar dengan air liur atau pun bau yang tidak sedap. (Fathul Bari, 10/94).
Demikianlah penjelasan para ulama kita. Para pakar kontemporari pun telah berusaha mengorek hikmah atas larangan tersebut. Mereka mengatakan ini adalah petunjuk yang indah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW dalam menyempurnakan akhlak. Sumber republika.co.id
Artikel Terkait
- Ahli Alqur'an
- Cara Bayar Kifarat puasa Bagi Orang Yang Berhubungan Suami Istri Di siang Hari Bulan Ramadhan
- 6 Keutamaan Puasa Syawal
- Kelompok Yang Selamat Di Akhir Zaman
- Keistimewaan 10 Rajab
- Kemulian Mencintai Ulama Pewaris Nabi
- Kalam Nasehat Prof. DR. Al Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih
- Jumlah Sunnah Shalat
- Jiwa Yang Mengikuti Ruh
- Jangan Terbujuk Dengan Godaan Dunia
- Janganlah Menyakiti Umat Rasulullah SAW
- Janganlah Meninggalkan Majelis Ilmu
- Janganlah Menentang Para Ulama Sufi
- Jangan Khawatir Akan Perihal Rezeki
- Mutiara dari kota Tarim Alhabib Alwi bin Syahab ulama kota Tarim
- Janganlah Berwatak Keras Dan Memperpanjang Urusan
- Janganlah Bersandar Pada Kehormatan
- Jangan Biarkan Waktu Berlalu Tanpa Ilmu
- Hubungan Sujud Dengan Otak Manusia
- Siksa Kubur Jadi Hilang Hikmat Dari Dibacakannya Maulid Nabi
0 komentar:
Posting Komentar