Rabu, 16 Mei 2018

Hadits Bab Ilmu Dari Kitab Thariqah Alawiyah



1. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dunia itu terlaknat. Terlaknat segala yang berada di dalamnya, kecuali berzikir kepada Allah dan yang terkait dengannya, orang alim, serta orang yang mempelajari ilmu.” (Di-Takhrij-kan oleh At-Tirmidzi (2322) dan Ibnu Majah (4112) dari hadits Abu Hurairah ra. At-Tirmidzi mengatakan , ‘Hadits ini Hasan gharib.’)

2. Mu’awiyah mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang dikehendaki Allah mendapatkan kebaikan maka dia dijadikan-Nya paham tentang agama.’” (Di-Takhrij-kan oleh Al-Bukhari (71), Muslim (1037), dan lain-lain.)

3. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada yang lebih utama untuk digunakan dalam beribadah daripada memahami agama.” (Di-Takhrij-kan oleh Al-Baihaqi dalam syu’ab al-iman (1583) dengan sanad dhaif dan beliau mengatakan, “Pendapat yang lebih terjaga mengatakan bahwa ucapan ini berasal dari perkataan Az-Zuhri yang berasal dari Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 3:365)

4. Rasulullah SAW bersabda: “Satu orang faqih lebih ditakuti oleh setan daripada seribu orang abid (Ahli ibadah). (Di-Takhrij-kan oleh At-Tirmidzi (2681), Ibnu Majah (222), dan lain-lain dari hadits Ibnu ‘Abbas.)

5. Abu Darda mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda ‘Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya para malaikat menghamparkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu karena senang dengan yang dilakukannya. Dan sesungguhnya mahluk yang berada di langit dan di bumi, bahkan sampai ikan-ikan di air, memintakan ampun bagi seorang alim. Dan keutamaan seorang alim di banding seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti keutamaan bulan dibandingkan planet-planet lain. Dan sesungguhnya para ulama pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, melainkan hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya berarti dia telah mengambil keuntungan yang besar.” (Di-Takhrij-kan oleh Abu Daud (3641), at-Tirdmidzi, Ibnu Majah (223), semuanya dari hadits Abu ad-Darda. Bagian awal dari hadits ini di-Takhrij-kan oleh Muslim (2699) dari hadits Abu Hurairah.)



6. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Para ulama adalah warisan para Nabi. Mereka dicintai mahkhluk yang berada di langit dan dimintakan ampunan oleh ikan-ikan di laut sampai hari kiamat.” (Di-Takhrij-kan oleh Abu Nu’aim, ad-Dailami, Ibn an-Najjar, dan lain-lain. Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: Hadits ini memiliki beberapa jalur dan bukti yang dapat diketahui dengannya baha hadits ini ada asalnya. Demikian keterangan dalam al-Faidh al-Qadir karya al-Manawi 4:385.)

7. Dari Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Pelajarilah ilmu karena mempelajarinya karena Allah dapat menimbulkan ketundukan, mencarinya adalah ibadah, mengulang-ulangnya adalah tasbih, membahasnya adalah jihad, pengorbanan untuk ahlinya merupakan pendekatan kepada Allah, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah sedekah. Karena ilmu merupakan rambu-rambu halal dan haram, penerang jalan para ahli surga, penghibur dalam kemurungan, sahabat dalam keterasingan, teman bicara daam kesendirian, petunjuk dalam kelapangan dan kesempitan, senjata menghadapi lawan, dan kebaikan di sisi sahabat. Dengannya Allah mengangkat derajat beberapa kaum, sehingga menjadikan mereka para pemimpin dalam kebaikan dan imam-imam yang diikuti jejaknya, diteladani perbuatannya, dan dijadikan rujukan pendapatnya. Para malaikat ingin bersahabat dengan mereka. Setiap yang basah dan yang kering, ikan dan hewan-hewan kecil (plankton) di laut, serta binatang buas dan hewan-hewan ternak di darat memintakan ampun bagi mereka. Karena ilmu merupakan kehidupan bagi hati dari kejahilan dan pelita bagi pandangan dalam kegelapan. Dengan ilmu seorang hamba dapat mencapai kedudukan orang-orang baik dan derajat yang sangat tinggi di dunia dan akhirat. Memikirkan ilmu setara dengan puasa, mengajinya seimbang dengan bangun malam. Dengannya terjalin silaturahmi, dan dengannya pula diketahui yang halal dari yang haram. Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal mengikutinya. Orang-orang bahagia (su’ada) diilhami dengannya, sedangkan orang-orang celaka diharamkan atasnya.” (Di-Takhrij-kan oleh Ibnu Abdil-Barr dalam Jami’ Bayan al-‘Ilm wa Fadhlih (1:54) dan beliau mengatakan bahwa hadits ini hasan tetapi tidak memiliki sanad yang kuat. Hadits ini juga diriwayatkan dari banyak jalur yang mauquf. Di-Takhrij-kan sebagai hadits yang mauquf pada Mu’adz oleh Abu Nu’aim juga dalam Hilyah al-Awliya 1:239.)

8. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang baik di masa jahiliyah adalah orang yang baik di masa Islam bila mereka memiliki pemahaman.” (Di-Takhrij-kan oleh al-Bukhari (3353), Muslim (2378), dan sebagainya)

9. Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga golongan yang memberikan syafaat di hari Kiamat, yaitu para Nabi, kemudian para ulama, kemudian para syuhada.” (Di-Takhrij-kan oleh Ibnu Majah)

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar