Kamis, 25 Mei 2017

Biografi KH. Hambali Muhammad pendiri Ponpes Roudhotut Tholaba



Biografi KH. Hambali Muhammad pendiri Ponpes Roudhotut Tholaba yang sekarang menjadi Ponpes Hambali.

Semasa hidupnya beliau merupakan figur seorang ulama berdedikasi tinggi yang mempunyai karomah yang cukup tinggi dan sangat dikagumi oleh masyarakat khususnya daerah wilayah kecamatan Glagah dan sekitarnya, karena beliau merupakan seorang ulama yang sangat di segani, baik di kalangan masarakat awam maupun di kalangan para ulama lantaran ilmunya yang cukup tinggi baik ilmu agama, ilmu umum, dan ilmu bela dirinya yang cukup di kenal hebat.

Menurut cerita masyarakat yang sudah berkembang, konon beliau bisa menghilang karena mempunyai ilmu panglimunan, beliau juga cukup mahir dalam berpidato dan inipun di akui oleh masyarakatnya bahkan kiyai beliau sendiri terpesona dengan cara dan gaya berpidato beliau, disamping terkenal dengan ilmunya yang cukup tinggi, budi pekerti dan tingkah laku beliau juga sangat mengagumkan, dan banyak lagi keistimewaan yang di miliki oleh beliau semasa hidupnya.

Beliau di lahirkan di desa Kuro, kecamatan Karang Binangun , kabupaten Lamongan Jawa timur, tepatnya pada tahun 1905 M. ayahnya bernama KH. Muhammad bin kholid dan ibunya bernama Saikhuna binti KH. Umar. Di ceritakan bahwa ayah beliau yang bernama KH. Muhammad juga merupakan dari salah seorang santri eyang beliau yang bernama KH.Umar yang paling pandai dan baik tingkah lakunya serta rajin dalam beribadah diantara santri yang lain, oleh sebab itu maka kiyai beliau Yang bernama KH. Umar sangat simpati dengan KH. Muhammad dan berkeinginan untuk menjodohkan salah seorang anaknya yang bernama Saikhuna.

Setelah KH. Muhammad menikah dengan anak KH.Umar, beliau mendirikan pesantren di dekat mertua beliau serta menjadi kiyai di desa Kuro tersebut. Pernikahan beliau dengan Nyai Shaikhuna tersebut mempunyai keturunan 7 orang anak yaitu: KH. Hambali, KH Abd. Mu’ti, KH. Suaib, KH. Safii, KH. Imam Sanusi, Muhsinah, dan Maslaha. Setelah nyai saikhuna melahirkan anak yang terlahir tidak lama kemudian Nyai saikhuna wafat. Kemudian KH Muhammad pun menikah lagi dan mempunyai 2 anak yaitu: Kyai Rofii dan Kyai Nasoha.

Sumber: Idhier Roviex Imastha S.Ag mengingat cerita dari KH.Imam Sanusi
penulis: Rama widho Ya'qub

Sejarah Singkat Berdasarkan Buku Harian KH. Imam Sanusi Silahkan Pembaca lihat di scaner beberapa Arsip KH.Imam Sanusi

Daftar riwayat hidup
Nama: KH. Hambali
Umur: 45 tahun
Kelahiran: desa kuro, kecamatan karang binangun kabupaten lamongan jawa timur
Pendidikan agama: Umur 7 tahun sekolah agama di ayahnya yang muliyah KH Muhammad desa kuro
Umur 13 mengaji di pamanya yang muliyah KH.Anwar di Madura di bangkalan
Sampai umur 15 tahun.
Umur 15 pergi haji ke mekkah mengaji di KH. Ustman babus ziadah sampai 2 tahun lalu pulang ke jawa umur 19 tahun mengaji di KH ma’ruf Langitan Tuban samapi 4 tahun.
Umur 24 mengaji di KH Kholil Madura bangkalan selama 1 tahun
Umur 27 mengaji di Kyai Faqih maskumambang selama 1 tahun
Umur 28 tahun mengaji di KH Hasyim Asyari tebu ireng selama 1 tahun
Umur 29 menikah dengan sepupuhnya yang bernama Mbah Dewi
Umur 30 mengajari anak anak di langgarnya mertua yang muliyah KH. Abd.Halim Jatisari
Umur 36 dalam miladiyah 1941 bulan januari tanggal 15 menjadi guru MADRASAH HAYATUL WATHON di desa JATISARI bersama dengan mendirikan langgar dan pondok di tempat kampong Kebon Dalem jatisari
Umur 39 dalam miladiya 1944 masuk menjadi rois am ranting Nahdhotul Ulama Jatisari
Umur 41 dam miladiyah 1946 menjadi majlis suro masumi anak cabang glagah
Dapat surat perintah dari cabang lamongan untuk propaganda kedesanya diberi surat qonsulat dari cabang lamongan yang bernomer 46/XVII/gon

https://www.facebook.com/SYAFAAH.dan.BAROKAH?ref_type=bookmark

http://ponpeshambalilamongan.blogspot.com/2012/07/sepenggal-kisah-pendiri-ponpes-hambali.html


Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog