Selasa, 24 Oktober 2017

Abah Guru Sekumpul Pergi Berhaji


Pada tahun ini perjalanan haji dari Indonesia ditempuh dengan jalur udara dan jalur laut. Namun, perjalanan dengan menggunakan kapal laut merupakan hal yang lebih banyak dipilih, ini selain alasan ekonomi juga dengan cara ini jika beruntung mereka dapat tinggal lebih lama di Makkah, karena kapal laut biasanya berlayar jauh hari sebelum musim haji tiba, berkisar 1 ½ bulan, sebab mempertimbangkan halangan-halangan yang mungkin timbul selama perjalanan. Dengan pertimbangan ini pulalah kemudian Guru Zaini memutuskan bahwa keberangkatannya akan ditempuh lewat jalur laut.

Hari Rabu tanggal 22 Desember 1971 bertolaklah rombongan Guru Zaini dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan menggunakan kapal “Lehapre Abeto”. Keberangkatan yang dilepas dengan pandangan haru dari al-‘Alimul ‘Allamah Tuan Guru Syarwani Abdan beserta kerabatnya. Sebelumnya beliau juga telah menitip salam dan surat untuk Guru beliau Sayyid Muhammad Amin al-Kutbi al-Makki dan Habib Hasan Fad’aq.

Bulan telah memasuki musim penghujan namun hari itu langit terang, hanya terlihat beberapa awan tipis di angkasa yang menari-nari ditiup angin Desember. Dari dek pertama terlihat Guru Zaini melambaikan tangannya, wajah yang sumringah, yang terbayang di kalbunya hanyalah pertemuan dengan manusia yang selama ini selalu mengisi relung batinnya yang terdalam, yang namanya selalu ia ulang-ulang di kala jaga, yang selalu mengisi mimpi-mimpinya, manusia yang telah mengubah wajah dunia dengan ajaran rohaninya, Muhammad Sang Rasul, Kekasih Allah.

Moga dengan menceritakan para Aulia Allah kita mendapatkan Rahmat Allah SWT … Aamiin Allahumma Aamiin

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog