Minggu, 13 Maret 2016

Kisah Abah Guru Sekumpul Sewaktu di Darussalam

Abah Guru Sekumpul masih muda bersama Guru Semman Mulia 

Sedikit mengambil berkah kisah Abah Guru
Waktu Abah Guru sekolah di Darussalam kelas satu tsanawiyah, beliau termasuk murid yang jeniu, bukan pandai lagi,, kalau ulangan selalu dapat nilai "jayyid jiddan" artinya nilai tertinggi.
Namun paman beliau Guru Semman Mulia, ingin keponakannya benar-benar 'alim.

Dan dikelas beliau mengajar itu ada pengajarnya yang ahli ilmu ( lupa nama guru tersebut, klau ada yg ingat bisa dikasih tahulah , kalau tidak khilaf nama beliau Guru Salman Yusuf ). Guru Semman meminta wali kelasnya supaya keponakannya jangan dinaikkan kelas supaya bisa belajar setahun lagi dengan pengajarnya yg 'alim itu.

Lalu Abah Guru dipanggil oleh Guru Seman selaku guru senior, dan menanyakan kepada Abah Guru dengan berbagai pertanyaan agama, dan Abah Guru bisa menjawabnya..
Setelah Semua pertanyaan itu habis ditanyakan, akhirnya guru seman bertanya " Zaini, berapa jumlah bulu ketiak ikam ???" (Wahai Zaini, berapakah jumlah bulu ketiakmu?), maka Abah Guru pun tidak dapat menjawabnya..

Kemudian kata Guru Semman, " han kada 'alim ikam kada bisa menjawab , mun kada naik kelas jangan salahkan aku lah " (kalau tidak bisa menjawab berarti kamu belum 'alim, jangan salahkan saya kalau kamu tidak naik kelas)..

Akhirnya memang Abah Guru tidak naik kelas atas permintaan pamannya sendiri dengan tujuan yang mulia.. Dan Guru Semman sendiri sudah tau bahwa Abah Guru nanti akan menjadi orang besar, maka beliau di tarbiyah supaya jangan diri merasa 'alim, padahal nilai-nilai Abah Guru selalu yang tertinggi.


Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog