Rabu, 05 Oktober 2016

Adab Seorang Istri Kepada Suami



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
للّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ شُكْرًا وَلَكَ الْمَنُّ فَضْلاً وَاَنْتَ رَبُّنَا حَقاًّ وَنَحْنُ عَبِيْدُكَ رِقاًّ
اللّهُمّّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِه

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ تَعَالى عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللّه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ; ((إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَا شَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا المَلَٰائكة حَتَى تَرْجِعَ)) ۔رواه البخاري ومسلم۔

Artinya ; Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW Bersabda.
“Jika seorang istri berpisah kasur dengan suaminya, malaikat melaknatnya sampai dia pulang”
(H.R Bukhari & Muslim)

Hadits ini di riwayatkan oleh Abu Hurairah atau Abdurahman bin Sohkr dan banyak meriwayatkan ribuan hadits –hadits Rasulullah Saw padahal duduk bersama Rasululah saw masih anak anak akan tetapi perhatian betul dengan hadits nya Rasulullah Saw. Ada sahabat yang bernama Abi Darda yang setelah wafatnya Rasulullah Saw beliau tinggal di kota syam atau siryia sementara ada sahabat yang tinggal di Madinah Al Munawarah ingin menanyakan 1 hadits yang mana hadits itu beliau tidak dengar langsung dari Rasulullah Saw walaupun beliau sahabat nabi Muhammad Saw. Beliau ingin mendengar langsung dari orang yang mendengar langsung dari baginda Rasulullah Saw. perlu kita perhatikan bahwa pentingnya hadits Rasulullah Saw dengan melihat bagaimana perjuangan sahabat – sahabat nabi Muhammad Saw untuk menjaga ini hadits atau sabda –sabda dari baginda Rasulullah Saw, sehingga ada shahih bukhari, sahih muslim, ada sunan abi daud dst. Jadi mereka tidak sembarangan dengan melakukan perjalanan dari madinah menuju syam hanya ingin mendengar satu hadits yang di dengar oleh Abu Darda padahal perjalanan dari Madinah al munawarah menuju ke Syam selama 1 bulan perjalanan dan 1 bulan lagi kembali ke Madinah sehingga tatkala berjumpa dengan Abi Darda ditanyakan oleh beliau “engkau datang dari mana ?” Dijawab “Aku datang dari Madinah Al Munawarah”, Ada perlu apa datang kemari kata Abu Darda, ‘’ Aku datang ke Syam hanya ingin mendengarkan hadits yang kau dengar langsung dari Rasulullah Saw maka terharu dan menangislah Abu Darda sehingga beliau memberikan kabar gembira kepada sahabat nabi yang datang dengan hadits yang beliau dengar juga dari Rasulullah Saw

ومَنْ سَلَكَ طَريقاً يَلتَمِسُ فِيه عِلماً ، سَهَّلَ الله لَهُ بِهِ طَريقاً إلى الجَنَّةِ

“Barangsiapa menempuh suatu jalan mencari ilmu padanya, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Sebelum hadits yang belum di dengar oleh sahabat tadi lalu Abu Darda setelah itu menyampaikan hadits

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاء

“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah yang di atas muka bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian”.

Inilah contoh bagaimana orang –orang dulu menghargai sabda Nabi Muhammad Saw. Imam Malik kalau mau menyampaikan Hadits Rasulullah Saw beliau mengajar di Masjid Nabawi dekat maqom Rasulullah Saw, beliau menyampaikan hadits dari fulan dan dari fulan hingga sampai shohibul maqom yang di kebumikan disini yaitu Rasulullah Saw dan kalau beliau mau menyampaikan Hadits maka beliau mandi terlebih dulu , memakai jubahnya , memakai sorbanya , memakai imamahnya , memakai gahrunya , memakai minyak wanginya , kemudian baru menyampaikan Hadits Rasulullah Saw.

Pernah di suatu ketika beliau di sengat oleh kalajengking akan tetapi beliau tidak bergerak sedikitpun karena menghormati sabda Rasulullah Saw karena

إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
(QS: An-Najm Ayat: 4)

Kita kembali ke hadits di atas إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ   Yang artinya apabila telah tertidur seorang wanita yaitu tidur di malam hari , kenapa di maksudkan di malam hari ? karena kebanyakan hajatnya itu di waktu malam waktu yang tentram ( bagi suami istri ) ‘’ dan ketika seorang istri menjauhi suaminya atau sampai pisah ranjang seorang istri membiarkan suaminya tidur dalam kesendirian atau seorang istri tidur dekat dengan suaminya akan tetapi membelakangi suaminya kecuali sudah tertidur karena tidak sengaja, maka wanita yang seperti itu   لَعَنَتْهَا المَلَٰائكة    di laknat oleh malaikat   حَتَى تَرْجِعَ    Sampai dia balik lagi maksudnya adalah sampai pagi hari di laknat oleh malaikat .

Inilah adab yang diajarkan oleh Rasulullah saw, maka di sini perlu di perhatikan maksiat kepada suami berarti maksiat terhadap Allah Swt ,kemurkaan suami berarti kemurkaan Allah Swt, buktinya adalah ketika seorang istri membelakangi suami malaikat ikut melaknatnya. Manakala seorang anak wanita telah menikah maka patuhnya seorang istri bukan kepada ayah ibunya lagi akan tetapi dengan seorang suami. kalau suami bilang jangan keluar maka wajib di turuti selagi seorang suami tidak menyuruh maksiat maka wajib mematuhinya.

Ciri ciri wanita Salihah النِّسَاءِ خَيْرٌ
‘’ Sebaik –baik wanita Kalau lihat wajahnya membuat engkau bahagia dan kalau di suruh maka akan taat ,dan kalau di tinggal akan menjaga dirinya ( kehormatanya ) dan dia menjaga harta mu ‘’

Bila ingin menikah maka hendaknya mempelajari perkara dalam bab nikah karena banyak perceraian di rumah tangga karena tidak tau masalah yang seperti ini. suami menuntut haknya dan seorang istri menuntut haknya sehingga saling berebutan hak .  Bahkan ada yang mengatakan si istri meletakan tangan nya diatas tangan suaminya sambil meminta maaf .

Di ceritakan ada istri dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw Abu Talhah beliau memiliki seorang istri namanya Umu Sulaim dia punya anak yang bernama Umair. anak ini adalah kesayangannya Abu Talhah sahabat Nabi Muhammad Saw , dan beliau Abu Talhah sangat sangat sayang kepada anaknya, tiba tiba anak kesayangan nya ini sakit lalu di carikan obat maka tatkala Abu Talhah pulang di suruh masuk oleh istrinya, dan anak kesayanganya telah meninggal dunia tanpa sepengetahuan abu talhah dan si istri pun sudah merapikan anak tsb dengan kain kafan yang di letakkan disudut rumah maka istrinya bingung untuk memberitahu suaminya maka tatkala Abu Talhah pulang menanyakan mana anak kesayangan ku ? Maka kata istrinya umair sudah tenang mungkin dia sekarang sudah istirahat dan si abu talhah ini menyangka bahwa anaknya ini sudah sembuh dari sakitnya dan saat ini sedang tidur istirahat. Dan disaat malam tiba selepas abu talhah kembali dari sholat Isya bersama Rasulullah saw maka istri abu talhah ini pun memenuhi hak suami atas dirinya sebagai seorang istri tanpa menunjukkan kesedihan hatinya atas wafatnya anak kesayangan suaminya tersebut hingga tatkala pagi hari Abu Talhah ingin pergi shalat subuh bersama Rasulullah Saw mereka bangun dan mandi sebelum subuh maka istrinya memanggil suaminya seraya berkata seandainya ada tetangga di titipkan barang lalu pemiliknya hendak mengambil kembali akan tetapi tidak diberikan tetangganya bahkan dia marah maka abu talhah mengatakan kalau begitu harus dikembalikan karena pemiliknya itu lebih berhak. Kemudian dikatakan oleh istri abu talhah bahwa kita memiliki anak yang merupakan titipan dari Allah Swt dan anak kita telah di ambil oleh yang pemilikNya maka abu talhah pun tidak bisa bicara hingga Abu Talhah mengadu kepada Rasulullah Saw maka di do’akan oleh Rasulullah Saw ‘’ semoga Allah memberkati kalian berdua di malam kalian berdua ‘’.

Dari sebab do’a nabi Muhammad Saw dan dari sebab kesabaran seorang istri, Allah karuniakan 9 anak dan semua itu anak laki-laki dan para perawi hadits mengatakan 9 anak tersebut hafal Al Qur’an, memahami dan mengamalkan Al Qur’an. Sementara Kita sebagai suami tidak boleh main asal pukul istri. Seandainya seorang istri yang betul betul menentang seorang suami maka ada tahapan yang telah di ajarkan oleh Allah Swt yakni

تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ

1.terangkan akan siksa Allah Swt
2.lakukan pisah ranjang atau tidak diberikan nafkah terlebih dahulu dan seandainya kalau masih tidak mengindahkan maka baru yang terakhir,

3. yakni pukul dengan pukulan yang tidak melukainya. Jadi pukulan itu al ternatif yang terakhir

Ini sudah di ajarkan oleh Allah Swt dalam Al Qur’an

sumber : http://www.majelisrasulullah.org/2015/02/hadits-ke-13-%E2%80%93-kitab-nurul-iman-%E2%80%93-adab-seorang-istri-kepada-suami/


Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog