Minggu, 03 September 2017

Tujuh Cara Berbakti Dengan Orang Tua Setelah Mereka Tiada



1. MENDOAKAN ORANG TUA
Hal ini sebenarnya tidak hanya saat beliau telah wafat, namun mendoakan mereka para orang tua sejak mereka masih hidup.
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.
“Allahummaghfirlii wa liwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
Artinya :
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.

2. MENJAGA KESUKAANNYA DENGAN AGAMA DIMASA HIDUP
Semua orang tua muslim/muslimah pasti sangat ingin mengetahui secara mendalam ilmu agama, maka sebagai bakti anak pada orang tuanya, jika orang tuanya dari kalangan awam, maka anaknya harus menjaga kesukaan orang tuanya dengan giat dan lebih mendapatkan ilmu agama. Sama hal nya jika kesukaan orang tuanya berkumpul dengan orang-orang sholeh, maka si-anak seyogyanya mengikuti hal itu. Karena bakti itu,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi)

3. MENYAMBUNG HUBUNGAN BAIK ORANG TUA

إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552)


4. SILATURRAHIM DENGAN KELUARGA TEMAN ORANG TUA

إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّىَ

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).

5. SEDEKAH PADA KELUARGA TEMAN ORANG TUA
Pada suatu hari, ketika Ibnu Umar pergi ke Makkah dengan keledainya, tiba-tiba seorang Arab Badui lewat, lalu Ibnu Umar bertanya kepada orang tersebut, “Apakah engkau adalah putra dari si fulan?” Ia menjawab, “Betul sekali.” Kemudian Ibnu Umar memberikan keledai itu kepadanya dan berkata, “Naiklah di atas keledai ini.” Ia juga memberikan sorbannya seraya berkata, “Pakailah sorban ini di kepalamu.”

6. ZIARAH KUBUR ORANG TUA
Ziarah kubur selain bermanfaat mengingatkan kita akan kematian, juga bentuk syukur kita kepada orang tua yang pernah melahirkan dan membesarkan kita. Mendoakan dan mengirim al-fatihah dari anak yang sholeh sesuatu yang mulia.

7. NIATKAN SEDEKAH ATAS NAMANYA
Bisa saja dengan membelikan sejadah atau infak/sedekah ke masjid, jika belum mampu membangun masjid dan sebagainya yang bermanfaat untuk islam dan senantiasa digunakan muslim sebagai sarana kebaikan, maka niat sedekah tersebut akan selalu dikirimkan juga buat al-marhum/almarhumah.

Sebenarnya masih sangat banyak cara khidmat atau berbakti pada orang tua yang telah tiada.

a.Seperti mengkabulkan keinginan baiknya.
b.Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.
c.Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.
d.Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin.
e.Memuliakan teman dekat keduanya.

Seperti dalam sebuah hadits mulia:
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,
Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah,saw Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142)

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog