Senin, 08 Mei 2017

Malaikat Maut Sering Menatap Wajahmu


Jika Izrail Sebanyak itu mengamati wajah kita, seberapa banyak kah kita beristighfar?

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a, Rasulullah Salallohualaihi Wassalam Bersabda: “Bahwa malaikat maut meperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang menatap wajah seseorang, didapati orang itu ada yang gelak-ketawa. Maka berkata Izrail : Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah Taala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih berhura-hura dan bergelak-tawa.”

Jika saja semua manusia tahu tentang hakikat itu, mungkin mereka akan berhenti tertawa seketika dan memulai mempersiapkan dirinya untuk kematian. Karena Jiwa ini benar benar akan Merasakan mati,

Ingatlah bahwa “Tiap Tiap Jiwa Akan Merasakan Mati”…

Allah mengulang Ayat Ini setidaknya sebanyak 3 kali dalam AlQura’n:

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. AL Anbiya (35)

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Al Ankabut 57)

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Al Imran 185)

Masihkah kita akan tertawa tergelak? Sementara Rasulullah Salallohualaihi wassalam Mengatakan dalam sebuah hadith bahwa ketawa itu Mematikan Hati.

Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Seberapa banyakkah persiapan kita untuk mengarungi Kehidupan Abadi Akhirat?

Oleh : Nuruddin Al-Indunisy


Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog