Kamis, 05 Juli 2012

BIografi dan Download ceramah Ustadz Jefri Albukhori



Sejak kecil Uje sebutan dari ustadz jefri telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Jayanti Tangerang.

Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaikan salat, ia diam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama 4 tahun dari 6 tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Kenakalan Uje
Masa kanak-kanak Uje yang masih terbilang cukup agamis itu tidak berlangsung lama. Menjelang remaja, ia justru semakin nakal. Ia pernah dimarahi ibunya yang sedang mengajar karena merasa sangat terganggu dengan suara gitar dan nyanyiannya yang sangat keras. Saking marahnya, sang ibunda sampai membentaknya, “Hei, setan!” Kenakalannya pun semakin menjadi saat ia masuk pesantren. Bahkan akhirnya Uje dikeluarkan dari pondok. Suatu waktu, guru Uje tidak tahan lagi atas sikapnnya tersebut. Begitu masuk, Uje ditimpuk pakai penghapus. Kemudian, karena kesal, saya ‘mengembalikan’ penghapus itu dengan cara yang sama. Keluar dari pesantren, ia masuk Madrasah Aliyah, yang cuma bisa dijalaninya selama satu tahun. Ia dikeluarkan, karena berkelahi. Pendidikan yang carut marut dan pergaulan yang tidak terkontrol membawa Jefri masuk dunia yang liar.

Saat usianya baru 16 tahun, ia sudah mulai mengenal dunia malam. Ia hanya masuk sekolah saat ujian. Setiap malam ia lebih sering berada di diskotek untuk menari. Tiap ke diskotek, diam-diam Uje mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Karena bakat, Uje pun kemudian menjadi penari yang bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain. Bahkan beberapa kali Uje berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer. Belum puas, Uje juga mencoba merambah dunia fotomodel dan ikut fashion show di beberapa diskotek. Akhirnya, meski dengan nilai pas-pasan Uje berhasil lulus SMA pada tahun 1990.

Usai SMA ia menjajal kemampuan aktingnya dengan menjadi pemeran pengganti dalam beberapa sinetron. Aktingnya mulai dilirik sutradara. Tahun itu juga Uje mendapat peran di sinetron "Pendekar Halilintar" yang pada waktu itu sinetron masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan artis film. Sementara itu hubungan Jefri dengan kedua orangtuanya semakin memburuk. Apihnya (panggilan Uje kepada ayahnya) mati-matian menentang kegiatan Uje. Haji Ismail Modal sangat mengenal kelamnya dunia yang tengah digeluti anaknya. Karena, di masa mudanya Ismail juga pernah berkecimpung di dunia film. Ayahnya pernah main di film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Tapi Uje tetaplah Uje. Terlebih setelah ia menyabet gelar Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja, yang diadakan TVRI tahun 1991. Waktu itu Uje sangat bangga, karena merasa menang dari orangtuanya. Kesombongannya makin menjadi. Ia merasa, jalan hidup yang dititinya adalah yang terbaik baginya.

Kecanduan narkoba
Setelah bergelimang uang, Jefri semakin tidak terkendali. Semua jenis kemaksiatan pernah dicobanya. Ia pun sempat bertahun-tahun menjadi pecandu berat narkoba. Bahkan malam pengantinnya dengan Pipik Dian Irawati, gadis Semarang yang dinikahinya 7 September 1999, dilewatinya dengan kondisi sakaw dan menikmati putaw semalaman. Tapi saat itu istrinya justru semakin tertantang untuk melepaskan Uje dari jeratan benda terkutuk itu. Uje memang beruntung. Istrinya tidak hanya cantik, tetapi juga tabah dan ulet. Dengan sabar Pipik menemani Jefri melewati hari-hari sakaw-nya. Juga pada malam-malam saat suaminya menderita paranoia, dikejar mimpi buruk dan ilusi menakutkan. Saat itu Jefri memang tengah dijauhi teman-temannya, yang kewalahan dengan kelakuan buruk yang semakin menjadi-jadi saat ketagihan.

Uje sempat mengalami masa-masa paranoid, sekitar setahun. Pada masa itulah Uje menyadari bahwa ia tidak memiliki siapa-siapa kecuali Allah SWT. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Seburuk apa pun manusia di mata Allah, Dia tidak pernah meninggalkannya. Perlahan Uje mulai terkontrol. Terlebih ketika mendengar Pipik hamil, ia berusaha keras menghentikan kebiasaan buruknya. Selain mengikuti terapi dengan Prof. Dr. Dadang Hawari, Uje juga mempunyai cara tersendiri melawan kecanduannya. Saat keinginan untuk mengonsumsi putaw datang dan tak tertahankan, ia menghukum dirinya dengan melukai tubuhnya sendiri. Cara ini, menurut Pipik, lumayan efektif meski awalnya sempat membuatnya ngeri.Kini, enam tahun setelah pernikahannya, ibu dua anak Jefri, Adiba Khanza Az-Zahra dan Muhammad Abi Dzar Al-Ghifari, ini bisa tersenyum lega. Suaminya bukan saja sembuh dari kecanduan narkoba, tetapi juga telah berhasil mengembalikan dirinya sendiri ke jalan Allah. Uje, meneruskan jejak orangtuanya, kini dikenal sebagai seorang pendakwah yang sangat digemari.

Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikahi secara siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.

Masa taubat
Setelah masa perenungan, Uje kembali memulai mengaji di berbagai majelis taklim di ibu kota. Ia juga berguru kepada beberapa ulama, salah satunya adalah K.H. Ali Saman. Terhadap gurunya yang satu ini Uje sangat terkesan dengan pola hidupnya yang bersahaja. Setelah mengikuti berbagai taklim dan pengajian, ia mulai merasakan ketenangan dalam hidup. Tahun 2000 ia menjadi penyuluh gerakan anti narkoba. Ini pun awalnya tidak disengaja. Saat itu salah satu kakaknya, Ustaz Abdullah Riyadh (kini almarhum), yang seharusnya menjadi pembicara, berhalangan hadir, karena harus ke Singapura. Uje dipaksa menggantikan ceramah-ceramah Ramadhan di beberapa masjid dan kantor. Masa lalunya yang kelam justru dijadikan salah satu modal berdakwah, terutama terhadap kaum muda. Berbagai pengalaman dan kiat menghindari dunia hitam memang lebih efektif bila disampaikan oleh orang yang pernah bergelimang di dalamnya. Gayanya yang khas dengan iringan pelantunan ayat-ayat Al-Quran dan celetukan-celetukan ala remaja yang membumbui ceramahnya sangat digandrungi kawula muda.


Wajah tampannya juga memesona kaum ibu dan remaja putri.Sejak itu ia merambah jalan dakwah, dan mulai dikenal sebagai mubalig. Popularitasnya kian meroket ketika beberapa stasiun televisi swasta mengontraknya untuk memberi tausiah di sinetron religi. Berbagai acara, seperti Kuliah Pagi, Astagfirullah (SCTV), Di Ambang Fajar (RCTI), Kuasa Illahi dan Suratan Takdir (TPI), Musafir (ANTV), dan Sentuhan Qalbu (TransTV), pun dihiasi wajah dan nasihat-nasihatnya. Uje juga dikenal memiliki bakat tarik suara, sehingga sebuah perusahaan rekaman menawarkannya untuk rekaman. Kemudian Uje merilis album perdananya, "Lahir Kembali", yang diproduksi Forte Record dan diedarkan oleh Nada Hijrah.

Di tengah kesibukannya sebagai dai dan membintangi beberapa sinetron keagamaan, ia pun masih menyempatkan diri membuka pengajian di kediamannya. “Namanya Majelis Taklim I Like Monday. Jadwal acara taklim yang diselenggarakan dua minggu sekali ini banyak diikuti para eksekutif, businessman, anak muda, artis, dan lain-lain. Uje sengaja memilih nama I Like Monday untuk majelis taklimnya sebagai penghormatan terhadap hari kelahiran, hijrah, dan wafatnya Rasulullah SAW. Konsep yang ditawarkan majelis taklim yang diadakan setiap Senin malam ini adalah pengkajian kasus-kasus yang sedang hangat di masyarakat dan dikupas dengan materi-materi yang sederhana. Dalam setiap pengajian yang diselenggarakannya, Uje sendiri jarang tampil sebagai pembicara utama. Ia justru lebih sering mengundang pembicara atau ustadz dari luar. Dengan begitu, menurutnya, ia bisa menyerap ilmu dari pembicara yang hadir di majelisnya.Sejak menempati rumah barunya di kawasan Pondok Indah, Ustaz Jefri menghiasi hari-harinya dengan berbagai kegiatan bermanfaat bagi umat. Ia juga berharap, di rumah barunya ini bisa lebih memperhatikan buah hatinya, Adiba dan Abizar. Rupanya sang ustaz, dengan pengalaman masa mudanya, sangat khawatir dengan pengaruh lingkungan yang bisa dengan mudah merusak seorang anak. Setelah menjadi ustaz, masih sering terngiang di telinganya wejangan gurunya semasa di pesantren, almarhum K.H. Ahmad Rifai Arif, pengasuh Ponpes Darul Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang, yang mengingatkan pentingnya introspeksi diri. “Dari mana kita datang? Sekarang ada di mana? Dan akan ke mana? Kalian tidak harus menjadi ulama, karena yang terpenting adalah memiliki iman yang kuat.

Hal yang menyadarkan Uje dari kehidupan semu adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Sebagai awal dari usaha pertaubatan, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Sebab alm Ust. H. Abdullah Riyad mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura. Uje berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.

Dari situlah Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan perlahan-lahan bisa seperti sekarang ini, dikenal oleh masyrakat banyak dikagumi oleh seluruh kalangan. Selain itu Uje, juga menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu Islami, debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007)

setelah anda membaca biografi ustadz Jefri Albukhari silahkan anda mendownload ceramah ceramah ustadz bukhori dibawah ini,atau anda bisa mendownload ceramah beliau sambil membaca biografi beliau,inilah sedikit kumpulan ceramah ceramah ustadz bukhori :
  1. Tiga golongan dalam AlQur'an
  2. Tiga golongan manusia
  3. Hidayah
  4. Lukman dan anaknya
  5. Delapan penyakit hati
  6. Keutamaan Akhlak perempuan
  7. Kepribadian akhlak prempuan
  8. Menghadapi musibah
  9. Menyingkapi musibah
  10. Yang di rindui Surga
  11. Sabar dalam berhaji
  12. Haji
  13. Qurban
  14. Dialog para Nabi dengan Allah
  15. Kematian
  16. Senandung Qalbu
  17. Menggapai kematian yang indahMenghadapi permasalahan
  18. Menghadapi Fitnah
  19. Wasiat Lukman terhadap anaknya
  20. Hukum Allah
  21. Teman akrab
  22. Kepemimpinan
  23. Idola
  24. Makna merdeka
Sampai disini Download ceramah ceramah ustadz Jefri Albukhori mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua dalam meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWt .... Amiiinnnnn

Artikel Terkait

1 komentar:

Arsip Blog