Jumat, 13 Oktober 2017

Pentingnya Menuntut Ilmu Agama Sampai Akhir Hayat

foto : Guru Syansuri ra, Pasayangan. Beliau rutin setiap Senin malam Selasa hadir ngaji kepada Guru Hatim Salman ra di Ma'had 'Aliy Darussalam Martapura. Meski beliau sudah ngajar di PP Darussalam, meski beliau sudah punya majlis pengajian di rumah beliau, meski santri-muridnya sudah banyak, beliau masih istiqomah "duduk di bawah" ngaji bersama santri-santri lain yang tak lain mayoritas adalah murid beliau sendiri di PP Darussalam. Ngaji sampai Mati.

Sungguh aneh, untuk pengetahuan dunia yang fana ini kita bersemangat mendapatkannya, akan tetapi untuk pengetahuan akhirat yang abadi dan selalu menarik dipelajari, kita kurang tertantang untuk mempelajarinya. Padahal Rasulullah SAW yang telah bertemu dengan Allah SWT, telah menjelajah dunia akhirat, telah melihat surga dan neraka, beliau yang pengetahuannya seperti itu saja masih diperintahkan oleh Allah untuk meminta tambahan ilmu.

Orang yang mengerti nilai warisan ilmu yang diwariskan para Nabi dan Rasul, siang dan malam tanpa mengenal lelah, mereka berjuang untuk mendapatkan warisan tersebut sebanyak mungkin. Mereka paham, bahwa semakin banyak warisan yang mereka peroleh, semakin dekat kedudukan mereka di sisi Allah.

Bahkan Rasulullah SAW menganggap diri beliau yang penuh berkah tersebut tidak diberkati jika setiap hari tidak mendapatkan tambahan ilmu. Beliau SAW bersabda :

"Jika tiba kepadaku suatu hari, dan di hari itu aku tidak mendapatkan tambahan ilmu yang dapat mendekatkanku kepada Allah 'Azza wa Jalla, maka aku tidak diberkati disaat matahari terbit di hari itu."

Seharusnya sabda beliau ini cukup untuk memacu kita agar mau mencari tambahan ilmu setiap hari.


JIKA PARA PENCARI HARTA, SETIAP HARI BEKERJA KERAS AGAR MENDAPATKAN TAMBAHAN PENGHASILAN, SEHARUSNYA PENCARI SURGA SETIAP HARI JUGA BERPIKIR UNTUK MENDAPATKAN TAMBAHAN ILMU.
|Habib Noval bin Muhammad Al'aydrus RA, Secangkir Kopi Hikmah, hal.91-92|

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog