Selasa, 16 Februari 2016

Rumah Kenangan Waktu Kecil Abah Guru Sekumpul

Ini adalah rumah Abah Guru yang waktu dalam keadaan susah , sedikit berubah atapnya dulu dari atap rumbia

Lokasi tidak jauh dengan kubah orang tua Abah Guru ( Haji abdul Ghani Bin Abdul Manaf ) Dekat Mushalla Darul Aman Martapura

Di rumah ini Abah Guru sekeluarga dengan sabar atas ujian dari Allah , kurang lebih 11 tahun makan gedabung pisang ( bagian tengah batang pisang ) setelah sedikit ada rezeki makan dari nasi bungkus sehari dibagi 4 org ( org tua , adiknya dan abah guru , adik yg paling kecil wafat waktu kecil )

Dirumah ini juga , Abah Guru hanya punya selembar baju dan sarung , kalau di cuci terpaksa tidak pakai baju , kalau mau seperti disetrika ditaruh dibawah tikar tempat tidur , dan karena jarang mencuci waktu sekolah di darussalam sering diejek teman sampai dibilang bau tahi ( moga diampuni Allah yg mengejeknya ) , namun dalam kesusahannya beliau tetap rajin menuntut ilmu walaupun dengan berjalan kaki dan baju selembar dibadan

Di rumah ini juga , abah guru waktu kecil dapat ujian sakit ambiyen , dlm pengajiannya abah bisa bercerita " begitu sakitnya sakit ambiyen waktu mau buang air besar , pernah sampai ambiyennya keluar mau buang air besar dipatok ayam .. Allah yarham

Dahulu rumah beliau beratapkan daun rumbia , kalau kebetulan musim hujan tidak bisa tidur kerena tembus air hujan .
dulu memang kita juga belum tahu , kebetulan waktu santri ziarah bersama teman yang tahu , lalu jdi tahu , klau habis ziarah ke kuitan kubah guru , biasa mampir sebentar memandang rumah ini mengingat kisah abah waktu susah dgn penuh sabar , setelah abah jadi guru di darussalam dan hasil menjual intan yg keluarga menitip intan kepada orang tua Abah Guru lalu intan itu dihadiahkan dan dijual , baru bisa pindah ke rumah yg di tempat tinggali skrg alhmarhum Guru Supian.

Luar biasa ujian para org sholeh untuk mencapai maqom kewaliannya

Mudahan kita dapat mentauladani kesabaran abah guru .. Aamiin

Artikel Terkait

4 komentar: