Minggu, 22 Oktober 2017

Inilah Sebab Kenapa Guru Bakeri Suka Berlucu-lucuan Di Majelis Pengajian



Dikisahkan Abah Guru Banjar Indah (KH Syaifuddin Dzuhri)
___________________________
Sewaktu Guru Bakrie (KH Ahmad Bakrie, pendiri & pengasuh Ponpes Al-Mursyidul Amin, Gambut, Kab Banjar, Kalsel) ) masih belajar di pondok pesantren Darussalam Martapura, tepatnya di kelas 3 Ulya, kebetulan wali kelasnya adalah Abah Guru Sekumpul sendiri.

Hari itu Abah Guru memberikan PR kepada semua santri di kelas itu dengan pelajaran tasawuf melalui kitab Minhajul Abidin. Kemudian Abah Guru Sekumpul memberikan soal2 kepada para santri, kata Abah Guru, besok dikumpul tugasnya. Tiba2 Guru Bakrie menjawab langsung dengan lisan kepada Abah Guru tanpa melihat ke kitab.

Abah Guru pun tersenyum dan berkata, "Bakrie kada usah lagi digawe tugasnya karena sudah dijawab lisan." Hal inilah yg menjadi sebab kenapa Guru Bakrie jadi murid kesayangan Abah Guru di kelas. Sejak mondok Guru Bakrie memang sudah menunjukkan kecerdasannya. Beliau selalu menjadi juara kelas dan santri teladan.

Pada tahun 1993 saat Guru Bakrie ‘mangaji baduduk’ di rumah Abah Guru di Sekumpul, pada waktu itu, turut mengaji bersama beliau adalah Guru Sufiannur dan Guru Usuf.



Ketika Abah Guru hendak memulai belajaran, beliau sambil bercanda berpesan lawan Guru Bakrie, "Lamun nyawa Bakrie'ae malajari murid, baiknya tu dilucu2i, supaya murid nyawa lakas paham.”
Pesan Abah Guru ini diingat bujur oleh Guru Bakrie. Makanya dari itu, di setiap pengajian di mana saja, Guru Bakrie selalu saja ada baisi kisah2 nang lucu2 dengan niat tiada lain supaya orang yang mendengarkan bisa cepat paham, dan nang jelas itu atas suruhan Abah Guru Sekumpul. Abah Guru memang kasyaf, menyadari bahwa Guru Bakrie bakal menjadi salah satu ulama besar di Banua ini.
Akhirnya, cara Guru Bakrie mengajar dan berceramah di depan Jemaah, dengan melontarkan kisah dan joke2 lucu menjadi ciri khas dia. Dan itu didukung oleh dialek pahuluan yg kental sehingga suasana jadi cair dan gampang diterima umat. Dan itu dikatujui banyak orang Banua.

Cara pengajian Guru Bakrie persis sama dengan apa nang dilakukan oleh Abah Guru Sekumpul.
KH Ahmad Bakrie (akrab dipanggil Guru Bakrie atau Abah Guru Gambut) lahir tahun 1956 di Amuntai (Kab Hulu Sungai Utara, Kalsel) dan wafat pada tanggal 1 Februari 2013 / 20 Robi'ul Awwal 1434 H. Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin, Gambut. Pondok pesantren beliau di jalan Beringin, Desa Makmur, Kec Gambut, Kab Banjar, Kalsel, hingga kini diteruskan oleh para murid beliau dan aktif mendidik para santri meneruskan ajaran pendirinya bersambung kpd Abah Guru Sekumpul.

Mudahan anak cucu juriat kita bisa menjadi alim dan sugih ilmu kaya Guru Bakrie, disenangi banyak urang dan dikatujui paguruan. Takumpul wan buhan auwlia Allah di akhirat kaena. Aamiiin ya Allah….. Al Fatihan gasan Abah Guru Gambut.
FOTO: (Alm) Guru Bakrie & Abah Guru Sekumpul.
______________
Sumber akun FB Ahbab Muhammad (Zein Elreal)

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog