Kamis, 12 Oktober 2017

Sikap Perduli Kepada Orang Lain



Sahabat Muslim yang dirahmati Allah SWT,

          Dizaman yang semakin modern ini, manusia terkadang lupa dengan kepedulian terhadap orang lain dan juga lingkungannya. Sifat egois dan rasa acuh tak acuh mulai menggerogoti akhlaq umat islam saat ini. Masih banyak terkadang kita bisa melihat manusia tidak lagi peduli terhadap orang lain bahkan mungkin bisa sampai membuat orang lain merasa tersakiti bahkan celaka. Sebagai contohnya kasus yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sudah mengetahui, tidak bisa dipungkiri teknologi komunikasi saat ini semakin canggih, kita pasti tidak mau sampai tertinggal dan kudet dengan teknologi tersebut, sehingga kita selalu membawa dan bermain HP dimana dan kapan saja kita bisa. Saat pelajaran dikelas, kadang kita tidak peduli dengan guru yang menyampaikan pelajaran dan malah asyik bermain HP, selfie, upload foto di Instagram, nonton Film dan lain sebagainya, selain itu ketika sedang mengendarai motor ataupun kendaraan lainnya tidak focus berkendara tetapi malah focus denga HP, alhasil kecelakaan, atau bahkan juga bisa mencelakai orang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa kita memiliki sifat acuh tak acuh kepada orang lain. Teknologi yang semakin berkembang tidak bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif, tetapi cenderung malah kita manfaatkan untuk hal-hal yang sifatnya hanya hiburan semata.

          Sifat acuh tak acuh atau sifat masa bodoh merupakan sifat yang tercela dan dibenci oleh Allah SWT dan Rosululloh SAW, bahkan ada sebuah hadis yang menjelaskan jika kita memiliki sifat acuh kepada orang lain, maka kita dianggap termasuk orang-orang yang tidak beriman.

“tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (H.R Muttafaq ‘alaih)



          Dalam hadis diatas dengan tidak langsung kita telah diperintahkan untuk bisa memberikan kasih sayang dan cinta terhadap orang lain seperti kita mencintai diri kita sendiri. Jia kita sudah mencintai orang lain seperti mencintai diri kita sendiri, maka kita sudah termasuk kedalam golongan orang-orang yang beriman.

          Rasa cinta kepada orang lain karena lillah, maka kita akan termasuk kedalam orang-orang yang berbuat kebaikan kepada orang lain, karena seseungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Rosululloh SAW bersabda :

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”

          Dalam hadis lain pun dijelaskan juga bahwasanya kita dilarang untuk mengganggu, menghina, atau bahkan menyakiti orang lain, entah itu sahabat kita atau tetangga kita, yang jelas kita diperintahkan untuk selalu mencintai dan menebar kasih saying kepada semua orang. Dan jika kita ingin dicintai oleh Allah dan Rosululloh SAW, maka kita tidak boleh sampai menyakiti orang lain seperti sebuah hadis yang meriwayatkan :

“Barangsiapa ingin dicintai Allah dan RosulNya, hendaklah dia berbicara benar, menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya” (H.R Al-Baihaqi)

          Maksud tidak mengganggu tetangganya disini bukanlah mutlak hanya tetangga kita saja, akan tetapi kepada semua orang yang disekeliling kita, termasuk sahabat kita, orang tua kita, guru kita, dan juga lingkungan kita, selain kita harus memberikan kasih saying kepada manusia, kita juga diperintahkan untuk bisa menyayangi dan menjaga lingkingan sekitar kita dan dilarang untuk merusaknya. Seperti firman Allah yang artinya :

“dan janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepaanya dengan rasa takt (tidak akan diterima) dan penuh harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (Q.S Al-A’raf : 56)


Sumber :

Hidayat, Sholeh. 2011. Kumpulan Hadis Tentang Akhlak Terpuji. CV Megah Jaya.


Penulis

SUKARMAN

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog