Selasa, 18 Oktober 2016

Kalam kalam Al allimul Al allamah Abah Haji Guru Zuhdi dalam Majelis Ilmu



1.Tidak ada Allah mau kurang lebih kalo terhadap gibah karena Allah pst marah kpd org yg menggibah(membuka aib org lain).
Salah nya di diri kita,lebih baik pujian drpd hinaan,shg saat di hina kita marah.
Karena tdk belajar makrifat shg di akal pikiran dan hati kita lebih banyak makhluk nya drpd Allah.
(Ihya ullumuddin,2Maret 2016)

2.Pujian tdk membuat kita mulia,dan hinaan tdk membuat kita hina. Berapa banyak wali wali Allah yg di hina tp mrk tdk hina malah mulia. Jadi rubah lah kalo pujian lbh baik dr hinaan krn kita sdh belajar makrifat kpd Allah dgn hanya mencari ridho Allah,keridhoan Allah.
(Ihya Ullumuddin,2 Maret 2016)

3.Kekuatan kita terhadap hinaan adalah utk mencari ridho Allah shg kita sabar menghadapi hinaan,jd apapun omongan org tdk masalah selama yg kita cari keridhoan Allah bukan kehendak,mau nya makhluk , ridho nya makhluk.
(Ihya Ullumuddin,2 Maret 2016)

4.Kita belajar menuju ridho nya Allah meninggalkan yg lain selain Allah.
Jangan makhluk yg di utamakan.
Dalam hidup ada yg memuji,ada yg menghina,Allah membuat itu hikmat nya agar manusia tdk menuju pujian. Jangan takut di hina.Yang utama itu penilaian Allah dan keridhoan Allah. Kita bangga punya pedoman ridho Allah.
(Ihya Ullumuddin,2 Maret 2016)

5.Dalam ibadat,karena mendahulukan teman ,sahabat sholat pun lalai.Betapa baik nya Allah dan betapa cinta nya Rasulallah kpd kita,saat beliau mau wafat,yg di panggil umati umati. Saat di kubur Rasulallah yg menjenguk betapa sayang nya Rasulallah,tetapi kita lbh mendahulukan teman drpd Rasulallah,kita melalaikan ibadat kpd Allah krn asik dan lbh mendahulukan teman.
(Ihya Ullumuddin,2 Maret 2016)

6.Kita di makani Allah,di minumi Allah,di gerakan Allah,di diamkan Allah dan mengabulkan segala hajat makhluk,lalu saat Allah meminta kita sholat,dan kita lalai mk betapa tdk beradab nya kita terhadap Allah yg begitu baik dgn kita,betapa tdk berterima kasih nya kita kpd Allah.
Supaya jgn terpengaruh dan ikut ikutan teman maka sll menuju mencari ridho Allah dan ridho Rasulallah dan tujuan kita ridho Allah dan ridho Rasulallah.
Teman hanya sekadar teman,tp Rasulallah yg selalu mencintai kita umat nya.
Tujuan kita hanya satu
ANTA MAQSUDI WA RIDHOKA MATHLUBI
Ya Allah hanya Engkaulah yang hamba maksud, Ridho-Mu yang hamba dambakan
(Ihya Ullumuddim,2 Maret 2016)

7.Bukan sehat yg di cari tapi ridho Allah,kita sehat karena Allah yg menyuruh menjaga kesehatan,shg saat sakit tdk berkeluh kesah karena yang kita cari ridho Allah.
(Ilmunibros,3 Maret 2016)

8.Dulu di budaki pujian,dulu di budaki kekayaan,dulu di budaki kesehatan tp sekarang menjadi budak dan hamba Allah sehingga yg kita cari ridho Allah.
(Ilmunibros,3Maret 2016)

9.Dengan mengerja sholat dan suruhan Allah maka kita menjadi pegawai Allah dan balasan nya Ridho dan Surga Allah.
Tanda kita jd pegawai Allah dgn melakukan wudhu dan sholat,dan dengan orang dan makhluk kita tdk mengganggu. Walau mereka mengganggu biar kan yg penting kita tdk mengganggu.
(Ilmunibros,3Maret 2016)

10.Kurang apa Allah dgn kita,perhatikan ayam apabila kita selalu memakani mk ayam jd jinak dan mengikuti kita kemana saja.
Tapi kita,saat Allah memanggil utk sholat,kita sering melalaikan,padahal Allah yg selalu baik dengan kita tapi kita lupa kepada Allah.
(Ilmunibros,3Maret 2016)

11.Amalkan sholat,dan jangan mengganggu orang lain,bila ada yg mengganggu kita mk doakan dengan doa yg baik,amalkan selalu maka akan menjadi hamba Allah yg khusus.
Benar benar menjadi hamba Allah.
(Ilmunibros,3Maret 2016)

12.Mencari rejeki yg halal,tdk memandang banyak nya tp memandang keridhoan Allah.
Macam macam tugas dan pekerjaan,tp selalu jadilah pegawai Allah dlm setiap tugas dan pekerjaan itu dengan sll mencari keridhoan Allah.
Seberat apapun perintah Allah mk kita patuhi krn begitu baik nya Allah kpd kita begitu baik nya Rasulallah kpd kita.
(Ilmunibros,3Maret 2016).

13.,Ibnu athoilah menjelaskn,alam semesta ini....
1.Bagaikan matahari dalam baskom,atau seseorang dlm spion kaca mobil maka matahari yg di dalam baskom nampak matahari walau beberapa banyak mk tetap matahari itu satu,yaitu yg di langit.
2. Matahari di dalam baskom menceritakan akan adanya matahari yg di langit bkn menceritakan adanya matahari dlm baskom.
3.bahwasanya,kalo memandang diri dan kisah matahari dlm baskom mk matahari itu tdk ada cerita maka matahari dlm baskom itu tdk punya cerita tdk punya kisah.
4. Jadi ada kisah matahari yg di dlm baskom air di karena kan ada cerita dari matahari yg di langit karena memandang matahari yg di langit,yaitu menceritakan matahari yg di langit bukan menceritakan matahari yg ada di baskom air.
(Al hikam,4 Maret 2016)

14.Maka bermula semua yg ada yg di umpamakan matahari di dalam baskom air. (matahari,bumi,binatang) semua itu di sebut ada ,krn nampak terlihat. Seperti nampaknya langit sprt nampaknya matahari dlm baskom air,nampaknya bumi ,sprt nampaknya matahari dlm baskom air.
Dan semua yg nampak itu dengan sekira kira memandang diri nya(memandang alam semesta,langit,bumi,makhluk) sebenarnya itu tdk ada cerita dan kisah krn yg sebenarnya nyata tdk ada matahari dlm baskom air.Itu hanya bayangan yg tampak dlm baskom air itu.
(Al hikam,4 Maret 2016)

15.Hanya sanya tiada lain tiada bukan bermula alam semesta itu di katakan ada, karena Allah hendak bertajali(nampak) dan hendak menceritakan diri Nya dgn selengkap lengkap nya. Seperti Matahari dlm baskom air nampak jelas karena adanya matahari yg di langit yg menampakan diri melewati matahari dlm baskom air itu. Hal itu karena matahari di langit hendak menceritakan dirinya(menampakan diri nya) melalui matahari dlm baskom air.
Sehingga saat memandang langit bukan langit yg di pandang(sebagai perantara) tp yg di pandang Allah,kisah Allah,cerita Allah(sebagai tujuan) sehingga menjadi lah dia hamba Allah.
(Al hikam,4 Maret 2016)

16.Saat memakan buah dan rasanya enak mk yg di pandang bukan buah nya yg enak tp krn Allah yg membuat enak(kisah Allah) buah ini di dalam mulut nya. Dasar nya tidak ada yg memberi bekas selain Allah.
(Al hikam,4 Maret 2016)

17.Telah bertajali Allah,Allah perlihatkan anugerah nya,Lampu penampakan cerita Allah,air penampakan cerita Allah,obat penampakan cerita Allah.Allah bercerita tentang dirinya shg tampak Allah sebagaimana bercerita nya matahari dilangit melalui matahari di dalam baskom air.
(Al hikam,4 Maret 2016)

18.Bukan obat yg menyembuhkan tp kisah Allah,tampak Allah. Bukan tukang pijat yg menyembuhkan krn yg punya kisah Allah yg menyembuhkn krn gerak diam tukang urut tdk akan bisa tnp Allah yg menggerakan shg tampak cerita Allah bukan cerita tukang pijat menyembuhkan keseleo. Matahari ada krn Allah mau bercerita Allah kuasa menerangi alam semesta,tp matahari bukan lah Allah tp ada cerita Allah di matahari,sedang matahari tdk punya cerita(secara hakikat)
(Al hikam,4 Maret 2016)

19.Apabila yg senyata nyata nya bukan pisau yg memotong itu secara hakikat. Tp dlm bahasa Majas,sesuatu yg di ucapkan tp bukan itu maksud nya.seperi berucap tdk tampak biji mata nya mk artinya seluruh tubuh atau org itu tdk tampak.lalu ada istilah siapa yg memotong adalah pisau,siapa yg menghilangkan dahaga adalah air mk itu adalah bahasa MAJAS, artinya bukan itu yg sebenar nya,bukan pisau yg memotong,bukan air yg menghiangkan dahaga,maka semua alam benda di semesta itu adalah MAJAS. Sehingga lahirlah ada sebutan siapa yg memberi rejeki,Rasulallah. Siapa yg memberi kita uang,Rasulallah,siapa yg menyelamatkan kita,Rasulallah maka itu semua bahasa MAJAS. Dan Rasulallah berkata Demi diriku nabi Muhammad yg ada di dalam genggaman kekuasaan Allah artinya Rasulallah merasa tdk berkuasa apa apa.
(Al hikam,4 Maret 2016).

20.Diri kita tdk punya cerita.
Hanya sanya hasil kisah ada dan jelas ada,karena kisah Allah ada disitu shg tampak lah. Seperti Matahari tampak krn ada kisah Allah disitu ,shg tampak matahari bukan lah asal tp mendatang krn adanya kisah Allah(asal), shg tampak lah matahari itu. Kalo matahari menceritakan diri matahari mk tdk akan ada matahari itu.Ada kisah bukan asalnya ada dan tampak matahari krn mengisahkan org (Kisah Allah)shg ada kisah dan tampak matahari.
Alam semesta akan hilang tdk ada cerita krn memandang zat Allah yg mukhalafatuhu lil hawadis,tdk serupa dgn segala makhluk
(Al hikam,4 Maret 2016)

Sumber : Pencinta Waliyullah

Artikel Terkait

1 komentar:

Arsip Blog