Rabu, 08 November 2017

Mengingat Akan Kematian



Seorang ibu setengah baya, paginya sehat walafiat masih berjualan di warung bersama suaminya. Siang hari mendadak badanya lemas tak berdaya, langsung dibawa kerumah sakit. Asar diantar pulang sudah tak bernyawa.

Sementara tetangganya sebelah seorang nenek renta, jalannya saja sudah tumuk-tumuk ikut bertakziyah. Mungkin ada yang berpikir, “Kenapa tidak nenek ini saja yang duluan?” Tapi ya begitulah, kematian memang misterius.

Jelas, kematian itu sesuatu yang pasti akan menghampiri kita. Cuma kapan dan dimana, kita tidak pernah tahu.
Ada pesan dari Nabi kita, Nabi Agung Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam agar dalam hidup yang hanya sesaat ini banyak banyaklah mengingat kematian, “Banyak banyaklah mengingat pemutus kelezatan (kematian),” (HR. Tirmidzi dan An Nasai).



Tentunya disamping akan mendapat pahala karena telah melaksanakan pesan dari Nabiyullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, banyak sekali manfaat yang akan diperoleh baik di dunia maupun diakhirat apabila kita berkenan untuk melaksanakan pesan dari Nabi pamungkas tersebut. Berikut diantara beberapa manfaatnya:

Orang yang mengingat kematian, dalam hidupnya akan senantiasa waspada dan berhati-hati serta tidak memperturutkan hawa nafsunya. Kesempatan hidup yang diberikan Allah kepadanya akan digunakan sebaik baiknya untuk beribadah dan bertaubat.

Orang yang banyak mengingat kematian, hidupnya tidak akan terlena oleh dunia dan isinya. Dunia baginya bukanlah segala-galanya. Dunia bukanlah puncak harapan yang dituju. Jika hidupnya sempit, tidak akan membuat dirinya putus asa. Kalau hidupnya lapang tidak akan menjadikan dirinya lupa (lalai kehidupan akhirat).

Orang yang banyak mengingat kematian memiliki pandangan hidup yang jauh kedepan.Bahwa hidup tidak hanya sebatas di dunia saja. Ada kehidupan setelah kehidupan di dunia, yaitu kehidupan di akhirat. Kehidupan yang abadi dan haqiqi. Maka, bekal untuk kehidupan akhirat pun akan dipersiapankan sebaik baiknya.

Nah, itulah diantara beberapa manfaat yang akan diperolih apabila seseorang dalam hidupnya banyak mengingat kematian.Semoga kita dapat melaksanakan pesan Nabi kita tersebut. Wallahu A’lam. []

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog