Senin, 23 Oktober 2017

Wali Majdzub Wali Yang Nyeleneh



Jadzab adalah urusan ALLAH. Wali Jadzab adalah bisa dikatakan sebagai perpanjangan "Tangan" ALLAH di muka bumi. Mereka adalah manusia yang sangat di "istimewa" kan oleh ALLAH. Dikatakan istimewa karena mereka mendapat cinta dan kasih sayang yang luar biasa oleh ALLAH namun tidak dibebani syari'at sekalipun.

Ibarat dalam keluarga, kita mempunyai banyak anak, dan di antara anak-anak kita ada yang mendapat ke "istimewaan khusus" dari ALLAH, tentu kita akan memberikan perhatian khusus kepada anak ini yang anak-anak kita yang lain tidak kita berikan. Karena istimewa inilah, papun yang anak itu inginkan pasti kita kabulkan dan kita tidak akan pernah menyakiti anak itu sedikitpun meskipun nakalnya sudah melewati ambang batas.

Begitu pula dengan wali majdzub, mereka adalah manusia yang mendapat "Perhatian Khusus" dari ALLAH. Akal dan hati mereka sudah ALLAH simpan ke dalam "Saku"NYA. Yang ALLAH sisakan untuk mereka hanyalah denyutan cinta yang membara dalam hati yang berbungkus jasad.
Kegiatan mereka setiap saat hanya mencinta dan merindu ALLAH tiada henti. Mereka sudah tidak terikat lagi dengan ruang dan waktu.

Mengenai wali majdzub, banyak ulama yang berselisih paham tentang keberadaan dan hal ihwal mereka. KH. Muhammad Zaini Abdul Ghoni (Abah Sekumpul) Martapura mengatakan apa yang berlaku terhadap wali majdzub, orang awam dilarang mengikutinya. Tapi walaupun begitu wali majdzub tidak pernah melakukan dosa besar seperti zina.

Begitulah, seorang ulama besar Mesir Dzunnun Al MIshri mengatakan bahwa wali majdzub adalah bukti kekuasaan ALLAH bagi kaum muslimin. ALLAH berkuasa membuat manusia tergila-gila kepadaNYA, sehingga meluluhlandakan segala persendiannya. Wali majdzub itu bisa diartikan sebagai wali gila yang mendapat banyak keistimewaan dari ALLAH. Do'a mereka mustajab, ALLAH mengijabah do'a mereka secepat kilat menyambar, karena sudah tidak ada hijab lagi antara ALLAH dengan para wali majdzub.

Mengenai jadzab itu sendiri dikatakan sebagian ulama terdiri dari 2 keadaan, yaitu jadzab permanen dan jadzab semi permanen. Setiap auliya di dunia pasti mengalami jadzab tapi bedanya mereka ada yang mengalami jadzab permanen dan ada yang mengalami jadzab semi permanen.


Di antara wali yang mengalami jadzab semi permanen di antaranya, KH. Muhammad Utsman Al Ishaqi. Beliau mengalami jadzab selama 3 hari ketika berguru kepada KH. Romli Tamim Peterongan. KH. Muhammad Syafi'i Hadzami pernah mengalami jadzab selama 3 jam ketika berguru kepada Syekh Abdul Fattah Cidahu Tasikmalaya mursyid tarekat Sanusiyah (Idrisiyah). Ketika diceritakan Mu'allim Syafi'i mengalami jadzab ketika melakukan dzikir berjama'ah bersama Syekh Abdul Fattah, tetapi Mu'allim Syafi'i berdiri dan menari-nari sambil berteriak-teriak.

 Di antara para murid Syekh Abdul Fattah ada yang ingin berusaha menyadarkan Mu'allim Syafi'i tapi dilarang oleh Syekh Abdul Fattah dan selang 3 jam kemudian Mu'allim Syafi'i pun sadar dan kemudian Syekh Abdul Fattah mendekati beliau minta dido'akan, itulah awal mula Mu'allim Syafi'i mengalami futuh sebagai tanda terbukanya pintu gerbang maqom kewalian bagi beliau.

Gus Dur juga sering mengalami jadzab. Beliau bila mengalami jadzab maka beliaupun tidur.
Gus Ma'shum juga pernah mengalami jadzab, beliau ketika datang jadzabnya maka beliau masuk kamar dan selama 3 hari tidak keluar.
Nah wali yang mengalami jadzab permanen inilah yang disebut wali majdzub, di antara mereka yaitu Wan Sechan.

Diceritakan bahwa Wan Sechan mengalami jadzab sejak kecil, dimana beliau berprilaku aneh sering nyanyi-nyanyi tidak karuan, sering berbuat nakal yang anak kecil lainnya tidak pernah lakukan.

Contoh kenakalan Wan Sechan sewaktu kecil diantaranya, memukul bedug ketika pagi, ketika orang-orang datang ke masjid karena merasa terganggu, Wan Sechan kecil berkata, "Saya pukul bedug jam segini pada datang ke masjid, pas saya pukul beduq sholat zuhur boro-boro ada yang mau datang."
Kenyelenehan ini akhirnya membuat warga sadar bahwa Wan Sechan bukan orang sembarangan.

Ketika tuanya Wan Sechan disebutkan banyak lagi kenyelenehan yang dia buat contohnya beliau selalu memakai celana blue jeans layaknya anak muda, memakai kaos oblong dipadu jaket loreng TNI dan memaki baret merah Kopassus. Pernah Wan Sechan merobek robek uang seratus ribuan di depan tamu yang sowan ke rumahnya.

Dan yang paling terbaru ketika sebelum Aksi 411 digelar, beliau melarang orang-orang untuk ikut hadir. Menurut beliau dalam Aksi 411 akan banyak orang-orang PKI yang keluar. Mungkin dalam pandangan beliau, bendera tauhid yang diusung oleh para peserta Aksi 411 adalah bendera palu arit, Wallaahu A'lam memang kita umat islam Ahlussunnah wal Jama,ah meyakini bahwa wali itu benar-benar melihat dengan pandangan "Cahaya" ALLAH.

Contoh wali majdzub lain yaitu Mbah Fanani, Ra Lilur dan Wan Usin.
Wan Usin itu adalah wali majdzub yang di tahun awal 2000'an sering terlihat di jembatan yang menghubungkan jalan Tomang Barat dengan jalan Kemanggisan.

Beliau berperawak tinggi kurus, berkulit hitam dan rambut serta kumis yang sebagian sudah memutih. Wan Usin memakai blue jeans, kaos hitam dipaku jaket berbahan jeans dan ini yang paling nyeleneh, beliau memakai kalung salib besar di lehernya.

Sepanjang hari kerjaannya hanya mencoret coret trotoar jembatan dengan tulisan yang ga jelas. Walaupun begitu beliau sangat dihormati oleh ulama-ulama di daerah Srengseng dan Kebon Jeruk. Hampir setiap hari ada saja orang yang turun dari kendaraan sekedar untuk mencium tangan dan meminta do'anya.

Begitulah keberadaan wali majdzub yang nyata adanya. Bagi orang biasa mungkin mereka adalah orang gila namun bagi ALLAH mereka adalah "PerhiasanNYA"
Maka berhati-hatilah bila mendatangi dan meminta do'a kepada wali majdzub, do'a kita harus jelas. Karena pernah diceritakan ada seorang ibu yang menginginkan anaknya cerdas, namun di hadapan Wan Sechan ibu itu meminta dido'akan agar anaknya otaknya encer, maka oleh Wan Sechan ibu itupun dido'akan sesuai permintaannya. Tapi apa yang terjadi, keesokan harinya, anak si ibu tersebut mengalami kecelakaan, kepala si anak terlindas truk hingga pecah dan si ibu itupun menangis sambil merasa menyesal karena meminta do'a yang salah kepada Wan Sechan.

Inilah sebagian dari penjabaran tentang jadzab dan wali majdzub, mungkin saja banyak kekurangan dan kesalahan redaksi, untuk itu saya minta maaf, semoga bermanfaat.

Wallaahul Muwaffiq ilaa Aqwamit Thariq

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog