Kamis, 29 November 2012

Kedekatan Habib Zein Bin Muhammad al-Habsy Dengan Abah Guru Sekumpul


Diantara Habaib yang selalu membela dan mendukung Guru Zaini adalah Habib Zein Bin Muhammad al-Habsyi. Beliau adalah seorang habib kelahiran Hadhramaut, termasuk salah seorang murid dari Al-Arif billah Al-Habib ‘Ali Bin Muhammad Bin Husein al-Habsyi (Pengarang Maulid Simthud Duror/Maulid Al-Habsyi) di Hadramaut.

Pada usia 40 tahun Habib Zein hijrah dari Hadramaut ke Kalimantan Selatan bersama keluarga beliau, dan beliau memilih Martapura sebagai tempat bermukim. Sedangkan saudara beliau lainnya yaitu Habib Ahmad al-Habsyi, Habib Umar, Habib Salim al-Habsyi memilih tinggal di Banjarmasin.


Ayah beliau Habib Muhammad al-Habsyi sudah lebih dahulu tinggal dan wafat di Banjarmasin serta dimakamkan di Alkah Turbah Sungai Jingah. Begitu juga dengan sepupu beliau yang bernama Habib Ibrahim al-Habsyi yang telah bermukim dan wafat di Kota Negara Hulu Sungai Selatan.

Kedatangan Habib Zein dan keluarga beliau lainnya ke Kalimantan Selatan adalah suatu berkah tersendiri bagi masyarakat Kalimantan Selatan, karena mereka semua datang dari negeri yang penuh dengan ilmu agama yang murni berdasarkan Ahlussunnah wal Jamaah yaitu negeri Tarim Hadhramaut.
Pada usia 45 tahun Habib Zein menikah dengan Syarifah Tholhah anak dari Habib Abdullah As-Seggaf Kampung Melayu Martapura. Dan sebelumnya Habib Zein juga mempunyai isteri di Mekkah dan mempunyai beberapa orang anak disana.

Beliau adalah seorang yang pemurah dan kasih sayang. Suatu ketika beliau melihat gerobak sapi yang sarat dengan muatan kayu bakar untuk dijual, sedangkan si penjual kayu terus menerus memukulkan cambuk kepada sapi yang sudah terlihat sangat letih dan lapar. Maka Habib Zein memanggil si penjual kayu dan membeli kayu tersebut, disebabkan rasa kasihan dengan sapi itu, padahal masih banyak persedian kayu bakar di rumah beliau. Begitu pula sifat kasih sayang beliau yang tidak pernah memarahi anak-anaknya. Bahkan apabila seorang anaknya menangis, beliau selalu membelikan makanan kecil untuknya. Seringkali beliau menasehati anak-anaknya apabila waktu senja tiba agar jangan ada lagi yang masih di luar rumah, untuk bersiap-siap menyambut malam dengan diawali shalat Magrib berjamaah. Beliau sendiri sebelum tiba waktu shalat Dzuhur dan Ashar bersegera menutup jualan dan ikut shalat berjamaah di Masjid Jami’ Martapura.

Pada suatu kejadian pernah seorang yang kebingungan dan bersedih karena dagangannya baru ditipu orang. Orang itu lewat di depan Habib Zein yang sedang berjualan minyak wangi, kitab, tasbih dan sebagainya di Pasar Martapura. Maka beliau memanggilnya dan mengusap kepala pedagang tadi seraya berkata : “Insya Allah nanti kamu akan dapat rizqi yang lebih dari itu” serta mendo’akannya. Padahal si pedagang itu tidak pernah bercerita kepada siapapun tentang musibah yang ia alami, namun Habib telah mengetahui kegundahan hatinya. Tidak beberapa lama setelah musibah itu, pedagang tadi mendapat rizqi yang banyak dan usahanya lebih baik dari sebelumnya.

Habib Zein al-Habsyi adalah seorang yang ‘Alim dan sangat cinta kepada ulama dan para penuntut ilmu, beliau lebih banyak melakukan Dakwah Bil Haal (memberi contoh dengan keperibadian yang mulia) serta mendorong Ahli Qaryah (Masyarakat) untuk bersama-sama menimba ilmu, warisan dari Baginda Rasulullah SAW kepada guru-guru yang ada di masa itu.

Walaupun beliau seorang yang kaya akan ilmu agama, namun beliau sangat Tawadhu’ dan hanya ikut di tengah-tengah majelis ilmu berbaur bersama para penuntut ilmu lainnya. Diantara Ulama yang selalu beliau ikuti yaitu al-‘Alimul ‘Allamah Tuan Guru H. Abdurrahman atau yang lebih dikenal dengan Tunji Adu, al-‘Alimul ‘Allamah Mufti H. Ahmad Zaini, al-‘Alimul Fadhil Tuan Guru H. Husin Qadri, al-‘Alimul Fadhil Tuan Guru H. Semman Mulia secara turun temurun, hingga sampai saat Guru Zaini mulai membuka majelis, beliau juga selalu hadir di sana.


Sejak kedatangan Habib Zein al-Habsyi ke Martapura, majelis-majelis ilmu agama menjadi lebih hidup dengan keberadaan beliau di tengah-tengah penuntut ilmu. Lebih lagi pada majelis pengajian Guru Zaini di Keraton, beliau selalu mendampingi kemanapun Guru Zaini diundang, baik untuk membacakan Maulid maupun pengajian agama, beliau selalu ikut hadir.


Habib Zein adalah seorang yang lembut hatinya, apabila beliau mendengar nasehat agama maupun maulid atau qashidah yang dibacakan oleh Guru Zaini beliau sering meneteskan air mata, lebih-lebih apabila Guru Zaini menceritakan tentang sejarah perjalanan hidupnya Rasulullah SAW, beliau terlihat mengusap air matanya seraya berseru: “Allahumma Sholli ‘Alaih”… “Allahumma Sholli ‘Alaih…” hingga dijawab diikuti oleh para hadirin, “Shalallahu ‘alaih..” sehingga suasana majelis menjadi lebih berkesan dengan kehadiran beliau.

Hubungan Habib Zein dengan Guru Zaini sangatlah erat, beliau menganggap Guru Zaini adalah seperti anak kandungnya sendiri. Kedekatan Habib Zein dengan Guru Zaini ini sangat terlihat pada waktu Guru Zaini menikah.


Sebagaimana anak dan ayah kandung pada umumnya mereka selalu bertukar pikiran membicarakan masalah ilmu dan kemaslahatan umat. Apabila ada masalah, Guru Zaini selalu minta nasehat dan do’a kepada beliau maka tangan Habib Zein disentuhkannya ke telinga Guru Zaini dan dari lidah Habib selalu keluar kalimat “jangan dilawani pun”, dan dengan penuh hikmat yang menunjukkan kasih sayangnya yang mendalam membacakan ayat Al-Qur’an :
ان الله مع الصابرين ان الله مع الصابرين

Demikianlah kecintaan serta dukungan Habib Zein kepada Guru Zaini, beliau selalu mendo’akan dan menjaga lahir bathin Guru Zaini dengan mewasiatkan kepada para habaib sepeninggal beliau, karena beliau melihat dengan jelas zhohir, bathin, akhlaq dan niat Guru Zaini yang semata-mata Ittiba’ kepada Rasulullah SAW.

Kecintaan Habib Zein kepada Guru Zaini jelas terlihat, menjelang hari wafatnya, beliau berwasiat kepada saudara sepupunya Habib Ali bin Hasan al-Habsyi yang juga berasal dari Hadramaut, beliau berkata:

“Hai Ali, aku mungkin kada lawas lagi akan Tawajjuh meninggal dunia, maka anak kita ‘Guru Zaini’ banyak musuhnya, jadi ikam hai Ali, menemani Zaini ini, itu aja pesanku”,
Dijawab oleh Habib Ali: “Insya Allah”.



Maka setelah mendapat wasiat itu Habib Ali bin Hasan al-Habsyi selalu mengikuti majelis Guru Zaini, demikian pula di bulan Ramadhan Habib Ali bin Hasan ikut shalat Tarawih satu bulan penuh baik di langgar Darul Aman Keraton maupun di langgar Ar-Raudhah Sekumpul dan beliau yang membacakan do’anya. Kemudian Habib Ahmad Bin Abdurrahman As-seggaf Seiwun Hadhramaut datang ziarah ke Sekumpul atas perintah Sayidina Faqih Muqaddam di dalam Ijtima’ beliau dan bertemu Habib Ali maka Habib Ali berpesan kepada Habib Ahmad untuk tinggal di Sekumpul menemani Guru Zaini.

Kata Habib Ali bin Hasan al-Habsyi : “Ahmad.. Aku sudah hampir masanya Tawajjuh menghadap Allah, ini Guru Zaini banyak musuhnya banyak nang mehiri’i inya, aku mengharap.. Ahmad.. ikam tinggal di Martapura mendampingi akan Zaini, kasian Zaini kalau kada didampingi, inya banyak nang mehiri’ i dan memusuhi. Dan sedikit sekali nang membela dan membantu inya” maka setelah mendapat wasiat itu Habib Ahmad lama tinggal di Sekumpul.

Habib Zein Bin Muhammad al-Habsyi berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu, tanggal 27 Sya’ban 1402 H / 19 Juni 1982 M, dalam usia 100 tahun lebih. Dimakamkan di belakang rumah beliau di jalan A.Yani KM. 39 Kelurahan Kampung Jawa, Martapura.


Sumber : http://www.facebook.com/groups/parapencinta.abahguru/
             : http://www.facebook.com/cintadanrinduGuruSekumpul


Senin, 26 November 2012

karomah Abah Guru Sekumpul 8



Abah Guru ketika berangkat haji yang kedua kalinya sekitar tahun 1980.
Layaknya ulama-ulama dari segala penjuru, jika sedang menunaikan haji ke Makkah, selalu menyempatkan sowan ke tempat para ulama Makkah. Begitu pula yang dilakukan oleh Abah Guru. Ketika itu yang menjadi pengantar Abah jika ingin sowan ke tempat para ulama di Makkah adalah Tuan Guru Hatim Salman dan Tuan Guru Sya’rani Toyyib.

 Pada suatu hari, Abah Guru ingin bertamu kepada salah seorang habaib di kota Makkah. Seperti biasa, Guru Hatim selalu ada dan siap mengantar kemana saja beliau ingin pergi. Guru Hatim yang saat itu berada di dekat Abah Guru, dipinta oleh Abah menelpon terlebih dahulu Habib yang nantinya akan didatangi, agar kedatangan Abah Guru sudah ada janji sebelumnya dengan sang Habib. Mendengar Abah Guru begitu, Guru Hatim buru-buru menuju tangga naik ke atas tingkat dua untuk menelpon Habib yang dimaksud. Namun pada saat itu, Abah Guru segera mencegah Guru Hatim yang akan menaiki tangga. Ujar Abah Guru, “Tim (panggilan Abah kepada Guru Hatim), menelpon pakai ini saja (sambil meletakkan tangan ke dada).. Merasa dicegah, Guru Hatim meurungkan niatnya menelpon sang Habib tadi.

Pada saat yang telah ditentukan, berangkatlah Abah Guru bersama Guru Hatim dan Guru Sya’rani pergi menuju rumah sang Habib. Ternyata, sesaat ketika Abah Guru sampai di depan rumah Habib. Sang Habib telah duluan menunggu Abah Guru dengan berdiri di depan pintu sambil di tangannya memegang kipas ayaman dari buluh ; berkipas-kipas ringan. Sontak, kedua penggiring Abah yakni Guru Hatim dan Guru Sya’rani kaget, padahal sebelum berangkat ke sini tadi, sang Habib tidak jadi ditelpon, tetapi kenapa oleh sang Habib sudah mengetahuinya duluan, buktinya sang Habib sudah di depan menunggu, apalagi sang Habib berucap, saya telah menunggu kalian dari tadi.

Setelah diingat-ingat. Barulah disadari, bahwa isyarat Abah Guru tadi meletakkan tangan ke dada yang dimaksud adalah hati. Artinya hubungan antara Abah Guru dan Habib sudah terjalin melalui hati bathiniyah. Sehingga tidak perlu lagi memakai alat keduniaan seperti telpon tadi..

Senin, 19 November 2012

Menyelusuri Jejak Ulama Banjar


“Ulama bukanlah malaikat dari langit yang turunkan ke bumi untuk menyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali ke langit. Ulama adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam masa yang panjang, sampai waktu mereka habis”.

Perjalanan sejarah dari masa ke masa tak luput dari kilasan perjalanan sosok para ulama. Merekalah garda terdepan semangat juang yang tengah dikobarkan. Merekalah guru bagi peradaban yang agung. Peradaban yang melahirkan jundi-jundi yang ikhlas mempertaruhkan dirinya atas nama dien yang mulia, al-Islam.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Ungkapan klasik ini memiliki makna penting dalam pembangunan bangsa ke depan. Begitu pula umat yang besar adalah umat yang mau menghargai, mengenang, menelusuri dan mengikuti jejak langkah para ulamanya. Sebab sangat jelas, ulama adalah pewaris para nabi, karena peran dan perjuangan para ulama yang telah mendahului perjuangan para penerusnya saat inilah, akhirnya dakwah sampai kepada kita.

Karena itulah sudah seharusnya bila kiprah dan sumbangsih para ulama tersebut perlu diapresiasi, dihargai, dikenang, dipelihara, diteruskan dan dikembangkan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia, untuk menghadapi tantangan global.

Dari sekian banyak tokoh ulama yang perlu diketahui oleh anak bangsa dan para penerus perjuangan, mereka adalah para ulama Indonesia yang berasal dari pulau Kalimantan (Borneo). Karena peran mereka yang sangat berarti bagi negara dan bangsa, khususnya di bumi Kalimantan.

Nama Syaikh Muhammad Arsyad menempati hati masyarakat Kalimantan dan Indonesia sebagai ulama besar dan pengembang ilmu pengetahuan dan agama. Belum ada tokoh yang mengalahkan kepopuleran nama Syaih Arsyad Al-Banjari. Karya-karyanya hingga kini tetap dibaca orang di masjid dan disebut-sebut sebagai rujukan. Nama kitabnya Sabilal Muhtadin diabadikan untuk nama Masjid Raya di Banjarmasin. Nama kitabnya yang lain Tuhfatur Raghibin juga diabadikan untuk sebuah masjid yang tak jauh dari makan Syaikh Arsyad.

Tak hanya itu, hampir seluruh ulama di Banjarmasin masih memiliki tautan dengannya. Baik sebagai keturunan atau muridnya. Sebut saja nama almarhum K.H. Muhammad Zaini, yang dikenal dengan nama Guru Sekumpul itu, adalah keturunan Syaikh Arsyad. Hampir semua ulama di Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Malaysia, pernah menimba ilmu dari syaikh atau dari murid-murid syaikh.

Bumi Kalimantan tidak hanya melahirkan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dengan karyanya “Sabilal Muhtadin” yang masyhur itu. Dari pulau yang dilintasi garis khatulistiwa ini juga mengorbit sebuah bintang yang kini menempati gugusan ulama terkemuka Nusantara. Dialah Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari yang salah satu karyanya, “Durr Al-Nafis”, masih dibaca sampai sekarang.

Setelah Arsyad Al-Banjari, Muhammad Nafis adalah ulama paling berpengaruh di Kalimantan. Muhammad Arsyad lebih masyhur sebagai ulama fiqh lewat karyanya yang monumental tadi, sedangkan Muhammad Nafis lebih terkenal sebagai ahli tasawuf, melalui karyanya yang juga beredar luas di Nusantara.

Muhammad Nafis bin Idris bin Husain Al-Banjari berasal dari keluarga bangsawan. Beliau dilahirkan di Martapura, Kalimantan Selatan, pada tahun 1148 Hijriah atau tahun 1735 Masehi. Nafis hidup dalam kurun waktu yang sama dengan Syekh Arsyad, yang lahir pada 1122/1710. Jika Arsyad meninggal tahun 1227/1812, Nafis belum diketahui tahun wafatnya. Yang kita ketahui, peristirahatan terakhir beliau di desa Kelua, sekitar 125 kilometer dari Banjarmasin.

Sederet nama-nama besar terus menghias panggung sejarah bumi Kalimantan dari masa ke masa. Nama dan dedikasi mereka tertoreh dengan tinta emas. Sebut saja di antaranya, ada Mufti Jamaluddin al-Banjari, mufti Banjar pertama. Syeikh Sa’duddin, pelopor dakwah di Banua Anam, KH. Muhammad Kasyful Anwar, sang penggagas perubahan Darussalam yang rendah hati, Syeikh Muhammad Afif, pemancang tiang guru mesjid al-Karomah. Qadhi KH. Husein Qadri, Qadhi sekaligus penulis yang murah senyum. KH Badruddin, ulama, pendidik dan politikus ulung, KH. Muhammad Rasyad, ulama yang ulet menyampaikan dakwah Islam, KH. Zainal Ilmi, ulama yang tegas, berwibawa dan selalu merendah. KH. Muhammad Syarwani Abdan, kyai santun nan rendah hati, pencetak kader ulama. Syeikh H. Anang Sya’rani, muhaddits pertama Kalimantan. KH. Saman Jalil, ulama sang astronom. KH. Muhammad Hanafi Gobet, kyai pendidik sekaligus politikus yang berwibawa.

Kisah-kisah para ulama yang malang melintang di “jagad” dakwah itu, adalah jua tetesan hikmah yang dapat menjadi ibroh bagi para penyeru dienullah yang mulia ini. Refleksi mereka adalah refleksi kita. Masalah yang mereka hadapi juga kita hadapi, entah kemarin, kini atau esok. Idealisme mereka adalah juga idealisme kita.

Di tengah kelangkaan apresiasi ummat terhadap figur tokoh-tokoh ulama yang telah wafat, yang tersebar di bumi Borneo, agaknya penting bagi kita untuk menghargai jerih payah perjuangan dari tokoh-tokoh ulama tersebut. Karena kita sadar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu merealisasikan cita-cita para pendahulunya, sebaliknya satu bangsa akan menjadi kerdil bila ia mengkhianati cita-cita perjuangan para pendahulunya. Umat akan menjadi merosot bila cita-cita perjuangan yang telah ditanamkan dan disemai oleh para ulama, kemudian mereka tidak bisa menjalankan jejak langkahnya.

Bagi generasi muda masa kini, kita berharap saatnya untuk mengenang kembali, kemudian menghargai dan meneruskan cita-cita dan perjuangan mereka dalam konteks kekinian. Selain itu, menelusuri jejak-jejak sejarah ulama mampu merekatkan kembali jalinan psikologis dan spiritual dari para ulama tersebut. Dari peran mereka kita dapat mengetahui akar-akar pemikiran, akar-akar perjuangan, serta pengaruh yang muncul dalam fenomena kebangsaan kita. Sehingga paparan ini dapat memberikan gambaran utuh mata rantai perjuangan tokoh-tokoh Islam dulu, kini dan esok.

Gambaran tersebut akan sangat berarti bagi individu-individu yang ingin mempelajari dan menelaah kembali jaringan ulama Kalimantan yang mempersembahkan dedikasi dan loyalitasnya untuk pembangunan bangsa.

Lewat penggalan kisah para ulama itu, kita dapat beroleh hikmah. Hikmah yang mendalam. Bagaimana pahit getir, susah senang mereka dalam mengembangkan payung dakwah ini. Bagaimana tekad mereka dalam membumikan kalimat Laa ilaha illallah di tanah di mana mereka berpijak. Semoga hikmah ini menjadi amunisi yang membuat semangat kita berkobar-kobar.

Harapan kita, ummat dapat senantiasa mengenang dan memahami kembali sejarah perjuangan masa lalu, akar-akar intelektual, perjuangan dan kiprah para tokoh ulama Borneo, untuk kemudian meneruskan dan mengembangkan cita-cita dan perjuangan yang mungkin saja belum selesai, bisa jadi pelanjutnya lebih pintar memberi kesan happy ending, dengan kemasan yang proporsional dengan semangat zaman.

Akhirnya, kita berharap, proyek penulisan tokoh dan ulama Kalimantan bisa diwujudkan secara bertahap pada masa mendatang, sehingga pada akhirnya menjadi sebuah buku biografi tradisi bangsa-bangsa yang menghargai ulamanya.

Dari lubuk hati terdalam, perkenankan kami anak bangsa pasang tabik, haturkan hormat padamu Kusuma Bangsa. Sampai akhir hayatmu engkau menjadi cahaya yang tak henti-hentinya berpedar menerangi persada Nusantara hingga jiwa kami bergelora

Apimu mendorong langkah kami ke depan agar semakin berlimpah pencapaian.

(Salam ta’zhim tuk seluruh zuriyat dan kerabat alm.Abah Guru KH.Zaini Abdul Ghani, Sekumpul; KH. Anang Jazuli, KH. Asywadie Syukur, Lc.MA, dan KH. Husein Nafarin, MA).

Sabtu, 10 November 2012

Pandangan Habib Ahmad Semarang tentang Abah Guru Sekumpul Waktu Muda


Sekitar tahun 1964 para guru2 Darussalam mengadakan perjalanan ziarah ke pulau jawa untuk tabbarruk kepada aulia yg masih hidup maupun ziarah ke kubah 2 para aulia Allah , Rombongan itu terdiri dari : al-‘Alimul Fadhil Semman Mulya, al-‘Alimul Fadhil Guru Semman Komplek, al-‘Alimul Fadhil Husein Wali, Guru Badruddin, Abah Guru dan
Guru Zaini Mursyid.

Setelah star mulai Surabaya berakhir di Jakarta . Di Jakarta rombongan singgah ke tempat H. Abdul Qadir di Jakarta orang Martapura asli . Ketika itui Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf dari Semarang juga berkunjung, beliau bertanya kepada Abah Guru :

“Kamu sekarang membaca kitab apa?”
“Kitab Irsyadul Ibaad” jawab Abah Guru
“Bagus, nanti kamu akan aku ajari kitab Irsyadul Qulub.”

Habib Ahmad Semarang dengan kasyaf menceritakan gawian Abah Guru selama setahun , padahal Abah Guru tidak bisa bakisah sebelumnya .

Ketika Abah Guru lagi berada dibelakang rumah Habib Ahmad Semarang memanggil :

“Zein..” kata Habib
“Labbaik…”
“Kesinilah ente!” ujar beliau, “Ayat Alam Nasyrah sudah turun tidak ? Kenapa kamu suka melamun?”

Habib menjelaskan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar dalam keadaan lapang dan gembira dan penuh senyuman, beliau berkata, “Satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan dua kemudahan, satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan dua kemudahan. (Beliau kemudian membaca ayat 5-6 surah al-Insyirah) Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” Pengulangan kata “’Usr/kesulitan” dalam ayat tersebut, yang bersifat Makrifah/spesifik memiliki makna satu kali, sedangkan pengulangan kalimat “Yusr/kemudahan” yang bersifat Nakirah/umum memiliki makna dua kali

“Sekarang jangan melamun lagi ya” suruh beliau. “Zein…Semman Mana? Cari !”
“Ada Bib..” sahut Abah Guru , saat itu Guru Semman yang berada di kamar masih belum tidur
“Panggil kemari!” kata beliau
Abah Guru kemudian beranjak menuju kamar tamu.
“Apa Nang?” Ujar Guru Semman
“Itu Habib Ahmad memanggil” Keduanya kemudian langsung menemui Habib Ahmad.
“Semman, saksikan Zaini ini anak angkatku Dunia dan Akherat, wa ila Hadratin Nabi Al-Fatihah.”
Kemudian mereka membaca Surah Al-Fatihah. Habib bertanya lagi :

“Badruddin Mana?”
“Tidur Bib” kata Abah Guru
“Bangunin!” perintah Habib Ahmad

Sekali lagi Guru Zaini beranjak dari tempat duduknya. Ia kemudian membangunkan Guru Badruddin yang sedang tidur.
“Ada kabar apa Guru Zaini ?” tanya Guru Badruddin.
“Itu Habib Ahmad memanggil.” Segera mereka kembali ke tempat Habib Ahmad berada. Habib Ahmad langsung berkata :
“Badruddin, kamu dan Semman saksinya, Zaini ini Anak angkatku Dunia Akherat.”

Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf Semarang, beliau adalah seorang Waliyullah yang Majdzub, Keika Abah Guru umur 17 tahun, pernah berkunjung kerumah guru H. Badruddin di Kampung Jawa, Banyal yang bertamu ingin berjumpa dengan Habib Ahmad bin Muhammad As-segaf, setelah selesai semua yang hadir disuruh beliau pulang ke rumah masing-masing, saat itulah seorang ulama bertamu kepada beliau, Guru Zaini ketika itu masih berdiri disamping Habib. Kemudian ulama tersebut bersalaman kepada Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf, sehabis itu baru bersalaman kepada Zaini Muda, saat bersalaman kepada Zaini inilah Habib Ahmad As-seggaf menyeru kepada ulama tersebut : “Cium tangan Zaini, Cium tangan Zaini, Cium tangan Zaini, ini quthb cilik, ini quthb cilik” kata beliau. Saksi hidup yang menyaksikan kejadian ini adalah Guru Mu’in Dalam Pagar .

Moga menambah kecintaan dan keyakinan kita lewat kisah ini … aamiin

sumber : http://www.facebook.com/groups/parapencinta.abahguru/

Kamis, 08 November 2012

Al ZAHRA


PT. AL - ZAHRA
Inilah bisnis terbesar dalam sejarah hidup Abah Guru Sekumpul. Mulanya Abah Guru hanya meminta Ustadz H. Ahmad Ridwan untuk mengelolakan dana beliau yang jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa ratus juta. Namun atas inisiatif H. Ahmad Ridwan diusulkan agar Abah Guru membentuk usaha berbadan hukum. Akhirnya, pada bulan Mei 2004 terbentuklah sebuah badan usaha yang oleh Abah Guru.
dinamakan Al-Zahra, Nama AL ZAHRA didapatkan  dari isyarat seorang wali ( tidak disebutkan ) makna AL ZAHRA secara garis besarnya adalah AL= Keluarga Z = Zaini ( Nama abah guru ) , A = Amin ( Muhammad Amin Badali ) , H = Hafi ( Ahmad Hafi Badali ) , R = Rahmah ( adik abah guru ) , A = Ahmad ( Haji Ahmad anak Hj. Rahmah ) dan Ini makna tergabung dalam kalimat AL-ZAHRA ( Keluarga Abah Guru ).
Disini Abah Guru juga hanya sebagai mudharib atau komisaris, sebagai direktur dipercayakan kepada H. Ahmad Ridwan dan direktur utama H. Nurhin. Alhamdulillah, usaha inilah yang banyak menghasilkan, hanya dalam waktu singkat dana ratusan juta berkembang menjadi miliaran. Profit dari usaha ini tidaklah dinikmati sendiri oleh Abah Guru, tapi beliau bagi-bagikan kepada fakir miskin, anak-anak yatim, sarana ibadah dan pesantren yang di bangun beliau yaitu mangunjaya dan darul ma'rifah dan yang terutama adalah memberi santunan kepada janda para ulama (istri dan anak Gurunya Abah Guru Sekumpul).

Temukan Time AL-ZAHRO di facebook.
 
http://www.facebook.com/pages/Al-Zahra-Sekumpul/248252088626310


http://www.facebook.com/groups/136717205861/

 Sejauh ini hanya
3 bidang usaha yang sedang di geluti PT. ALZAHRA diharapkan nantinya AL ZAHRA dapat memproduksi lebih banyak lagi produk produk lainnya :
jika ingin mengatahui produk-produk alzahra silahkan klik akun facebook AL-ZAHRA

1) AZ EXPRESS FOOD ..   Akun facebooknya   www.facebook.com/az5015

2) AZ EXPRESS BAKERY ...
  Akun facebooknya   www.facebook.com/roti.alzahra

3) GALLERY AL-ZAHRA ..  
Akun facebooknya   www.facebook.com/alzahrap  

Gabung juga di grup pencinta Abah Guru Sekumpul ( ppags )

disini : http://www.facebook.com/groups/parapencinta.abahguru/ 


hubungi intansi AL ZAHRA dibawah ini :

AL-ZAHRA CENTER Jln A. Yani km 34,5 Banjarbaru Kalimantan Selatan
  •   Market : 0852-48485105 PIN BB 2A3AF59F 
  • AZ FOOD : 0511-7517167 PIN BB 2A37467 dan 0511-7532677 PIN BB 2A37467E
  • AZ BAKERY : 0511- 7460660 PIN BB 2A22E06D 
  • SMS Costumer Sirvice : 0812-51229445 PIN BB 27E123DF
  • Distribusi : 0511-6389355 PIN BB 2A48CB1A dan 0813-51604949 PIN BB 2A48CBF0


Dibawah alamat 2 Gallery Al-Zahra yang tersebar di KAL-SEL-TENG dan TIM

Gallery AL-Zahra Di Wilayah Martapura dan Banjarbaru
  1. Gallery AL-Zahra Bjb
    Jl.A.Yani Km 34,5 Seberang Rumah Depan Walikota Banjarbaru
    Telpon : 0511-4777249 - 0511-7245643


  2. Gallery AL-Zahra Mtp
    Jl.A.Yani Km 40 Seberang Bank BNI Darussalam samping Mesjid Al-Karomah Martapura
    Telpon : 0511-6232842
  3. Gallery AL-Zahra Landasan Ulin
    Jl.A.Yani Km 25 Rt.01 Rw.07 Depan Radar Pesawat Landasan Ulin
    Telpon : 0511-7324148 Hp. 0813-51255866

     
  4. Gallery AL-Zahra Darul Ma'rifah
    Jl.Sekumpul komplek Ar-Raudhah Martapura
    Telpon : 0511-4721189 - 0511-7245056
  5. Gallery AL-Zahra Ar-Raudhah
    Komplek Sekumpul Martapura
    Telpon : 0511-7480499 - 0511-7571677
  6. Gallery AL-Zahra Cahaya
    Samping Mini Market Cahaya Sekumpul Martapura
    Telpon : 0878-14269826 - 0852-51211737
  7. Gallery AL-Zahra Gaban
    Jl.Guntung Alaban Martapura
    Telpon : 0511-7410767 - 0511-7453999
  8. Gallery AL-Zahra Sekumpul
    Depan Komplek Ar-Raudhah Martapura
    Telpon : 0511-7757876 - 0812-51373234
  9. Gallery AL-Zahra Sungai Tiung
    Sungai Tiung Cempaka
    Telpon : 0511-76644398
  10. Gallery Al-Zahra Bjb
    Jl.Pangeran Suriansyah Ujung Banjarbaru
    Telpon : 0511-4777358 dan 0857-54657867
  11. Gallery AL-zahra Gr.Ahmad
    Jl.Sekumpul Samping Ice Cream Hula-Hula Martapura
    Telpon : 0815-2119489 - 0511-7332390
  12. Gallery AL-Zahra Pengaron ( H.Husna )
    Jl.Gembira Kel.Benteng Kec.Pangaron Mtp
    Telpon : 0856-51078957 - 0856-5118090
  13. Gallery AL-Zahra Ibu Napsiah
    Sekumpul Mtp
    Telpon : 0511-4720375 - 0813-48687577
  14. Gallery AL-Zahra
    CBS Martapura
    Telpon .0812-50130439
  15. Galley AL-Zahra Taufik
    Jl Sekumpul Gang Taufik
    Telpon : 0511-7561749
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Banjarmasin
  1. Gallery AL-Zahra Kelayan B
    Jl. Kelayan B RT 08 / 03 Banjarmasin

    Telpon : 0511-7577349 Hp. 0813-51451945
  2. Gallery AL-Zahra Pekapuran
    Jl.Pekapuran Raya RT 18 Depan Gg.Seroja Banjarmasin
    Telpon : 0511-6301386 Hp. 0812-53585700
  3. Gallery AL-Zahra Ratu Zuleha
    Jl.Ratu Zuleha Banjarmasin
    Telpon : 0511-3254115 - 0511-7513949
  4. Gallery AL-Zahra Kelayan A
    Jl.Kelayan A No.5 RT 3 Seberang Gg.Aliyah Bjm
    Telpon : 0511-745339 - 0852-48111750
  5. Gallery AL--Zahra Pekauman
    Jl. 9 Oktober Pekauman Banjarmasin
    Telpon : 0852-49412055
  6. Gallery Al-Zahra Belitung Laut Banjarmasin
    Telpon : 0815-21550070
  7. Gallery Al-Zahra Tatah
    Pemangkih Darat Pasar Arba Aluh – Aluh
    Telpon : 0853-49522278
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Rantau dan Binuang
  1. Gallery AL-Zahra Ayyib Iqbal
    Jl.Kusumajaya Rantau

    Telpon : 0878-15075059
  2. Gallery AL-Zahra Rantau ( H.Madi )
    Jl.Kusumajaya RT 16 No.31 Rantau
    Telpon : 0517-31124 - 081349363683


Gallery AL-Zahra Di Wilayah Hulu Sungai
  1. Gallery AL-Zahra Ps Kandangan
    Pertokoan Impres Pakacauan No.13 Kandangan

    Telpon : 0812-5069840
  2. Gallery AL-Zahra Barabai
    Pasar Murakata No.166 / 165 Barabai
    Telpon : 0813-49495115
  3. Gallery AL-Zahra Ps.Nagara ( Drs.Baderun )
    Jl.Pelayar Rt 02 Rw 01 Daha Selatan Nagara
    Telpon : 0812-5050212
  4. Gallery AL-Zahra Kandangan ( Gr.Sairazi )
    Jl.Melati RT 14 No.16 B Kandangan
    Telpon : 0813-49373175 - 0821-53221016
  5. Gallery AL-Zahra Kapuh
    Desa Kapuh Majlis Al-Hidayah Kandangan
    Telpon : 0819-52700766
  6. Gallery AL-Zahra Nagara ( H.Abd Adzim )
    Jl.Pelabuhan Pasar Nagara
    Telpon : 0812-5069840 - 0517-21005
  7. Gallery AL-Zahra Tanjung
    Jl.Jendral Sudirman Rt 03 Tanjung
    Telpon : 0813-5138319
  8. Gallery AL-Zahra Amuntai
    Jl.A.Yani No.6 Komplek Mu'arif Amuntai
    Telpon : 0527-61397 - 0812-5045827


  9. Gallery AL-Zahra Danau Panggang
    Jl. Danau Panggang Amuntai
    Telpon : 0813-51533612
  10. Gallery AL-Zahra Barabai
    Yayasan Panti Asuhan Al-Ittihad Barabai
    Telpon : 0852-49431447
  11. Gallery Al-Zahra Halong
    Jl.Binjai Punggal halong Balongan
    Telpon : 0852 48528830
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Pelaihari , Kota baru dan Tanah Bumbu
  1. Gallery Al-Zahra Kotabaru GURU THOHER ( M.IDRUS )
    Jl.Taman Melati Rt 002 Rw 001 Desa Semayap Pulau Laut

    Telpon. 0852-48608223
  2. Gallery AL-Zahra Kotabaru ( Gr.Muzakkir )
    Pasar Limbur Raya No.48 Lantai Dasar Kotabaru
    Telpon : 0812-5017016
  3. Gallery AL-Zahra Pelaihari ( H.Thamrin )
    Jl.Gagas Brata No.4 Pelaihari
    Telpon : 0813-48678458
  4. Gallery Al-Zahra
    Jl. PLN Geronggang
    Telpon : 0813-51801240


  5. Gallery AL-Zahra Kobar ( H.Syahruni )
    Limbur Raya Lantai Dasar Kobar
    Telpon : 0812-51333120
  6. Gallery AL-Zahra Oval
    Pasar Pelaihari
    Telpon : 0512-21025 - 0813-49759605


  7. Gallery AL-Zahra Pagatan ( Gr.Ghaffar ) 
    Telpon : 0518-38350 - 0813-49675564
  8. Gallery AL-Zahra Kintap
    Komplek PONPES AL-HASYIMIYAH KINTAP
    Telpon : 0821-22826822
  9. Gallery Al-Zahra Kotabaru
    Jl. Stagen Raya km 5 Desa Sei - Taib Rt 1 Rw 1 Samping Langgar Ar-raudhah ( Jembatan Belli ) Telpon : 0813-48051109


  10. Gallery Al-Zahra Sungai danau
    Jl.Propinsi " TOKO Gallery Parfum " Seberang Mini Market TALIS
    Telpon : 0813-29711672
  11. Gallery AL-Zahra Tangkisung Ranggang
    Telpon : 0853-49343335
  12. Gallery AL-Zahra
    Simpang Empat Simpang Arah Plajau Tanah Bumbu


  13. Gallery AL-Zahra Hj.Halimah
    Di muka pintu Masuk Kubah Guru Cantung S Kupang
    Telpon : 0852 48400194
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Kal - Teng
  1. Gallery AL-Zahra Buntok
    Komplek Plaza Beringin RT 04 No.28 Buntok

    Telpon : 0813-853200001
  2. Gallery AL-Zahra Kapuas
    Jl.Letjen Soeprapto Seberang Langgar Nurul Hidayah Kapuas
    Telpon : 0852-48335597
  3. Gallery AL-Zahra Kereng Pangi
    Pasar Kereng Pangi Kal - Teng
    Telpon : 0852-57265725


  4. Gallery AL-Zahra Palangkaraya
    Jl.G.Obos IX RT 03 RW IV Menteng Jekan Raya Palangkaraya
    Telpon : 0813-49090924
  5. Gallery Al-Zahra Pangkalan-Bun ( Toko Ash-Sufi )
    Jl.Pangeran Antasari Depan Mesjid Sirajul Muhtadien Pangkalan-Bun
    Telpon : 0813-49035428
  6. Gallery Al-Zahra : H Murjane Kapaus
    Telpon : 0812-5177446
Gallery AL-Zahra Di Wilayah Kal - Tim
  1. Gallery AL-Zahra Rapak
    Pertokoan Rapak No.59 Balikpapan Kal-Tim

    Telpon : 0542-442002 - 0815-5067688
  2. Gallery AL-Zahra Samarinda ( sdra Normansyah )
    Jl. Kehewanan " Majelis Ta'lim Nurul Amin " ( Guru Udin )
    Hp . 0811-5802032
  3. Gallery AL-Zahra Samarinda ( H.Hasan ) Bengkel SAN'S
    Jl.Sangaji No.1 RT 17 kel. Bandara Samarinda
    Telpon : 0813-349751539 - 0541-202330
  4. Gallery AL-Zahra Samarinda ( H.Ibramsyah )
    Jl.Belibis ( AM.Sangaji ) No.3 Samarinda
    Telpon : 0541-733115 - 0812-5886873
  5. Gallery AL-Zahra Grogot
    Jl.HS Cokroaminoto Tanah Grogot
    Telpon : 0852-48279666
  6. Gallery Al-zahra Balikpapan
    BTC Lantai I No.20 Telp 0542-743721
    Hp .0813-46303289
  7. Gallery Al-Zahra Guru Mardhani
    Karang Anyar Sungai Kunjang Samarinda

    Telpon : 0852-50802551 


    jika ingin membeli produk2 al zahra silahkan menghubungi galery terdekat di tempat anda berada.

    Atas perhatiannya Terimakasih....