SEORANG lelaki yang akan berkahwin meminta nasihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Wanita yang akan dinikahinya itu cantik dan berkedudukan tinggi, akan tetapi Rasulullah melarangnya. Mengapa Rasulullah sampai melarang lelaki tersebut untuk berkahwin dengan wanita itu?
Rasulullah mengemukakan satu kekurangan wanita tersebut, akan tetapi lelaki itu belum berpuas hati dan masih berkeras untuk menikahi wanita tersebut. Di hari berikutnya, ia kembali mengajukan agar dibenarkan berkahwin dengan wanita itu.
Namun, Rasulullah kembali melarangnya. Hingga ketiga kalinya, lelaki itu kembali menghadap Nabi dan mengajukan agar dibenarkan berkahwin dengannya. Lalu Rasulullah pun mensabdakan alasan melarangnya.
Seseorang datang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya aku akan berkahwin dengan seorang wanita yang mempunyai kedudukan tinggi dan kecantikan, tetapi ia tidak dapat melahirkan. Apakah aku boleh menikahinya? "Beliau menjawab," Jangan "Kemudian ia menghadap untuk kedua kalinya dan beliau tetap melarangnya. Kemudian ia menghadap ketiga kalinya maka beliau bersabda, "Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, kerana sesungguhnya aku berharap mempunyai jumlah umat yang banyak melalui kalian di antara umat-umat lain," (HR. Abu Dawud).
Hadits ini menunjukkan keutamaan berkahwin dengan wanita yang subur, sebagaimana hadis-hadis lain. Wallahu a'lam bish shawab. []
Artikel Terkait
- Janganlah Bersandar Pada Kehormatan
- Jangan Biarkan Waktu Berlalu Tanpa Ilmu
- Hubungan Sujud Dengan Otak Manusia
- Siksa Kubur Jadi Hilang Hikmat Dari Dibacakannya Maulid Nabi
- Ahli Alqur'an
- Cara Bayar Kifarat puasa Bagi Orang Yang Berhubungan Suami Istri Di siang Hari Bulan Ramadhan
- 6 Keutamaan Puasa Syawal
- Kelompok Yang Selamat Di Akhir Zaman
- Keistimewaan 10 Rajab
- Kemulian Mencintai Ulama Pewaris Nabi
- Kalam Nasehat Prof. DR. Al Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih
- Jumlah Sunnah Shalat
- Jiwa Yang Mengikuti Ruh
- Jangan Terbujuk Dengan Godaan Dunia
- Janganlah Menyakiti Umat Rasulullah SAW
- Janganlah Meninggalkan Majelis Ilmu
- Janganlah Menentang Para Ulama Sufi
- Jangan Khawatir Akan Perihal Rezeki
- Mutiara dari kota Tarim Alhabib Alwi bin Syahab ulama kota Tarim
- Janganlah Berwatak Keras Dan Memperpanjang Urusan
0 komentar:
Posting Komentar